Dua hari kemudian setelah acara pernikahan di langsungkan. Aji memutuskan tinggal di apartemen miliknya bersama sang istri.
Dan tepat hari ini ia mulai berbenah untuk pindahanya tidak banyak kok hanya beberapa perlengkapan aji dan perlengkapan Clarissa. Karena beberapa barang sudah di tata di apartemen nya karena aji tidak jarang tinggal disana.
"Ayok mas, aku udah siap"
Katanya yang membawa satu Sling bag dan tangannya membawa satu koper besar berwarna biru muda.
"Sini kopernya biar mas yang bawa"
"Mah, pah, nes kita pamit ya"
Kata Clarissa yang senyum kepadanya. Dengan mata yang berkaca-kaca mamah memeluk Clarissa"Hati-hati ya sayang jangan lupa buat sering main kesini"
"Pasti mah"
"Ayo sayang, udah dong mah nanti juga kita bakal sering kesini kok lagian jarak apartemen sama rumah kan cuma 15 menit mah"
Kata aji yang menghampiri Clarissa"Tapi rumah jadi sepi lagi"
"Mamah doain aja ya kita cepet di beri momongan biar nanti buat temen mamah di sini"
Kata Clarissa yang memelukk mamah lagi dengan senyuman yang berarti"Selalu sayang"balasnya dengan senyum kepadanya
"Mulai lagi kan padahal udah mau siang ini"
"Kamu kenapa si ji? Mamah kan belum siap kalo kalian pindah"
"Mamahku sayang nanti aji bakal sering kesini kok"
Berbincangan mereka membuat semuanya terkekeh. Dah papah? Ia hanya melihat interaksi kami dan Nesya yang dari tadi hanya senyum senyum
Clarissa melambaikan tangannya ke mereka saat mobil yang ia tumpangi jalan.
Di perjalanan hanya ada suara musik radio. Tak ada yang memulai pembicaraan.
"Sa.."
"Iya mas?"
"Mau mampir dulu atau mau langsung pulang aja?"
Clarissa diam sejenak untuk berpikir lalu ia melihat suaminya kembali
"Kayanya mampir dulu aja mas, apartemen kamu belum ada bahan makanan kan?"
"Enak aja, ada dong" jawab aji santai, sedangkan Clarissa terkejut dengan penuturan suaminya ini
"Oh ya? Apa aja emangnya?"
"Emmm... Mie instan sama telur" rasanya Clarissa ingin tertawa terbahak bahak namun ia tahan.
"Kenapa? Itu termasuk bahan makanan kan?"
Clarissa mengangguk sambil menahan tawanya agar tak pecah
"Dasar anak cowok,""Lah emang salah?"
"Gatau lah mas, pokoknya kita mampir dulu ya di supermarket" aji mengangguk sebagai jawaban
Kini mereka sudah berada di salah satu supermarket dekat apartemen milik aji.
"Kita ke lorong mana dulu?" Tanya aji yang sudah mendorong troli
"Sayuran dulu aja" mereka berjalan ke arah sayuran
"Kamu suka sayur apa mas?"
"Apa aja yang penting masakan kamu" Clarissa terkekeh dengan sikap aji yang menurutnya tidak cocok untuk menggombalinya
Kini mereka melanjutkan ke arah daging
"Mau daging sapi apa ayam?"
"Daging kamu aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
MY DESTINY
General Fictionini bukan tentang perjodohan bahkan pacaran lama yang ujung-ujungnya menikah. Namun, ini tentang takdir yang menyatukan dua insan yang pernah bertemu dan ditemukan kembali hingga akhirnya menikah