Bab 8

1.6K 73 8
                                        

Hai all!!😻😻

Malming pada kemana nih? Mending baca cerita ini sambil rebahan dirumah😹 hehe [peace].

[Happy Reading]

Alexandria menggeleng heran. "Anak itu benar-benar ya.." Dia menghembuskan nafas, lelah.

Arkan datang menghampiri Alexandria. "Sebenarnya kau ada hubungan apa dengan Alexander?" 

-----

"Ah, aku dan dia adalah a-"

Brakk

Semua orang terkejut, terutama Grandma. "AKU DATANG GRANDMA!"

"Dik kakak." Lanjut ucapan Alexandria.

Tukk

Grandma menjitak pelan kepala Alexander. "Bisakah kau datang dengan salam dan sopan? Kau mau membuat Grandma jantungan?" Alexander tercengir.

"Maafkan aku Grand- kalian semua siapa?" Tanya Alexander kepada teman kembar kakaknya dengan dingin. Bisa bisanya Alexander tidak sadar!

Tukk

"Lagi lagi tidak sopan yah memotong pembicaraan? Selesaikan kalimat mu terlebih dahulu!" Omel Grandma.

"Maaf." Ucap Alexander pelan. Alexandria tahu bahwa sekarang Alexander sedang menahan malu.

"Sudah-sudah. Grandma, sebaiknya Grandma pulang dan mengganti pakaian terlebih dahulu." Kata Alexandria. Hei Alexandria! Sadarlah! Kau juga belum mengganti seragam mu!

"Bagaimana dengan Grandpa?" Tanya Grandma khawatir. Bambang yang peka mulai menyaut.

"Grandpa akan sedih jika Grandma seperti ini, ayo pulang Grandma. Bambang akan mengatar Grandma dengan selamat." Sahut Bambang.

"Nanti aku kabarkan jika Grandpa pulih, tenang saja. Grandma tidak perlu khawatir." Ucap Alexandria meyakinkan Grandma.

"Baiklah, Grandma akan pulang. Grandma titip Grandpa kekalian semua ya?" Tanya Grandma.

"Baik Grandma cantik." Jawaban kompak dari satu ruangan.

"Hei Bam! Jika kau membawa Grandma dengan ugal-ugalan. Aku tidak akan segan membunuh dirimu." Jawab Alexandra dingin, rupanya dia masih kesal dengan Bambang.

Bambang menggaruk kepalanya, "Aku akan membawa Grandma dengan hati-hati. Jika aku ugal-ugalan aku siap untuk dibunuh." Setelah itu Bambang merangkul Grandma sampai pulang.

"Tenang saja, dia sudah menganggap Grandma seperti nenek sendiri." Kata Alexandria.

"Ya aku tau, aku hanya masih kesal padanya." Alexander menarik tangan Alexandria.

"Eh? Apa ini?" Tanya Alexandria.

"Ada yang harus kita bahas." Balas Alexander. Mampus! Alexandria merinding jika Alexander sudah mode dingin!

"O-oke, kau jalan duluan dan aku akan menyusul." Alexander mengangguk paham. Dia langsung melepas genggaman tangan Alexandria dan berjalan keluar ruangan.

"Apakah dia adikmu?" Tanya Sasya. Kembar mengangguk.

"Rasanya seperti tidak asing???" Sasya berfikir keras untuk mengingat masa lalu.

"Dulu dia adalah orang yang kau sering panggil cebol." Kata Alexandra.

Deg!

"B-benarkah?" Tanya Sasya gugup. Tidak!!! Sasya menyesal dulu telah memanggil Xander 'cebol'.

Can I Hold You World? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang