Jawaban

755 46 4
                                    

"Kakak...". Tanpa aba-aba dia langsung memelukku dengan erat. Ah, apa benar dia adikku ? Pundakku terasa basah. Dia menangis ? Aku yang kaget akan perlakuannya, langsung reflek mengelus punggunya yang terasa berotot.

"Kamu... Y ?". Aku merasakan dia mengangguk. Dia masih menangis di bahuku. Aku masih tak percaya. Dia yang telah menghilang dariku selama bertahun-tahun, nyatanya kami bertemu di planet asing bernama Bumi.
Aku membalas pelukan tersebut dengan sangat erat sampai tak terasa emosi membawa air mataku untuk mengalir.

"Kak W, aku kangen sama kakak.". Dia melepaskan pelukannya.

"Ilham ?". Ucapku kaget. Iya ! Ini benar-benar orang yang menolong Wilson tadi. Dia juga yang bertingkah aneh setelah melihatku. Aku memegang kedua pipinya. Dia tersenyum, ada nampak banyak rasa kerinduan yang dipancarkan olehnya.

"Aku bisa lihat dari pancaran mata kakak. Saat aku melihat kakak dikenalkan Wilson, aku langsung teringat sama kakak. Aku kangen sama kakak.". Dia menangis kembali. Aku menenangkannya dan menghapus air matanya.

"Dek... Sudahlah. Kakak maklumi itu. Tapi kenapa kamu pergi ninggalin kakak waktu itu ?". Wajah dia berubah murung.

"Waktu itu... Aku sangat sedih. Para Alfa lainnya mengejekku karena tidak bisa berburu. Aku... Aku malu, Kak. Kebetulan, Gino memberitahuku jika aku bisa ditempatkan di planet lain yang mirip. Tapi kita tidak boleh mengatakan kalau aku cinta dengan seseorang dan orang itupun tidak boleh melakukan hal yang sama pada kita. Maafkan aku, Kak.". Dia kembali menangis. Adikku ini memang tidak bisa berburu. Dia Vagra Alfa Jantan Dominan namun tidak bisa berburu karena Papah melarangnya. Setelah kepergian Papah dan Ayah, dia menjadi bahan ejekan oleh para Alfa jantan lainnya.

"Iya... Sudahlah. Kakak ada di sini. Berarti kamu belum memiliki pasangan di sini ?". Dia menggeleng.

"Namun kalau orang yang aku cintai, ada.". Ujarnya.

"Siapa ?". Ujarku.

"Adik dari Wilson, Reza.". Hah ? Dia serius ? Dia saja tidak pernah bercakap dengan Reza.

"Kamu bercanda ? Kamu saja belum berbincang-bincang dengannya.". Ujarku sembari tertawa.

"Aku ada alasannya. Wilson itu penuh bau kakak. Makanya saat itu, aku mencium bau yang familiar dan kebetulan Wilson terluka. Aku dan temanku menolongnya lalu aku mencium bau kakak di Wilson. Aku yakin jika Wilson orang yang tepat untuk Kakak, adiknya pasti orang yang tepat untukku.". Ujar dia. Ya ampun... Dia pasti bercanda.

"Terserah kamu deh. Emang kamu tahu aku suka sama Wilson ?". Ujarku. Dia tertawa kecil.

"Yaiyalah, Kak. Perilaku kakak terhadap Wilson maupun Wilson terhadap kakak itu berbeda. Kalian melakukan hubungan yang spesial.". Ujarnya sembari tertawa kecil.

"Hadeh... Oh ya, kamu tinggal di mana selama ini ?".

"Aku tinggal di kota ini, Kak. Aku juga bekerja sebagai pegawai swasta dan sudah lulus kuliah. Pokoknya di Bumi ini aku betah banget. Makanya aku sampe gak pernah mencari orang yang aku cintai.". Wah... Ini anak udah keluar jalur. Papah sama Ayah ngasih makan adikku apa sih ?

"Oh... Berarti kamu tahu kalo yang ngerusak tembok itu dan melempar gelondong kayu itu kakak ?". Dia mengangguk antusias.

"Iya lah. Cakar itu dan bekas jejak itu mirip punya kakak. Oh ya, kok kakak bisa jadi Vagra lagi ?". Aku menunjukkan tangan yang terletak G-S lalu memencetnya dan G-S pun keluar.

"G-S punya kakak habis bahan bakarnya. Jadi kakak berubah, beruntungnya cuma adiknya Wilson yang tahu.". Dia langsung berubah antusias.

"Jadi Reza tahu kalau kakak bangsa Vagra ?". Aku mengangguk. Dia terlihat senang sekali.

The Extra-Terrestrial (E.T.) [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang