15. Lisa mengungkapkan perasaannya

147 57 0
                                    


Tempat tinggal ARZANI DYLON'S ya guys😁

Happy reading❤
*
*
*

Sudah seminggu ini Lisa mendiami Cici, bahkan Cici pun masih duduk sebangku dengan Fani seperti pertama kali Lisa mendiaminya.

Jam istirahat yang biasanya Cici selalu bersama Lisa sekarang ia habiskan sendiri, ia juga lebih sering menghabiskan jam istirahatnya menyendiri di perpustakaan dari pada harus ke kantin dan mendengar makian yang ditujukan untuknya.

Kadang juga Amel yang menemani Cici dan membawakan makanan untuk Cici di perpustakaan, walau tidak setiap hari. Karena ya memang kelas Cici dan Amel berjauhan.

Cici berjalan sendirian di koridor untuk menuju kelas nya, seperti biasa ia selalu mendapatkan tatapan-tatapan tidak suka dan makian yang sangat menyakitkan.

"Idihhh enggak banget deh,"

"Anak panti asuhan tu gak pantes sekolah di sini,"

"Mana ada yang mau temenan sama anak yatim piatu kayak dia itu,"

"Lisa aja menjauh kan dari dia, kasian banget deh,"

"Harusnya tu dia gak sekolah di sini,"

"Hhhh kasian banget deh gak ada teman."

Dan masih banyak lagi makian yang Cici dapat setiap harinya. Dia hanya mampu diam tanpa melawan, dia sadar diri kalau sebenarnya dia itu hanya anak panti.

Cici ingin marah dan melawan orang-orang yang mencaci makinya, tapi dia tahan itu semua, selain sadar derajat dia juga tak ingin ada masalah dan berakhir masuk di ruang BK lagi.

"Udah kak gak usah didengerin," ucap Amel yang tiba-tiba datang dari arah belakang. Amel yang sedari tadi mendengar makian itu, yang di ltujukan untuk Cici pun menggeram kesal.

Setelah mengantar Cici ke kelas, Amel beranjak menuju kelasnya. Ya Amel berada di kelas XI IPA-3.

Cici memasuki kelasnya dan melihat ke arah Lisa yang sedang berbincang dan bercanda bersama teman sekelas nya. Sekilas Lisa melirik ke arah Cici yang baru datang, Cici tersenyum namun Lisa langsung membuang mukanya.

Kesepian, Sedih, ya itu yang dirasakan Cici sekarang. Orang yang sudah ia anggap sahabat menjauhinya tanpa alasan.

Tak mau ambil pusing, Cici langsung mendudukan bokongnya ke kursi, ia mengeluarkan novel dari dalam tasnya dan membacanya sambil menunggu guru datang.

*****


Zani sedang di halaman rumahnya bersama Delia, sedari tadi Delia memaksa Zani untuk menemaninya piknik di depan rumah dan setelah 30 menit membujuk Zani, akhirnya dia pun mau menuruti permintaan adiknya.

Hari ini Delia memang belum sekolah karena surat pindahan sekolah Delia belum keluar. Ya delia pindah sekolah ke Indonesia atas kemauannya sendiri, katanya sih mau cari teman orang Indonesia.

Saat sedang asik bermain bersama Delia tiba-tiba ada yang datang dan memanggil Zani, membuat aktivitas abang dan adik itu terhenti.

"Hai Kak Zani!" sapa Lisa yang baru datang. Ya orang yang datang ke rumah Zani adalan Lisa.

"Eh Lisa tumben kesini ada apa?" tanya Zani yang heran tumben Lisa ke sini sendiri. Ia berdiri menghampiri sahabat Cici itu.

"Emmm gak papa kok kak, mau mampir aja sekalian lewat depan sini tadi," jawab Lisa. Padahal dia ke sini sengaja untuk memberitahukan perasaannya selama ini ke Zani.

"Oh ya ini aku bawain kue buat kakak," ucap Lisa menyodorkan kotak berisi kue yang tadi sempat ia beli sebelum ke sini.

"Makasih Kak!" ujar Delia mengambil kotak berisi kue itu. Lisa menaikan sebelah alisnya bingung dengan anak kecil yang langsung mengambil kue buat Zani dari tangannya.

"Ini adik gue namanya Delia," ucap Zani memperkenalkan Delia kepada Lisa. Delia tersenyum ke arah Lisa.

"Kok aku gak pernah liat ya?" ungkap Lisa karena memang ia tak pernah tau kalo Zani punya adik.

"Dia selama ini tinggal di Kanada, terus sekarang balik lagi deh ke Indonesia," ucap Zani menjelaskan dan Lisa hanya ber oh sambil tersenyum.

"Kak ada waktu gak? aku mau ngomong," tanya Lisa tersenyum lembut.

"Lia kamu masuk dulu ya," ucap Zani lembut dan diangguki Delia lalu ia berlari masuk ke dalam rumah. Kemudian Zani menatap Lisa dengan raut wajah bertanda bertanya.

"Mau ngomong apa?" tanya Zani to the point, saat mereka sudah duduk di kursi taman yang ada di rumah ini.

"Ehemm!" deham Lisa ia masih ragu mau jujur atau tidak. Zani mengernyit bingung melihat Lisa yang sedikit gugup.

"Kenapa?" tanya Zani lagi saat melihat Lisa yang agak gelisah. Lisa menoleh ke arah Zani dengan raut wajah serius.

"Kak sebenernya aku suka sama kakak, aku cinta sama kakak dari pertama kita ketemu," ungkap Lisa yakin. Ia harus jujur sekarang ia gak mau mencintai dalam diam dan berujung kekecewaan.

Zani melotot kaget saat mendengar penuturan Lisa yang di luar perkiraan nya. Bagaimana bisa sahabat Cici yang sudah ia anggap sebagai sahabat dan adiknya sendiri menyatakan cinta. Hal mustahil baginya, lagipula dia tak memiliki perasaan apa-apa kepada Lisa selain sebatas sahabat.

"Lis dengerin gue," ucap Zani menatap Lisa.

Ia menghela napas sebentar lalu menatap Lisa yang penuh harap dengannya. "Gue udah anggap lo sebagai sahabat gue sekaligus adik gue, jadi gak mungkin kan seorang kakak cinta sama adiknya?"

"Tapi perasaan kakak ke Cici bisa aja tu, padahal kakak kan sama Cici udah dekat dari kecil," ucap Lisa yang membuat Zani terdiam.

"Kenapa diam Kak? Bener kan?" lanjutnya.

"Lis gue sayang lo sebagai sahabat sekaligus adik gue, Jadi gue harap lo ngerti dan gak memiliki perasaan lebih selain sayang sebagai kakak lo," ujar Zani memohon.

"Tapi kak--.."

"Lis jangan berharap lebih ke gue karena itu bakal buat lo sakit hati," ucap Zani memotong ucapan Lisa, sementara Liza hanya menunduk kecewa, bukan ini jawaban yang dia harapkan.

"Pasti di luar sana ada laki-laki yang mencintai lo tulus tapi itu bukan gue," ujar Zani meyakinkan Lisa.

"Sahabat!" ucap Zani sambil menjulurkan jari kelingkingnya. Lisa yang melihat itu ragu-ragu mengangkat tangannya sambil tersenyum.

Lisa tersenyum. "Sahabat!" balas Lisa menautkan jari kelingkingnya di kelingking Zani.

Mungkin benar kata Zani, ia tidak boleh berharap lebih dari Zani dan mungkin di luar sana ada laki-laki yang mencintai nya dengan tulus. Bersahabat dengan cowok itu juga bukan hal yang salah baginya, yang jelas dia sudah lega karena sudah mengungkapkan apa yang ingin dia katakan.


*****

Hai guys aku cuma mau bilang buat yang puasa hari ini semangat ya😘
Jangan lupa hargai usaha menulis aku dengan vote+komen kalian ya🙏

[PLL] Past And Love Life (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang