1. JOGGING

94 7 0
                                    

"Bang, bangun udah siang ini."

Suara lembut wanita paruh baya yang sedari tadi membangunkan tidurnya.
Bahkan bukan hanya sekali, sudah sampai tiga kali mengetuk pintu kamar Devan.

Tok tok tok..
Berusaha membuka pintu perlahan hingga.. "Eh, kok nggak dikunci?"

Wanita paruh baya tersebut segera masuk ke kamar Devan dan hanya bisa menggeleng pasrah melihat putranya yang kini masih terlelap di ranjangnya dengan selimut yang setia melilit tubuhnya.

Salma pun langsung menuju ke arah jendela dan membuka gorden. Pagi yang sangat sejuk.
Mentari pagi yang sedari tadi sudah memamerkan sinarnya dari ufuk timur memantul ke arah jendela kamar milik Devan.

"Mmm" Suara serak khas bangun tidur yang bersumber dari belakang salma, yang sedang berusaha mengucek matanya menormalkan kesadarannya.
Ya, itu suara Devan. Menandakan bahwa Devan sudah terbangun dari mimpinya karena sinar matahari yang menyorot dari arah jendela.

Mendengar suara itu, Salma langsung menoleh ke belakang menuju ke arah Devan dan duduk di bibir ranjang.

"Udah jam 7 bang, emangnya nggak jogging pagi hm?"

"Ini mau." Balas Devan dengan melangkahkan kakinya menuju ke kamar mandi meninggalkan ranjangnya. Ia tidak mandi, hanya sikat gigi dan mencuci mukanya agar terlihat fresh.

Hari ini adalah hari Minggu, hari di mana Devan menyempatkan berolahraga seperti bisanya ke taman kota. Olahraga adalah salah satu hobinya, jadi tak heran Devan mempunyai tinggi 175 cm dan six pack yang membuatnya terlihat sexy.

Tak lama kemudian Devan menuruni anak tangga dengan sepatu sport dan kaos pendek serta celana di atas lutut yang sudah melekat ditubuhnya.

"Hey! morning bang." Sapa Dhemas yang sedang menyantap sandwich dengan segelas susu putih.

"Morning pah."

"Jogging sama siapa nih?"

"Sendiri" teriak Devan yang sudah berada di depan gerbang milik rumahnya.

***

Devan mulai berlari-lari kecil meninggalkan rumahnya menuju ke taman kota yang kurang lebih berjarak 5 Km dari rumah.
Tak terasa keringat mulai bercucuran di pelipisnya dengan rambut yang sedikit basah yang menambahkan aura sexy.

Hingga sampailah di taman kota. Banyak orang yang sedang berlalu lalang dengan keluarganya,sahabat maupun pacar. Ada juga yang sedang bersepeda santai.

Merasa lelah dan haus Devan melangkahkan kakinya untuk membeli air mineral di toko sebelah.
Belum sempat sampai, tiba-tiba..

Bughh..

"Arghh" teriak Devan kaget dan menghentikan langkahnya karena merasa ada sesuatu panas yang tembus dari kaos ke dada bidangnya.

"Eh sorry.. yah kan jatuh minuman gue." Gerutu seorang gadis memandangi segelas teh panas yang sudah hangus tiada sisa.

Lalu gadis tersebut mendongak ke atas menghadap ke arah Devan. Datar dingin!

"Eh lo gak papa? Sorry tadi gue buru-buru." Ucap seorang gadis itu dengan wajah dibuat memelas.

"Panas BEGO! kalo jalan itu pake mat-" nyolot nih:v
Belum sempat meneruskan omongannya segera dipotong oleh gadis itu.

"Eh Lo kok nyolot sih! Gue kan gak sengaja, lagi pula gue udah minta maaf kok." Dengan suara meninggi.

"Lagi pula mana ada jalan pake mata, Yang ada jalan pake kaki! Yang bego gue apa Lo?!"

"Bacot"

Devan lalu melangkah pergi tanpa menghiraukan gadis itu. Dasar cewek ceroboh.

DEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang