26. Baikan

113 19 2
                                    


Happy reading❤
*
*
*

Zani melehoy😜
Hai Cii!!
Apa kabar?

Zani melehoy😜
Oh ya Ci! aku denger dari Lisa katanya kamu udah ketemu sama orang tua kamu?
Selamat ya Ci! akhirnya impian kamu kenyataan😊
Read

Cici menghela napas saat melihat chat dari Zani. Ia masih menjauhi Zani demi Lisa, walau sampai sekarang Lisa belum bisa berbaikan dengannya.

Di lain tempat Zani menatap nanar layar ponselnya. Cici hanya membaca chatnya tanpa mau membalas. Ya Zani harus sabar terlebih dahulu karena sebentar lagi semua rencananya akan berhasil. Ah ralat lebih tepatnya rencana Lisa.

Zani melamun menatap orang-orang yang berlalu lalang di jalan. Ia berada di sebuah cafe menunggu kedatangan orang yang sudah ia tunggu.

"Hoy bos!" panggil Yosa menghampiri meja Zani.

Zani menghela napas. "Lo sendirian?" tanyanya karena melihat Yosa yang hanya sendiri.

Yosa mencebik kesal. "Noh lagi pacaran di mobil," ucapnya menunjuk ke arah mobil.

"HAH!"

"Itu si Danis sama Lisa," ucap Yosa lagi mengambil duduk di samping Zani.

"Pacaran?"

"PDKT," jawab Yosa

"Hai!" sapa seseorang yang membuat Zani dan Yosa menoleh ke arah siempu suara.

Yosa hanya memutar bola mata kesal sementara Zani mulai kepo.

"Pacaran ya kelen?" tanya Zani dan yang ditanya hanya menggaruk tengkuknya.

"Gue setuju aja. Asal lo Danis jangan buat Lisa sedih. Awas aja lo ya," ucap Zani yang sedikit mengancam.

Danis tersenyum miring. "Tenang aja bos. Amannnnn!" ucap Danis yakin, yang membuat Lisa bersemu malu.

"Eh! Yaudah yuk kak kita langsung bahas aja," ucap Lisa mengalihkan pembicaraan dan diangguki ketiga cowok itu.

*****

Drrtt..

Drrtt..

Drrtt...

Cici mengambil ponselnya yang ia letakkan di atas kasur.

"Halo!"

"Halo Ci!"

Deg..

"Lisa," ucap Cici. Ya yang menelpon Cici sekarang adalah Lisa. Cici langsung menegakkan tubuhnya yang semula berbaring.

"Lo ada waktu gak?" tanya Lisa.

"Kenapa?"

"Ada yang mau gue omongin. Bisa ketemu gak?"

Seulas senyum terbit di bibir Cici. Harapannya untuk berbaikan dengan sahabatnya sudah di depan mata.

"Boleh. Di mana?" tanya Cici semangat.

"Nanti gue kirim alamatnya. Jam 3 sore,"

"Oke." jawab Cici semangat. Lalu menyudahi telponnya. Senyum yang sedari tadi terbit tak pernah hilang dari wajah cantik Cici.

[PLL] Past And Love Life (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang