Happy Reading❤
*
*
*"AAAAAAA...Cici gua seneng banget!" teriak Lisa yang mengundang banyak perhatian siswa siswi yang berada di sana.
"Sorry," ucap Cici kepada mereka semua sambil menggaruk tengkuk yang tidak gatal.
"Toa banget sih lo," geram Cici namun Lisa hanya cengengesan tak berdosa.
"Yee sorry! Abisnya gue seneng banget bisa jalan-jalan sama Kak Zani!" ujar Lisa sambil menerawang membayangkan wajah tampan cowok yang membuatnya jatuh hati.
"Najis," Cici bergidik ngeri melihat sahabatnya itu.
"Pokoknya lo harus bantuin gue!" ucap Lisa. Cici hanya berdeham lalu mengangguk pertanda setuju.
"Yaudah yuk ke kelas," ajak Cici menyudahi obrolan mereka.
"Makasih zhayank!" ucap Lisa sambil menirukan panggilan sayang anak zaman sekarang. Cici yang mendengar itu hanya memutar bola mata malas lalu ia berjalan mendahului Lisa.
"Tunggu kampret!" teriak Lisa mengejar Cici yang sudah jauh di hadapannya.
Sebenarnya sedari tadi banyak tatapan tidak suka yang diberikan kepada Cici. Ya Cici sadar dia hanya anak panti asuhan yang tak sepantasnya bersekolah di sini dan ditambah lagi tadi dia diantar seorang cowok tajir dan ganteng, yang pasti membuat mereka langsung berasumsi bahwa Cici cewek murahan yang memanfaatkan cowok-cowok tajir.
*****
Seperti yang dijanjikan Zani tempo lalu, hari ini Cici dan para sahabatnya sudah berkumpul di panti untuk berangkat bersama ke pantai. Karena sudah lama juga mereka tak pernah kumpul dan jalan-jalan maka itu hari ini mereka akan ke pantai dan menghabiskan waktu bersama.
Cici juga sudah lama tak pernah pergi ke pantai, terakhir kali dia ke pantai waktu Zani merayakan kelulusannya, dia pergi ke pantai yang akan kami kunjungi hari ini bersama dua sahabatnya dan Zani juga mengajak Cici yang waktu itu masih duduk di bangku kelas 3 SMP.
"Udah siap semua?" tanya Zani yang diangguki semuanya.
"Kak tunggu!" teriak Amel dari dalam rumah sambil berlari keluar. Mereka yang melihat Amel datang dengan napas terengah-engah pun saling pandang satu sama lain.
"Lo kenapa Mel?" tanya Lisa. Amel yang ditanya pun langsung mendongak menatap yang lainnya. Cengiran khasnya dia keluarkan membuat mereka semua bingung karenanya.
"Ehehe! Amel ikut ya, Amel kan juga mau jalan-jalan!" pinta Amel memohon kepada Cici dan Zani.
"O--..."
"Yuk Mel ikut aja lebih rame lebih seru," titah Yosa memotong ucapan Zani.
Mendengar ucapan Yosa, Amel langsung menunduk malu karena sekarang pipinya pasti sudah memerah. Cici yang melihat itupun geli sendiri dibuatnya, pasalnya Amel sudah lama menyukai Yosa tapi terlalu malu untuk mengatakannya."Yuk ah berangkat!" ajak Lisa yang sudah lebih dulu masuk le dalam mobilnya dan disusul yang lain.
Mereka pergi menggunakan dua mobil, satu mobil Zani yang ditumpangi Zani beserta dia sahabatnya dan satu lagi mobil Lisa yang ditumpangi para cewek-cewek. Ya Lisa memang anak orang berada juga, jadi wajar saja dua bisa memiliki mobil sendiri. Tapi walaupun dia anak dari orang berada dia tak pernah malu bersahabat dengan Cici yang notabenenya adalah anak panti asuhan.
~~
Setelah 1 jam perjalanan akhirnya mereka tiba di pantai yang dituju. Pantai ini sangat indah, pasir yang putih bersih, air laut berwarna biru dan lingkungannya yg masih bersih belum tercemar, mungkin orang di sini sangat menjaga kebersihannya.
"WAWWWW... indah banget huuu" teriak Lisa begitu keluar dari mobil.
"Iya huuuu udah lama gk kesini" ucap Danis diangguki Zani dan Yosa.
Pandangan pertama saat mereka keluar adalah laut biru yang indah dengan ombaknya dan hamparan pasir yang menggiurkan untuk tempat bermain.
"Kesana yuk Lis" ajak Danis. Lisa yang antusias pun langsung mengangguk dan mengajak Zani bersamanya.
"Yuk Kak!" ajak Lisa memegang pergelangan tangan Zani namun ditepis Zani dengan halus.
"Buruan Ci! Gak usah di kagumin gitu," Zani menarik tangan Cici yang sedang mengagumi pantai. Cici yang ditarik pun tersentak kaget.
"Eh!" kagetnya lalu melirik ke arah Lisa yang terlihat murung memandangnya.
"Jangan pegang-pegang Zan!" ujar Cici melepas tangan Zani dari tangannya. Dia tak enak hati melihat wajah murung Lisa, dia paham kalau Lisa cemburu melihatnya.
"Yuk ah Yosa Danis Amel!" teriak Cici lalu berlari ke arah bibir pantai dan langsung menabrak ombak.
Disusul dengan sahabatnya dan Zani serta Lisa. Mereka berenang di bibir pantai bersama dan mulai berfoto ria dengan berbagai gaya.
Satu hari mereka habiskan untuk bermain di sini, mulai dari berenang, berfoto hingga bermain istana pasir seperti dulu. Semuanya mereka lakukan bersama, untuk masalah Lisa yang murung pun sudah terobati karena dari tadi Cici selalu menjaga jarak dengaj Zani saat di depan Lisa agar Lisa tak berpikiran aneh tentangnya.
"Yosa bangun yang bener dong!" kesal Cici karena sedari tadi Yosa membangun istana pasir hanya berbentuk tumpukan saja. Ya untuk menunggu sunset sore hari mereka habiskan waktunya bermain istana pasir terlebih dahulu.
"Gue gak bisa Ci," keluh Yosa yang sudah mencoba beberapa kali membangun namun tetap saja gagal.
"Ya makanya lo belajar bongak!" balas Danis yang sibuk berselfie ria dengan Lisa. Sementara Zani cowok itu asik memandangi wajah cantik gadis yang menarik perhatiannya, tanpa sadar seukir senyum terbit di bibirnya.
"Ah udah ah! Yosa gak seru," kesal Cici lalu mengambil duduk di samping Zani sambil menatap langit yang mulai menggelap.
"Foto yuk!" ajak Danis yang diangguki mereka. Mereka berfoto dengan background langit berwarna jingga yang sangat indah itu. Terlihat raut kebahagiaan diantara mereka tanpa adanya beban masalah yang mereka bawa. Lama mereka berfoto sampau akhirnya langit berubah menjadi gelap dan digantikan dengam cahaya bulan dan bintang.
Kebahagiaan dan kenangan hari ini tak akan pernah mereka hilangkan hingga mereka tua nanti. Kebahagiaan sahabat yanh belum hancur dan belum mendapat masalah adalah suatu anugrah terindah yang tuhan berikan. Sama halnya dengan Cici hari ini yang merasa sangat bahagia bisa bersama dengan para sahabatnya yang mustahil bisa terulang lagi.
****
Hai guys maaf ya up kali ini lebih pendek, soalnya author lagi kurang sehat😌
Jangan lupa vote+komen ya🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
[PLL] Past And Love Life (Sudah Terbit)
Teen FictionSudah terbit-Tersedia di (Guepedia, Tokopedia dan Bukalapak) Saat dua insan yang berbeda jenis berteman baik pasti ada rasa yang terpendam antara keduanya, itulah yang dirasakan oleh Pricila dan Arzani yang sudah terjebak friendzone. Tapi, masalalu...