Udah kelas dua belas rasanya biasa aja tuh buat aku. Disaat orang lain sibuk mempersiapkan untuk ulangan aku masih bisa tidur di jam pelajaran.
Hari ini hari Kamis dan pelajaran prakarya, entah kenapa aku malas sekali dengan pelajaran ini. Lebih baik belajar MTK daripada prakarya.
Seperti biasa aku memilih kursi paling belakang, tentu saja tidak gratis. Karena si cecunguk Rendy yang mendiami kursi belakang tidak mau pindah begitu saja, aku membujuk nya dengan tawaran mentraktir dia makan di kantin. Brengseknya dia memoroti uangku yang semakin menipis.
"Hoamm..." Aku mulai mengantuk, sambil merenggangkan otot.
"Gemi kamu mau tidur?" Tanya seseorang di samping ku. Dia Laras teman sebangku Rendy dan dia orang yang paling tidak terganggu dengan mulut embernya si Rendy.
"Iya, jaga'in aku oke. Awas kalo ketauan Ms Sela..." Ucapku sambil memperagakan tanganku dileher sambil memeletkan lidah.
"Mampus" sambungku dingin.
Dia langsung bergidik ngeri melihat tingkah ku, semua orang dikelas tau aku yang tomboi dan tidak mau di bantah. Kalau membantah sedikit saja sudah habis di ajak duel.
Aku mulai meletakkan tangan di meja dan menelungkup kan wajah. Tak berapa lama aku masuk ke dalam alam mimpi. Tanpa di sadari Ms Sela menuju ke bangku yang membawaku tenggelam di alam mimpi.
"GEMI!... GEMINI!" aku sayup-sayup mendengar seseorang yang memanggil namaku.
"Hoamm, apa sih Karin aku masih ngantuk," ucapku sambil menepis tangan yang mengguncang bahu.
"GEMINIA RAIN ALIZEH! BANGUN SEKARANG." Kesadaran langsung merenggut dan langsung berdiri tegak.
"Kamu ya, setiap pelajaran saya kamu tidur terus! Mau saya panggil orang tua kamu?!" Ku lihat wajah Ms Sela yang sudah merah padam menahan amarah lalu ku arahkan pandangan ku ke arah teman-teman sekelas.
Di sana ada Karin yang menatapku prihatin, Azriel hanya menggelengkan kepalanya, dan si Rendy memasang wajah mengejek ke arahku.'awas saja kau Rendy, akan mampus di tangan ku!' gumam ku dalam hati.
"Gemini! Kamu ini malah tengok kanan kiri! Mau Ms panggilkan orang tua kamu?!"
"Eh, maaf Ms. Jangan panggil orang tua saya, saya janji gak bakalan ngulangin lagi. Jangan ya Ms plissss" aku menangkupkan kedua tanganku memohon kepada Mis Sela.
"Oke, tapi ada syaratnya." Kini suara Ms Sela mulai melunak.
Syarat apaan lagi, aku mencoba menimbang.
"Yaelah syarat apaan lagi?" Aku menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Sebulan lagi sekolah kita bakalan ulang tahun, kamu tahukan setiap ulangan tahun nya selalu diadakan pentas seni. Dan sekarang saya yang menjadi penanggung jawab, rencananya yang diturunkan untuk pentas seni kali ini kelas XII untuk memberikan kesan kepada kalian yang mau lulus," Ms Sela menjeda kata-katanya, sambil melihat sekeliling. Melihat teman-teman yang juga penasaran dengan apa yang akan dikatakan selanjutnya.
"Pentas seni kali ini bakalan mementaskan teater tentang dongeng putri tidur," lagi-lagi Ms Sela menjeda kalimatnya. Perasaanku mulai tidak enak...
"Dan kamu saya pilih buat jadi Putri tidur!"
"Apa!"
'Mulut bodoh!' umpatku dalam hati"Saya tidak menerima penolakan! Setiap pulang sekolah kamu harus latihan di ruang teater." Ms Sela kembali ke depan dekat papan bor.
"Baik anak-anak, kalian juga yang tidak mendapatkan peran akan di tes apakah kalian bisa memainkan peran dalam pentas. Mungkin sampai sini dulu pelajaran saya, kita semuanya harus bergotong royong membuat acara ini sukses!" Ms Sela dengan semangatnya membuat anak-anak yang lain juga semangat.
Beda halnya dengan aku yang merasa sangat tertekan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Libra Gemini♎♊
Teen FictionIni cerita tentang si Libra, Zodiak yang berlambangkan timbangan. Seseorang yang sangat mencintai akan hobinya, sangat setia kawan dan orang yang sangat tetap pendirian. Ini juga adalah sebuah cerita tentang si Gemini, zodiak yang berlambangkan bay...