Bab 10

1.6K 62 5
                                    

Happy Reading

-----

Kriett

Morpheus datang dengan raut wajah yang tidak bersahabat. Ia menepuk kasar pundak Alexander. (Rese banget ya, orang lagi asik tidur dibangunin).

Pak pak pak

Alexander melayangkan satu pukulan ke wajah tampan Morpheus.

Bugh

"Anjing!" Umpat Morpheus.

"Lo ngapain kesini?" Tanya Alexander dengan wajah masam.  

"Jengguk." Balas Morpheus sambil mengusap wajah yang tadi dipukul oleh Alexander. Alexander mengusap wajah, kirain dia di bangunin untuk hal penting! Ternyata hanya kejailan Morpheus! 

"Balik sana, ganggu orang tidur aja!" Usir Alexander. Morpheus mendudukan bokongnya di sofa sebelah Alexander. 

"Ogah." Kata Morpheus. Alexander tak ambil pusing, ia kembali memejamkan matanya. Morpheus kembali mengisengi Alexander. Dia meninju lengan Alexander.

Demi apapun, rasanya Alexander ingin melayangkan kembali satu pukulan ke wajah tampan Morpheus.

"Lo mau diem, atau... besok lo gak akan gue restuin untuk nikah sama Xandria?" Morpheus melotot tak terima.

"Lo ngancem gue?" Tanya Morpheus.

"Gue gak ngancem." Balas Alexander. Morpheus mendengus sebal. Dia masih kesal dan terus memikirkan kejadian Alexandria tadi.

"Hufttt." Helaan nafas Morpheus.

"Kenapa lo? Muka lo kecut amat?" Tanya Alexander. Morpheus menyenderkan kepala disofa.

"Lo kenal Ibnu?" Alexander mengerutkan alis, ia terheran.

"Entah, gue gak pernah denger nama itu sama sekali." Morpheus diam dalam lamunan. Alexander memperhatikan gerak-gerik sahabatnya.

"Mana mungkin Xander gak kenal dengan orang itu! Ah, atau mungkin aku tanya saja ya ke Alexandra? Tapi.." Morpheus mengingat moment disaat bersama Xandra.

"Dia kenapa si?" ~ batin Alexander.

"Grtt, sepertinya dia tidak menyukai ku?" ~ batin Morpheus.
Dia mengacak rambut, frustasi.

"Benar benar bocah gila!" ~ batin Alexander.

"Lo kenapa sih? Lo ada masalah sama si Ibnu, Ibnu itu?" Morpheus mengangguk kepala.

Alexander menepuk dahi. "Allahu... cuman karena hal ini dia menjadi orang yang tidak waras?" ~ batin Alexander.

"Lo bener-bener gila!"

Samuel mengangkat satu alis. "Hah?"

"Gue bilang, lo bener-bener gila!"

"Ya.... mungkin lo bener, gue lagi gila..." Kata Morpheus, sambil mengingat kejadian bersama Alexandria.

"Harusnya gue pukul lagi kepalanya!" ~ batin Alexander.

Hoamm

"Ada apasih? Ribut banget.." Tanya Alexandra, dia perlahan membuka matanya. Morpheus terpaku. Mata itu sangat mirip dengan Alexandria!
[Yaiya lah bedul! Mereka kan kembar!]

"Hoo, ternyata ada tamu." Ucap Alexandra dengan dingin. Morpheus melambaikan tangan, ia mencoba tersenyum dan bersikap ramah.

"Gak usah sok akrab. Kita gak kenal."

Can I Hold You World? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang