Rapat

1K 68 2
                                    

Ruang rapat yang biasanya sepi tiba-tiba berubah menjadi ramai. Seluruh perwakilan Divisi di Badan Antariksa Nasional berkumpul di ruangan ini untuk melihat presentasi hasil pengamatanku, termasuk Pak Direksi, Prof. Moh. Jahid Tohir, M.BA, P.Hd.

Aku semakin gugup, takut mempermalukan Divisi ku dalam rapat ini. Perasaanku gak enak soalnya. Aku memeriksa ulang kelengkapan berkas serta membaca ulang isi dari pengamatan waktu lalu.

"Bro, semangat ! Ganbatte sahabatku !". Ujar Deva dari kejauhan.

"Luv U bro ! Wish me luck !". Ucapku sembari mengacungkan jempol padanya.

Aku perlahan masuk ke ruang rapat yang mendadak ramai ini. Di bangku paling ujung aku melihat Pak Jahid, sang direksi. Seketika tanganku bergetar...

"Wilson ... Ayo fokus. Tunjukan pada mereka kalau kamu bisa... Fyuhhhh...". Batinku dengan tarik napas dan mebuangnya.

"Kalo lo gugup, pandang aja Bu Martha". Batinku berucap. Entah mengapa aku selalu ingin tertawa jika melihat Outfit Bu Martha.

Ruangan yang ramai tiba-tiba menjadi senyap ketika tangan direktur memberi kode satu suara.

"Selamat Pagi, semuanya. Perkenalkan saya Abraham Wilson Hardian akan mempresentasikan hasil pengamatan yang saya dapat ketika di Obsevatorium Cisaat. Mohon perhatiannya". Ujarku memecah keheningan.
"Mohon untuk sementara Hp dan alat komunikasi lainnya dimatikan atau di-silent agar mendukung kelancaran acara ini. Hormat saya kepada Bapak direksi, Prof. Jahid Tahir, M.BA, P.Hd. serta jajaran sekalian yang hadir dalam kesempatan rapat ini".

"Pada Tanggal 15 Maret 2019, saya mencatat terdapat 1.400 pergerakan posisi mekanika bintang dengan variatif deviasi sekitar 14 - 25,7 derajat. Hasil tersebut diperoleh ketika keadaan cuaca terang dan tak berawan, kadar polusi 1,32 % , dan jangkauan yang variatif.". Ucapku.

"Berdasarkan data sebelumnya, hal tersebut dikatakan sangat normal. Akan tetapi ada suatu yang terjadi pada menuju sekitar jam 24:00, sebuah meteorit jatuh dan sukses menjejakkan kaki di bumi dengan jejauhan 25-30 Km dari posisi pengamatan. Lintas meteorit tersebut tidak dapat terdefinisi karena meteorit ini tidak ada di dalam siklus tetapi menurut prakiraan apox lintasannya berupa Hiperbola karena hasil analisa laju dan besaran pergesekkan atmosfir yang begitu skematik. Namun sayangnya saya tidak bisa menemukan lokasi asal mula dari meteorit ini berasal".

"Tunggu, jadi asal meteorit ini menjadi misterius ?". Ujar Pak Jahid.

"Iya, Pak. Jika saya cocokam dalam data, siklus hujan meteor ataupun benda asing di setiap rasi maupun konstelasi tidak ada kecocokan. Sehingga membuat saya berasumsi bahwa meteorit ini bergerak dengan secara acak dari tempat ke tempat namun menggunakan lintasan hiperbola".

"Darimana kamu memiliki asumsi demikian ?". Ujar Pak Davis, Divisi IV.

"Karena laju dari meteorit itu sangat cepat. Dan jika itu terjadi maka seharusnya meteor itu hancur sebelum bertubrukan dengan bumi karena adanya barier dari Asteroid maupun planet lain.".

"Betul juga. Lagi pula, jika benda melaju lebih cepat dia seharusnya menjalani waktu yang lebih cepat dibanding waktu kita". Ujar Pak Artha, Divis VII.

"Baiklah, ada lagi yang ingin disampaikan ?". Ujar Pak Jahid.

"Tidak, Pak. Saya rasa hanya sekian. Terima kasih". Ujarku lega.

"Baiklah, terima kasih, nak Wilson telah mempresentasikan hasil pengamatannya dengan sangat bagus. Saya terkesan. Silahkan duduk". Ujar Pak Jahid mempersilahkan aku duduk.

"Saya sependapat dengan Wilson. Hal ini aneh, selama 15 tahun saya menjadi pengamat, barulah kali ini saya melihat radar sonar mencapai hasil sedemikian rupa. Ini sangat aneh. Seakan-akan meteorit itu dilepaskan dengan sengaja ke Bumi. Bagaimana tanggapanmu, Wilson ?".

The Extra-Terrestrial (E.T.) [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang