Happy reading❤
*
*
*Seorang gadis masih setia tertidur di kasurnya. Padahal matahari sudah keluar sejak tadi untuk menyinari bumi, tapi gadis itu masih saja tertidur dengan nyamannya.
"Ci! Bangun sayang!" teriak Derisa dari luar kamar Cici. Ya gadis itu adalah Pricila Risa atau Cici.
"Euhhh," lenguhan Cici seraya membuka mata. Rasanya kepalanya terasa pusing dan matanya susah untuk dibuka. Dia juga merasa dingin pagi ni.
Cklek...
Derisa masuk ke kamar putrinya itu saat tak mendapat sahutan. Kebetulan pintu kamarnya tak dikunci membuat Derisa bisa leluasa masuk ke kamar Cici.
Ia mendekati tempat tidur Cici dan duduk di sisi kasur, seraya mengelus lembut surai putrinya dan betapa terkejutnya ia saat mendapati suhu badan Cici yang panas.
"Sayang kamu demam?" tanya Derisa khawatir. Cici hanya memejamkan matanya, rasanya matanya sangat berat untuk di buka sekarang.
"Yaudah bentar ya, Bunda ambilin kompresan dulu!" ucap Derisa lalu berlalu ke arah pintu memanggil pembantunya untuk diminta tolong mengambilkan kompresan.
Setelahnya Derisa balik lagi menghampiri putrinya itu. Ia sangat khawatir dengan keadaan Cici, karena ini baru pertama kalinya ia melihat dan menghadapi Cici saat sakit.
"Ini nyonya," ucap Pembantu yang tadi diminta mengambilkan kompresan, ia menyodorkan baskom yang berisi air hangat dan handuk kecil.
Derisa dengan telaten mengompres Cici. Ia selalu sigap mengganti kompresan saat handuknya sudah kering.
Tingg...
Suara ponsel Cici mengalihkan pandangan Derisa. Ia mengambil ponsel itu lalu membuka Chat dari seseorang yang Derisa yakini adalah kekasih putrinya.
Dear😘
Morning:*Derisa tersenyum geli melihat Chat dari Zani. Bisa-bisanya putra DYLON'S yang penuh dengan wibawanya saar bekerja bisa sweet seperti ini kepada putrinya.
Cici
Zan! Ini Bunda, Cici lagi demam.
(Terkirim)*****
My❤
Zan! Ini Bunda! Cici lagi demam.Uhukk...uhukkk...
"Zani, pelan-pelan dong," peringat Ela-Mamanya, saat Melihat Zani yang tersedak air minum saat melihat ponselnya.
"Ma! Zani pergi dulu, assalamualaikum," ucapnya lalu pergi setelah menyalami Mamanya.
Dia melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata. Saat ini tujuannya hanya ingin cepat sampai ke rumah kekasihnya. Dia khawatir dengan Cici walau gadis itu hanya demam biasa kata Bundanya.
Sesampainya di rumah Cici, Zani langsung masuk dan menghampiri Bunda Cici yang sedang memasak di dapur.
"Bun!" panggil Zani, dan yang dipanggil pun menoleh lalu tersenyum.
"Kamu udah dateng, ini bawain bubur Cici ke kamarnya ya!" pinta Bunda sambil menyodorkan semangkuk bubur nasi yang tadi ia buat untuk putrinya.
"Iya Bun." jawab Zani lalu mengambil alih mangkuk buburnya dan pergi menaiki tangga.
Cklek...
Zani membuka pelan-pelan pintu kamar yang ada di hadapannya. Terlihat seorang gadis terbaring nyaman di atas kasur. Mata indahnya yang terpejam menandakan bahwa gadis ini sedang tidur. Zani mendekat sambil membawa nampan berisi bubur, diletakannya nampan itu di meja samping tempat tidur. Lalu ia duduk di sisi ranjang yang sedang di tiduri gadis cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[PLL] Past And Love Life (Sudah Terbit)
Novela JuvenilSudah terbit-Tersedia di (Guepedia, Tokopedia dan Bukalapak) Saat dua insan yang berbeda jenis berteman baik pasti ada rasa yang terpendam antara keduanya, itulah yang dirasakan oleh Pricila dan Arzani yang sudah terjebak friendzone. Tapi, masalalu...