ini bukan tentang perjodohan bahkan pacaran lama yang ujung-ujungnya menikah. Namun, ini tentang takdir yang menyatukan dua insan yang pernah bertemu dan ditemukan kembali hingga akhirnya menikah
Tepat hari ini adalah hari pernikahan ku dengan Clarisa. Keluarga kami sepakat di laksanakan di Yogyakarta untuk ijab Kabul dan resepsi. Kami juga sepakat setelah menikah akan tinggal dirumah yang baru kubeli yang masih di daerah Sleman.
Pukul menunjukkan 08:00 WIB Aku sudah siap di salah satu hotel ternama di Yogyakarta. Aku sudah rapih dengan pakaian pengantin ku. Dan siap untuk mengucapkan akad nanti Fyi: semalam aku tak tidur untuk menghafalkan ijab Kabul nya
***** Clarissa POV// Sungguh tak menyangka, sangat tak terduga. Hari ini statusku akan berubah menjadi istri. Laki-laki yang akan menjadi suamiku juga baru aku temua dua Minggu yang lalu. Sungguh singkat pertemuan kita. Semoga selalu bahagia.. aamiin.. Saat ini aku sudah selesei make over oleh salah satu penata rias terbaik di Yogyakarta. Memang semua kelengkapan pernikahan sudah diatur oleh keluarga mas aji.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ya ampun dek, cantik banget kamu.. ibu pasti seneng lihat kamu, anak bontot mau nikah" ucap kakakku yang sedikit membuat ku menitikan air mata
"Mba... Doain sasa ya biar bahagia selalu dengan suami Sasa nanti"
"Selalu dek.. mba selalu doain yang terbaik untuk kamu"
"Aduh udah dong mba jangan mellow, make up Sasa mahal ini lumayan kalo ancur duluan sebelum tamu undangan liat" kataku sambil sedikit tertawa dan diikuti oleh kakaku
"Kamu tuh bisa aja kalo rusak kan bisa make up lagi mumpung gratis loh dek hahaha" sungguh kakakku ini ada ada saja otaknya
"Sasa udah siap? Sebentar lagi acara akadnya dimulai" budheku yang masuk keruang rias dengan dandanan yang sangat cantik
"Nggih budhe sudah siap kok"
"Ayu tenan nduk(cantik sekali nak) nanti kalo udah denger sah kamu langsung ke sana yo"
"Nggih budhe"
"Oh yo siapa nanti yang mendampingi mu"
"Aku budhe, aku sama mba Rara suaminya mas Fahri nanti" sanggah kakaku
"Oh yowes budhe kesana dulu Yo"
"Nggih budhe" serempak aku dan kakakku
"Oh ya mba, mba Rara mana to? Kok belum kelihatan"
"Mba Rara sebentar lagi kesini, paling raka rewel"
"Loh aku lali mba"
"Lali opo maneh dek?(lupa apa lagi dek?)"
"Naya dimana to? Kok Ndak kelihatan?"
"Oalaaa naya sama bapaknya lagi pengen nempel terus sama bapaknya"
