Bab 1

14K 461 25
                                    

Perubahan alur, nama tokoh.

( ◠‿◠ )

Disebuah desa terpencil, hiduplah gadis cantik bernama Alexandria Dè Xante. Saat ini dia sedang menyirami kebun bunga milik neneknya. Tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Walau desanya terpencil, nenek kakek Xandria adalah juragan tanah didesa tersebut.

"Kak Lexa, diajak makan siang sama Grandma." Ucap seorang gadis tak kalah cantik bernama Alexandra Dè Xante. Fyi, Mama Xandria memiliki anak kembar 3, dan yang tertua dari anak tersebut adalah Alexandria.

Xandria tersenyum, dia segara mematikan keran, dan menghampiri adik cuek kesayangannya itu. "Tumben manggil aku? Bisannya juga ogah ogahan kalau disuruh Grandma!" Ledek Xandria sambil merangkul pundak adiknya.

Xandra menatap sinis. "Cih, walau aku cuek, aku tetap sayang dan hormat padamu!" Ucapnya ketus. Alexandria tertawa bahak-bahak sehingga menimbulkan suara yang nyaring.

"Bisakah kau diam? Huh menyebalkan sekali!"

"Bagaimana aku diam jika aku tidak bisa berhenti tertawa melihat wajahmu?" 

"Berhenti mertetawaiku kak Lexa! Lihat! Grandma memperhatikanmu dari pintu!" Alexandria menghentikan tawanya, dan melihat arah ke pintu.

"Baik nyonya, bukankah bicaramu terlalu baku terhadap kakakmu sendiri nyonya?" Goda Alexandria sambil menaik turunkan alisnya.

Sebelum Alexandra teriak, Alexandria dengan cepat menyalimi, dan mencium Grandma. "Hai grandma, jangan lupa tutup kupingmu grandma, sebentar lagi singa mengamuk." Bisik Alexandria. Lalu dia masuk kerumah dengan cepat sebelum adiknya murka.

"KAKK LEXAAAA!!!!" Teriak Alexandra. Grandma menggelengkan kepala melihat kelakuan si kembar.

"Grandma lihat! Kak Lexa sungguh menyebalkan!" Adu Alexandra. Grandma mengajak Xandra masuk sembari mengelus pundak Xandra lembut.

-----

Alexandria memasuki rumah dengan terbahak bahak, lalu matanya menangkap seorang pria paruh baya sedang bergulat dengan ponselnya tersebut.

"APA?!! KAU GILA?! KAU INGIN MENGGANTIKAN PERJODOHAN CALISTA DENGAN CUCUK KESAYANGAN KU, SI XANDRIA HAH?!"

DEG!

Seketika tawa Xandria terhenti, dia menatap tajam kearah topik yang sedang dibicarakan Granpa. Dan Segera duduk di sofa dengan tenang agar Grandpa tidak terganggu.

"KALAU DIA KABUR JANGAN KAU LIBATKAN DIA DENGAN CUCU CUCUKU VERGO! AKU TIDAK SUDI JIKA MENGANGGAP CALISTA ADALAH CUCUKU!" Mata Xandria memerah, ia menahan perasaan marah. Tiba tiba Grandma dan Xandra masuk membuat Grandpa membalikan badanya.

Deg!

"Xandria..." Ucap Grandpa lirih. Ia mematikan telfon Vergo dan segera memeluk Xandria.

"Grandpa, apakah benar aku akan dijodohkan?" Tanya Alexandria dengan suara yang ingin menangis. Dia marah! Sangat marah dengan ego sang Papah!

"Grandpa akan membantumu sebisa mungkin nak." Ucap Grandpa lembut. Dia tidak akan rela membirkan cucunya menikah sebelum umur mereka cukup!

"Ada apa Greg? Sepertinya kamu sangat marah bertelfon dengan Vergo tadi?" Tanya Grandma sambil memeluk Xandra.

"Anakmu Vergo! Dia menjodohkan Calista dengan rekannya, tapi si bodoh biang rusuh itu kabur dan terpaksa menyuruh Xandria dan Xandra pulang nanti malam. Dan Xandria yang akan menjadi pengganti bodoh itu!"

'Terkutuk kau Calista! Dari dulu aku memang tidak pernah merestui kau menempatkan diri dirumah anaku!' Ucap Gregorius Dè Xante, atau biasa disebut Grandpa.

Runtuh sudah air mata pertahanan Xandria yang tidak pernah menangis selama 10 tahun. Xandra yang mengerti perasaan Xandria segera memeluknya.

"Kak Lexa..." Xandra menatap kearah Grandpa, memberi kode agar dia membawa Xandria keluar.

Grandpa yang mengerti segera melepaskan pelukan Xandria dan membiarkan Xandra membawa Xandria ke taman.

"Apakah kau sudah mencari tau asal usul semua tentang Calista, Greg? Aku sangat muak dengan kelakuannya. Jika memilih adopsi Leo atau Calista, aku akan memilih Leo ketimbang Calista." Ucap Athena, Grandma si kembar.

"Aku sudah menemukan semua kebusukan Calista, Sayang. Besok akan ku kirimkan bukti file tersebut supaya mereka merasa bersalah karna sudah mencampakkan cucu cucu kesanyanganku dari kecil!"

"Tahan emosimu Greg, aku tidak mau cucu ku semakin bersedih." Ucap Grandma sambil memeluk Grandpa untuk meredakan amarahnya. Walau sudah tua mereka tetap romantis.

-----

Xandra membawa Xandria ke taman belakang. "Duduk sebelah sini kak."

Xandria menatap kosong kearah depan, sedangkan Xandra menghelang napas pelan. "Aku tau ini berat buatmu Kak, tapi aku bangga, bangga sekali mempunyai kakak perempuan setangguh dirimu!" Xandria menatap wajah cantik adiknya beberapa detik, lalu menatap kearah depan lagi.

'Menikah? Dengan umur gue yang baru menginjak 17 tahun?!' Batin Alexandria. Gila! Ini sungguh gila! Ambisi papahnya sangat gila!

"Jangan bersedih kak, aku akan selalu berada disisimu, aku tidak akan membiarkan kembaranku terluka! Kau ingat? Bukankah bang Leo mengajarkan kita untuk menjadi wanita tangguh? Dan apakah kau ingat dengan semua masalalu kita?" Xandria tersenyum miring, rasanya aneh jika kembali lagi seperti dulu.

"Bagus kak, aku tau kau sepenuhnya tidak berubah, dan itulah sebabnya aku mengagumimu setelah bang Leo."

"Apa kabarnya dia disana? Aku sungguh menghawatirkan dia." Tanya Xandria.

"Tenanglah, dia sudah sembuh, bahkan dia menjadi geng motor." Langit mulai merubah warna menjadi orange. Xandra menarik lengan Xandria agar mau berpegangan dengannya.

"Ayo kak masuk, sudah sore. Nanti malam kita akan pergi ke jakarta." Xandria berdiri, membersihkan pakaian yang sedikit kotor, dan tersenyum kepada Alexandra.

"Terimakasih sudah mempercayaiku Xandra. Aku menyayangimu." Xandria memeluk Xandra dengan tulus, Xandra membalas pelukan Xandria tak kalah tulus.

-----

TBC

Wow akhirnya aku kombek ke wattpad!!🤍🤍
Maaf aku merubah alur, nama cast cerita ini (sebagian ada yang tetap) dan aku minta maaf karna kebanyakan kata yang sama, but aku berharap kalian tetap enjoy!🥹🫶🏻

Can I Hold You World? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang