3. CAFE ANDROMEDA

41 5 0
                                    

Waktu yang ditunggu-tunggu oleh siswa-siswi ketika merasa bosan saat pelajaran di kelas ialah waktu istirahat. Siswa-siswi berlalu lalang melewati koridor sekolah untuk menuju ke kantin. Tapi Alisya memilih di kelas karena ada sesuatu hal yang ingin dia tanyakan pada Wandha.

"Lo gak ke kantin Ndha?" Tanya Alisya.

"Hm gue? Gue gak laper."

"Gue mau tanya dikit, Lo kok tau Kak Devan sih?" Tanya Alisya tiba-tiba.

Mendengar pertanyaan Alisya, Wandha mendongak yang sedari tadi mengotak-atik ponselnya menghadap Alisya dan duduk berhadap-hadapan.

"Hufft.. ya jelas taulah kak Devan kan terkenal di SMA ini, masa iya Lo gak tau gituan sih? Makanya jangan kudet dong Sya." Ujar Wandha dengan tertawa meledek.

Alisya mendengus "Huh, mana tau gue urusan gituan, gak peduli."

"Kak Devan itu juga banyak fansnya asal Lo tau, banyak yang ngincer."

"Oh ya?"

"Iya. Kok tiba-tiba Lo tanya Kak Devan sih? Hayoo ada apa hayoo." Tanya Wandha sambil mencolek-colek pipi Alisya.

"Ish apa sih, bukan apa-apa juga."

***

Keadaan di kantin sangatlah ramai. Devan dkk yang sedari tadi sedang menikmati bakso di tempat biasa.

"Dev, temenin gue nganter bubur ayam."

"Gue?"

"Iya, Bentaran kok soalnya gue gak liat Wandha ke kantin." Ujar Dewa cengengesan.

"Bucin merajalela." Celetuk Bayu.

"Biarin wlekk."

Dewa dan Devan pun melangkahkan kaki menuju ke kelas XI IPA 3 untuk menemui Wandha dan langsung memasuki kelasnya yang kebetulan sedang sepi hanya ada dua orang disana, hanya Wandha dan Alisya.

"Ini bubur ayam, makan! Kenapa gak ke kantin?"

Wandha yang melihat tangan seseorang menyodorkan bubur ayam pun, langsung mendongak kaget bersamaan dengan Alisya.

"O-h itu gue gak laper hehe."

Ck. Baru aja diomongin udah nongol aja ni orang. Batin Alisya.

Alisya memutar bola matanya dan bertemulah dengan manik mata Devan. Lagi lagi dan lagi.

"Apa Lo liat-liat!" Celetuk Alisya pada Devan, sontak membuat Dewa dan Wandha kaget.

"Pede!" Ketus Devan. Ngelak aja Lo om.

Tidak lama kemudian Devan dan Dewa kembali ke kelasnya masing-masing karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

***

Keluarga Erlangga tepat sedang berkumpul di depan tv yang sedang bersenda gurau dengan Fatia yang baru saja menginjak umur 2 tahun. Umur dimana anak lagi suka sukanya mengoceh.

"Mmma-mama" ocehan Fatia yang membuat seisi rumah menjadi ramai.

"Hahaha.. anak mamah udah mulai ya." Ucap Salma gemas sambil mencium pipi chaby milik Fatia.

"Anak papah juga tau mah." Demas tak mau kalah.

Drrt..drrt..drt

Hp Salma berdering di atas meja dekat sofa. Pertanyaan ada telfon masuk.

"Iya hallo jeng?"

DEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang