~3

131 51 9
                                    

Reina berjalan menelusuri koridor sambil bersenandung Ria. Tepat di depan kelas  11 mipa 4 terdapat Ivan cs sedang duduk duduk ria di depan kelas. Seolah mereka lah yang punya kelas ini.

"Permisi reina mau lewat" ucapan sopan keluar dari mulut Reina.

"Eh neng Reina silahkan masukk" jawab Kevin yang hanya di beri kekehan oleh Reina.

" Siapa yang ngajar  tik?" Tanya Reina

"Bu eti" jawab Tika yang di angguki reina

"Waspada ni gue kalo mau tidur" batin Reina

Bu eti memang terkenal galak. Karena banyak murid yang sering membantah. Pernah sesekali reina ketauan saat tidur di kelas dan di beri hukuman berdiri di depan kelas Na'as nya lagi dia di hukum bersama Ivan.

Bel istirahat berbunyi Reina dkk tidak pergi ke kantin karena hari ini mereka membawa bekal.

"Gue kemarin jalan" Tika memberi informasi.

"Sama siapa" tanya Riska

"Sama Ivan. omaigat gue kaga nyangka setelah lama gue berharap uchhhh senang nya dalam hati." Ucap Tika mendramatisir

Ternyata benar apa yang ada di fikiran reina kemarin.
Kalian tahu ekspresi Reina saat ini??? Sedang menyuap nasi ke dalam mulut nya namun blum di kunyah sama sekali. Setelah lama terbengong Reina bertanya.

"Lo suka sama Ivan???" Untung orang nya kaga ada di kelas

"Iya semenjak dia sering minta contekan sama gue" jawab Tika dengan senyuman yang memperlihatkan gigi nya.
"Semalem juga gue chhtaingan sama dia Ampe larut malem" tambah Tika

"Semoga cepet jadian ya" perkatana Reina barusan  membuat hatinya berdesir namun dia tidak mau sahabat nya ini sakit hati. Biarkan dia saja yang menerima ini dengan lapang dada.

Lain dengan Riska yang mencurigai reina karena gerak gerik perkataan dan ekspresi reina saat Tika berbicara membahas ivan. Akhirnya Riska mengajak Reina untuk mengantar ke toilet.

"Rei temenin gue yuk. Ke toilet"

"Ayuk Lo ikut ngga tik" tanya Reina

"Kaga ah gue mau liatin Ivan aja" jawab Tika di sertakan dengan deretan gigi nya

Di toilet riska tidak buang air kecil maupun besar yang membuat Reina berdecak sebal.

"Ckkk lu mau ngapain dah"

"Lu suka ya sama Ivan?" Tho the point riska

"Kaga lah Anjir"

"Jan boong"

"Ngapain gue boong"

"Klo lo ada masalah bilang. Kalo Lo suka sama cowok bilang. Ntar gue sama Tika bantuin. jangan terlalu jauh mendem perasaan ntar makin jauh makin sakit." Ucap Riska bijak

"Asiap bosss quuu"

"Yaudah yu ke kelas"

Mereka pun pergi ke kelas. Betapa terkejutnya saat ini pemandangan yang sangat amat buruk bgi seorang Reina Anatasya Anindhia. Ivan yang sedang berjongkok di depan tika seraya memberikan bunga yang ada di meja guru. Aishhh kaga modal bat luuu vann. Sebenarnya Reina ingin sekali pergi sejauh jauh nya dari tempat ini namun ia sadar buat apa jika ia pergi dia juga bukan siapa2 nya Ivan jadi sadar diri aja. Pikir Reina dalam hati. Riska melirik ke Reina dia tau betul pasti curut ini suka sama Ivan. Dia pun berbisik ke Reina "sabar aja. kalo lo bisa, buang aja perasaan ko ke dia kalo ujung ujungnya Kya gini" tidak bukannya Riska tidak suka jika Reina menyukai ivan dia hanya takut jika Reina akan terus terusan sakit hati.

"Lo mau jadi pacar gue?" Ucap Ivan

"Boleh" ucap Tika.

Bagai di sambar petir Reina bergumam "apa ini mimpi. Jadikan ini mimpi ya allah." yang hanya bisa di dengar oleh Reina "argh ternyata ini nyata" gumam Reina seraya menepuk pelan pipinya.
Hari ini Tika dan Ivan resmi menjalin hubungan. Mereka amat bahagia. Namun tidak bagi Reina yang hanya melamun melamun melamun.

Masih di kelas namun tidak ada guru yang mengajar. Kesempatan bagi mereka mereka untuk berkeliaran di kelas.

"Eh tik Van pj dongg" Kevin membuka obrolan. Sedangkan Riska hanya memilih diam. Dia sebenarnya juga pengen kala melihat sahabat sahabatnya jadian pasti Riska lah paling depan jika meminta pajak jadian. Tpi Riska berfikir akan perasaan nya Reina.

"Minta aja noh sama Ivan" jawab Tika.

"Yaudah besok malam Minggu kita ber enam ke mall gimana??" Tawar Ivan

"Tapi maaf gue kayak nya ngga bisa. Gue mau nemenin abang gue." Ucap Reina

"Yah kaga asik dong" kecewa seorang tika. "Ikut aja Napa Rei ntar kaga pas la masa cowok tiga cewek dua" bujuk Reina

"Ayo lah Rei" suara Kevin

Tidak enak hati dengan Tika. Reina memutuskan untuk ikut saja. "Yaudah ntar gue kabarin Abang gue"

"Lo pasti bisa Rei" Riska membatin.

TBC

Maaf gais mungkin alur tidak nyambung

Jangan lupa vote dan coment ♥️

Instagram @trisnanoviandini

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang