Sekarang hari ke 4, Starla berada di Surabaya bersama teman- temannya sejak Lomba Memanah Kamis lalu. Sudah empat hari Starla tidak bertemu Sendra, munafik bila Starla tidak merindukannya.
Hanya ada satu pesan dari Sendra, itu pun pesan dari Starla sampai di Surabaya, selebihnya ia tidak mengirim pesan lagi. Paling dia menelfon atau skype.
Tapi hari ini Sendra sama sekali tidak menelfon nya, biasanya Sendra sehabis pulang sekolah akan menelfonnya. Starla hanya menghembuskan nafas gusar karena tidak ada panggilan dari Sendra.
"STARLA!"
Starla mengumpat kepada siapa saja yang mengagetkannya.
"Apaan sih Ser!" Semprotnya kesal
"PMS lo, gitu aja marah."
Starla mendengus melihat sahabatnya yang sedang cengengesan itu duduk di depannya , mengambil posisi bertumpu tangan di atas kasur.
"Kenapa lagi sih? Galau gitu mukannya." Ucap Serin
"Gimana nggak kesel, Sendra nggak telfon gue." Jawab Starla dengan kesal
"Dasar Starla bagong gue kira ada apaan, Doi sibuk paling sans aelah." Ucap Serin
Starla berdecak
"Kan lo bisa telfon Starla sayang, kenapa rempong banget sih." Ucap Serin gemas
"Harus sekarang ya?" Tanya Starla dengan polosnya
"Tahun depan." Teriak Serin
Mendengar teriakan Serin membuat tawa Starla menggelegar, Starla mencari kontak Sendra dan menelfonnya.***
My Star is calling...
"Mampus gue." Batin Saka mengumpat saat melihat nama yang tertera di ponsel.
"Starla telfon." Ucap Saka membuat 5 orang tersebut terkejut dan melotot ke arahnya.
"Mampus nih." Ucap mereka serentak.
Mereka gelisah tak karuan karena Starla menelfon di saat yang tidak tepat, Saka menghela nafas kasar dan kemudian menggeser tombol hijau yang kemudian terdengar suara Starla menyapa terlebih dahulu.
"Halo!?" Ucap Starla
"..." Tak ada sahutan sama sekali.
"Halo!? Sendra ihh kok gak jawab sih!?" Ucap Starla yang mulai kesal.
"..." Saka masih bergeming enggan untuk menjawab.
"Sendraaaaa!?" Teriak Starla yang sudah kesal.
"H...ha..halo." Jawab Saka tergagap karena kaget dengan teriakan Starla.
"Buset ni cewek suaranya kaya toa." Batin Saka kesal sambil mengumpat mengabsen nama binatang.
"Loh kok bukan suaranya Sendra yah?" Ucap Starla sangat pelan seperti bertanya pada dirinya sendiri, tetapi masih terdengar oleh Saka.
"Iya emang bukan Sendra tapi gue Saka." Jawab Saka menghela nafas kasar.
"Bang Sakaaa." Teriak Starla tanpa sadar orang yang dipanggil menjauhkan ponselnya dari telinga yang berdengung mendengar teriakan tersebut.
"Jangan teriak juga kali Star." Jawab Saka sambil menggerutu tak jelas.
"Hehe ya maaf bang kan aku kaget yang ngangkat telfon aku bukan Sendra." Ucap Starla cekikikan sendiri.
"Si Bos udah sadar woii!" Teriak seseorang dan dapat terdengar oleh telinga Starla.
"Eh bang itu siapa kok si bos udah sadar? Sendra kenapa bang?" Tanya Starla
KAMU SEDANG MEMBACA
SENDRA
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM BACA) Sendra Matthew Aradea, Cowok dengan sejuta pesonanya, Pintar dalam segi akademik maupun non akademik, Pendiam dan sangat misterius, disegani oleh semua orang termasuk gengnya. Sangat acuh terhadap sekitar kecuali dengan se...