2. KEDUA KALINYA

62 6 0
                                    

Deruman motor sport membuyarkan lamunan para siswa SMA TARUNA yang tengah masuk dari arah gerbang melewati lapangan dengan helm full face dan jaket hitam yang menutupi seragamnya. Jeritan histeris dari para siswi SMA TARUNA dari berbagai sumber, dari ujung koridor, lantai dua, dan di tepi lapangan.
Siapa lagi kalau bukan fans Devan.

"My bubu Devan datang huhu."

"Cakep amat sihhhh."

"Pangeran gue tuh ya tuhannn."

"Ambyar jantung gue liat lo."

Teriakan yang memenuhi telinga Devan sedari tadi yang tidak dihiraukan sama sekali, ia hanya acuh karena sudah biasa bagi Devan. Orang ganteng bebas.

Devan memarkirkan motornya setelah sampai di parkiran belakang sekolah, ia segera mencopot helm dan merapihkan rambutnya yang sedikit basah karena pomednya.
Devan melangkahkan kakinya menuju kantin melewati koridor yang dipenuhi siswa SMA Taruna.

"Woy Devan." Teriak Bayu sambil melambaikan lambaikan tangan yang berada meja paling pojok, tempat biasa Devan dkk duduk.

Devan mendekati sahabatnya dan segera duduk di samping Dewangga. Kemudian bersalaman ala mereka. Entah apa semerdeka mereka saja:v

Rendy melihat jam yang melekat ditangannya, menunjukan pukul 06.35 WIB.
"Tumben gak telat bos." sapa Rendy.

"Hm"

"Lo pasti belum tau kan bos berita terupdate sekarang yang hot terpopuler terutama bagi kita! Makanya bos jangan kudet dong, jelas Lo belum tau pasti yakan yakan??" jelas Bayu menggebu-gebu.

Devan mengernyitkan dahinya lalu mendongakkan wajahnya ke arah sumber suara dengan menaikan salah satu alis tebalnya.

"Apa"

"Kann gue bilang apa. Itu tuh udah ada yang beda status sama kita alias udah nggak j.o.m.b.l.o lagi." balas Bayu dengan melirik Dewa sebentar. Nyindir wkwk.

"Sirik amat Lo krikil batu." saut Dewa yang sedang mengotak-atik ponselnya tanpa menoleh sedikitpun.

"Makanya biar Lo gak beda sama dewa Lo cari bebeb dong bay hahaha" ejek Rendy pada Bayu.

"Yang penting nggak putus kayak Lo bwhaha." Balas Bayu yang langsung membuat Rendy terdiam.

Skakmatt!

"Gampang buat gue, tapi gue lagi pengin menghabiskan masa SMA gue sama senangan gue sekarang. Pacar besok kalo gue udah kuliah nggak di cari juga nomplok sendiri!" Balas Bayu panjang lebar yang sontak membuat tiga sahabatnya ketawa puas. Sedangkan Devan hanya ketawa kecil melihat tingkah kekonyolan sahabat-sahabatnya.

"Bilang aja kaga ada yang mau sama Lo, bilang kaya gitu aja kok ribet." Ucap Jordi yang sedari tadi tertawa tanpa henti.

"Sekate-kate ya Lo Jordi ngatain gue! Mirror curut!"

"Bercanda yaelah."

"Siapa?" Kata Devan.

"Siapa apanya?" Jawab Jordi dengan wajah bingung.

"Pacarnya"

"Ohhh maksudnya pacarnya Dewa? Kalo ngomong ngirit banget sih Lo ah bikin gue mikir dua kali."

"Hm"

"Itu si adek kelas namanya Wandha kun anta kelas XI IPA 3" jawab Jordi tanpa rasa bersalah.

"Wandha Ananta bego bukan Kun anta!" Jelas Dewangga.

***

Kring..kring..

Tak terasa bel masuk berbunyi yang menggema di area sekolah. Siswa-siswi segera masuk ke kelas untuk memulai belajarnya.

DEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang