drie

66 38 27
                                    

Sampe disini gimana menurut kalian tentang cerita ini??













Sesampainya di sebuah mall Kenan menawarkan untuk jalan-jalan dulu karena film yang akan mereka tonton masih sekitar satu setengah jam lagi, mereka berjalan mengelilingi mall dan sesekali menghampiri toko yang membuat mereka tertarik.

"Var, mau es krim?" tanya Kenan melihat kedai es krim tak jauh dari mereka.

"Ya mau dong," ucap Vara semangat.

"Yuk, tuh kedainya." Kenan menunjuk kedai es krim yang dia maksud.

Sesampainya disana mereka menuju tempat pemesanan yang tersedia disana.

"Mau rasa apa?" tanya Kenan setelah sampai di tempat pemesanan.

"Vanilla."

"Vanilla satu, nutella satu."

"Mau ukuran apa, Kak?" ucap waiter.

"Medium."

Setelah memesan mereka menghampiri meja yang kosong, tidak ada percakapan saat menunggu pesanan datang, Vara dan Kenan asik dengan ponsel mereka masing-masing.

"Silakan pesanannya, Kak." tiba-tiba pelayan datang membawa pesanan mereka.

"Terimakasih mas," ucap Vara.

Mereka makan es krim pun dengan hening. Mereka juga tidak tahu apa yang terjadi sehingga keadaan menjadi canggung seperti ini.

Vara menegang saat merasakan ada yang menyentuk ujung bibirnya, kemudian dia mendongak.

"Lo makannya berantakan." ya, Kenan sedang mengelap ujung bibir Vara yang terdapat eskrim yang tertinggal dengan tissue.

"Ma ... makasih." Vara mengumpat dalam hati karena gugupnya.

"Udah? Sepuluh menit lagi filmnya mulai?"

"Udah kok."

Mereka menuju ke bagian bioskop, film yang mereka tonton adalah film genre action yang saat ini lagi buming-bumingnya. Sebenarnya Vara tidak terlalu suka film action, tetapi karena memang tujuannya adalah menemani Kenan.

*****

"Makasih buat hari ini, Ken," ucap Vara saat mereka sudah sampai di depan rumahnya.

"Gue yang makasih karena lo mau nemenin gue," balas Kenan sambil mengelus puncak kepala Vara.

Vara yang diperlakukan seperti itu tiba-tiba hatinya menghangat.

"Gue masuk ya, lo ati-ati di jalan," kata Vara diakhiri dengan senyuman.

Vara berbalik dan membuka gerbang untuk masuk, tetapi belum juga dia membuka gerbang--

"Vara!" Kenan memanggilnya dan Vara mengurungkan niatnya untuk membuka gerbang kemudian berbalik.

"Kenapa?"

"Jangan begadang. Mimpi indah."

Setelah mengucapkan itu Kenan buru-buru memasuki mobil dan mobil Kenan seketika melesat meninggalkan Vara yang masih mematung di tempatnya.

Setelah tersadar dari lamunannya Vara berlari memasuki rumah mengabaikan Damian dan Ziya yang menatapnya heran.

"Mah, kenapa tu anakmu?" tanya Damian pada Ziya.

Harbor of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang