REVAN

12 1 0
                                    

Di tengah asyik nya memakan es krim. tiba tiba sebuah tangan mengambil es nya dari tangan nya.seketika seila dan wulan tersentak kaget.mereka terdiam menatap sang pelaku.

Benar saja,itu adalah revan si murid paling onar seantero sekolahan.tak ada yang berani menantang nya seorang pun bahkan kakak kelas nya sendiri.

"Apa liat liat!"sentak revan."itu kan es krim punya ku"seila mencoba membela diri.

"Tapi sekarang udah  milik gue, R-E-V-A-N!!" ucap nya sambil mengeja kalimat terakhir nya.dan di sambut dengan gelak tawa genk nya.

2 detik kemudian tawa revan dan genk nya terhenti "kata siapa?kan yang beli bukan lo tapi seila."celetuk briant sambil merebut kembali es krim milik seila.

"Eh lo siapa ?bukan nya lo murid baru kan yang tadi pagi?"tanya revan tak terima jika ada yang berani kepadanya.

"Iya, gue yang diajak sama lo buat masuk jadi genk lo 20 menit yang lalu,tapi sayang gue tolak."jawab briant begitu santai dan ringan.

Terlihat begitu jelas kilatan bendera permusuhan di matanya."eh lo berdua serang dia!"suruh revan kepada dua orang yqng ada di belakang nya.

"Eh....ntar dulu!"pinta briant cepat. membuat mereka terhenti.salah satu dari mereka mengangkat sebelah alis nya meminta penjelasan.

"Kalian mau ngapain?"tanya briant mencoba mengelabui."ya berantem lah" jawab salah satu dari mereka."ama siapa?"tanya briant kembali mencoba mengulur waktu.

"Lo lah!"balas mereka sambil kembali merangsek maju kembali."pak sunaryo dengerkan mereka mau ngapain??!"seru briant sambil mengadah kan kepalanya seperti tengah berbicara dengan seseorang.

Refleks saja mereka menoleh. "Ampun pak!!"pinta mereka tiarap sambil mengacung kan kedua tangan nya.berikut dengan revan ia tampak memejam kan mata ketakutan.

"Ayo"seru briant memberi kode .sontak mereka segera meninggal kan tkp.

Revan yang merasa ada yang tidak beres segera memeriksa keadaan.tak ada pak sunaryo atau guru bp lain nya.revan menggeretak kesal."eh lo berdua!"teriak revan.

Kedua anak buah nya pun celingukan. dan segera mengejar mereka.

......

Hosh!hosh!

Mereka terengah engah sambil memegangi lutut mereka masing masing karena lelah sehabis berlarian.

Sedetik kemudian mereka tertawa mengingat kejadian 2 menit lalu.

"Adas,makasih ya"ucap seila tulus.briant hanya mengangguk sebagai jawaban. selajut nya seila mengajak nya mengitari sekolahan nya untuk di tunjuk kan kepada briant.

....

Mereka terus tertawa karena banyolan briant yang receh membuat seila dan sahabat nya terus tertawa lepas.

Sedangkan disisi lain ada yang ingin berniat buruk kepada mereka. "satu...dua...tiga!" ucap seseorang tanpa bersuara dengan telunjuk terus teracung mengisyarat kan.tepat di hitungan ketiga mereka segera melancar kan aksinya.

Bima dan sukma membentang kan tali yang sudah mereka siapkan membuat seila yang berjalan paling depan terjerembab. sedang kan revan segera memegangi briant dari belakang.

"Makanya jangan pernah ngelawan gue!"seru revan penuh kemenangan."w sih kasian aja karena l  gak punya temen berantem ,kan gak asik juga l berentem gak ada lawan nya"jawab briant tak menggubris wajah nya yang sudah merah padam.

*sengaja ,bukan typo pake w sama l.

Briant tersenyum miring.saat itu juga adalah kesempatan bagi briant untuk lepas dari cengkraman revan .

dengan sekali hentakan briant menginjak kakinya hingga terlonjak lonjak kesakitan.dengan cepat ia menarik yangan seila dan teman nya, wulan.

Mereka berhasil lari dari cengkraman anak si pembuat onar itu.sekali lagi mereka tertawa."demen banget tuh anak jailin kita udah tau ada aku yang siap menjadi hero kapanpun"ucap brian dengan angkuh nya.

Seila hanya menggeleg geleng kan kepalanya sambil tak henti henti nya tersenyum.

Mereka pun berpisah karena bel berbunyi terpaksa mereka menghentikan tawa nya dan segera menuju kelas nya masing masing.

......

Briant sudah duduk di tempat nya bersama aldy.guru juga sudah duduk di depan."nah anak anak--"ucap bu tika terhenti .

Tiba tiba revan dan kedua genk nya datang"malem bu.."sapa revan yang langsung di balas pelototan dari guru itu.

"Ini pagi revan !kamu kebiasaan ya gak sopan sama guru.pulang sekolah nanti kamu ke kantor dulu.biar kamu di sidang sama pak sunaryo !"ancam bu tika yang sudah naik darah.

"Ampun bu...."ucap mereka yang sudah ketauan dramanya."duduk!"suruh bu tika tegas.

Mereka pun kembali ke tempat duduk nya.sebelum menempelkan bokong nya ia menatap briant dengan kilatan api permusuhan yang begitu nyata.

Bendera peperangan sudah di kibar kan oleh kedua belah pihak.revan memberi isyarat dengan membentuk kan kedua jari nya sambil menunjuk matanya lalu ke arah briant.

Yang ditangtang hanya tersenyum miring dan membuang muka ,jengah.
Beruntung pelajaran segera melerai keduanya.









Makasih udah mau baca ceritanya.
Warning jangan lupa tinggal kan jejak dengan menekan tanda☆di pojokan kiri.
Salam dari siti sofiah, sehat selalu ya....

payung teduhWhere stories live. Discover now