ALL BAD

1.6K 55 0
                                    

Pukul 7malam sekarang hanya ada Aku dan Jazmyn. Ya memang Jazmyn sedari semalam belum pulang. Aku memandangi wajah mungil miliknya yang mengingatkanku kepada Justin. Dimana dia? Seharusnya tantangan itu tidak diterima. Hanya tantangan bodoh dari Cameron, hidupku hambar tanpa senyuman Justin.

DRETTT …. DRETTTT…..

“Hallo” ucapku mengangkat telfon dari Cecilia

“Apakah kau sedang bersama Justin?” tanyanya dengan panik

“tidak, semenjak pertandingan basket tadi aku belum bertemu denganya lagi, Ada Apa?”

“Aku melihatnya bersama wanita lain diclub dan disana aku juga melihat Cameron. Aku takut kalau mereka bertengkar lagi seperti siang tadi. Ummm El maaf aku harus mengatakan ini.. jangan menangis kumohon” ujar Cecil dengan nada memelas. Tanpa sadar air mataku tidak mampu memendung air mataku ini. Aku menghapusnya cepat

“ya.. ak akuu tidaakk menmenangiss… terima kkasihh” kataku terbata-bata.

Tanpa pikir panjang aku menggambil jaketku dan memasang sepatu kats dikakiku aku melajukan mobil ferarri silver milikku dengan kecepatan tinggi. Air mataku tidak bisa berhenti karena ini… Sampai akhirnya aku sampai didepan clubb yang sangat sepi … Aku enggan untuka memasuki ruang setan itu tapi kekasihku disana, aku mencintainya. Aku melihat sekitar yang sangat sepi, kotor dan menjijikan alunan lagu beat terdengar ramai dari dalam club… Namun, aku melihat jejak darah di lorong sebelah club, Aku hanya berdiri mematung mnggigit kukuku melihat begitu banyak darah dari lorong sana…

Aku membuka pintu club perlahan, terdengar suara lagu-lagu yang sangat keras yang berhasil membuatku mennutup kedua telinga. Aku menyusuri sekitar, berbagai macam sluts here and they are completely naked. Aku mencoba mencari batang hidung Justin. Dan menit berikutnya aku melihat Cameron dengan seorang wanita yang hanya menggenakan bra & underwear, mereka berciuman. And he staring at me, dia menatapku tajam dan melukiskan senyum nakal disana. Aku mempunyai firasat tidak enak jadi aku memutuskan untuk lari, lari di antara orang orang yang sedang melakukan sesuatu bersama pasanganya.

“hah,…hahhh…. Mau kemana kau? I love you El. I miss your body” kata Cameron dengan sempoyongan , ya karena dia mabuk berat.

“Stopp….. I hate you” jawabku menunjuk Cameron dengan nafas terenggah-enggah. Aku sangat takut. Tidak ada pilihan lain aku memasuki sebuah ruangan dan segera menutupnya rapat-rapat.

Aku memandangi ruangan aneh ini ruangan yang penuh dengan warna merah dan berbagai benda-benda aneh lainya. Tiba-tiba seseorang mendorongku hingga terjatuh diatas ranjang putih yang empuk. Cameron fuckin Dallas.

Author's view

Cameron yang mabuk menindihi El dikasur empuk itu dengan segala kekuatan Cameron tidak akan melepas El kali ini untuk kedua kalinya. El mencoba untuk mendorong tubuh kekar Cam jauh-jauh dari hadapanya sekarang namun hasilnya nihil Cameron lebih kuat menahan El dan mencium bibir El dengan emosi and hard. El hanya bisa berusaha mendorong bajingan yang dulu pernah membuatnya sakit hati. Cameron berusaha membuka jaket El dan sampai El hanya memakai bra dan hotpants dengan sepatu kats yang masih menempel

AS LONG AS YOU LOVE ME (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang