9. NIGHT MARKET

45 4 1
                                    

"Yang lagi gamon yang lagi gamon mbak." Sindir Bayu.

"Cari masalah Mulu." Ujar Dewa.

"Kenapa nggak balikan aja, Ren." Tanya Jordi pada Rendy yang sedang duduk.

"Emang balikan semudah nglupas kulit pisang." Jawab Rendy datar.

"Lagian Lo gak mikir si kalo ngajak putus, nyesel kan Lo." Sahut Bayu.

"Tapi dia lagi Deket sama si ketos ya?" Tanya Dewa.

"Iya mung-" jawab jordi

"Gak boleh, dia milik gue!" Sahut Rendy cepat.

Devan sedari tadi hanya diam menyimak obrolan sahabatnya itu.

"Lo jamkos?" Tanya Devan pada Jordi. Jordi hanya mengangguk.

"Sama" kata Devan.

"Pada ngapain si gurunya?"

"Gaya Lo nyariin guru segala, pelajaran aja tidur Lo Bay!" Celetuk Jordi.

"Ya kan gue tanya Cok."

"Lagi nyiapin buat HUT sekolah mungkin, kan besok lusa." Ujar Dewa.

Mendengar ucapan Dewa mereka berempat hanya mengangguk mengerti. Masuk juga perkataan Dewa tadi.

Bel pulang berbunyi, sontak membuat anak-anak girang. Siapa sih yang nggak suka pulang dari sekolah.

"Udah bel Sono pulang!" Usir Bayu.

"Tau monyet! Eh Dev jangan lupa basket. Lo juga Ren." Ucap Dewa.

Devan dan Rendy hanya mengangguk.

Di lain tempat terlihatlah Alisya dan Rachel sedang berjalan menuju gerbang. Hari ini mereka tidak latihan karena untuk istirahat agar tetap vit kesehatannya untuk tampil lusa besok.

"Nggak kerasa kita latian udah lima kali ya sya." Ucap Rachel.

"Iya Kak." Balas Alisya dengan seulas senyuman.

"Nggak kerasa juga besok lusa kita tampil, semangat Alisya!"

"Iya selalu, Kakak juga semangat okeh!"

"Okeh lah, gue duluan ya itu sopir gue udah jemput. Eh tapi Lo pulang sama siapa?"

"E..eh gue naik taksi Kak, Abang gue lagi ada kelas jadi gak bisa jemput he."

"Oh gitu, ya udah Hati-hati dahh!"

Setelah kepergian Rachel tak lama kemudian taksi yang sudah Alisya pesan datang. Alisya segera masuk ke dalam taksi dan duduk dibelakang.

Sepanjang jalan Alisya hanya menatap jalanan dari dalam taksi, karena ponsel milik Alisya lowbet.

Mata Alisya berbinar ketika ia mendapati kora-kora, rumah balon dan banyak pedagang yang ada di luar sana. Tentu saja akan ada pasar malam nanti. Ah Alisya rindu pasar malam. Sudah lama ia tak berkunjung pasar malam. Mungkin terakhir kali pada saat ia kelas dua SMP bersama Raka dulu. Itu pun Raka yang mengajaknya.

Tak terasa taksi sudah berada di gerbang rumah Alisya. Alisya menyodorkan uang dan segera melangkah keluar. Alisya berlari dari arah gerbang sampai ia masuk ke dalam rumah dengan nafas yang memburu.

Hoshh.. hos..

Marisa yang melihat Alisya dari dapur tampak bingung. "Hei jangan lari-lari Sya, ada apa sih kaya di kejar warga aja." Tanya Marisa.

"Eh- bunda he, ya kali di kejar warga."

"Emang kenapa?"

"Emm itu Bun ada pasar malem nanti Alisya pengin ke sana sama Abang ya ya ya? udah lama banget nggak ke pasar malem Bun." Rengek Alisya dengan wajah yang di buat memelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DEVANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang