Bab 3

5.8K 233 24
                                    

Happy Reading

-----

Pagi hari kediaman Dè Xante sudah di hebohkan seperti acara pasar malam. Alexandria yang mengetahui dibawah sedang ada keributan bangun dari ranjangnya.

Dia berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai dia berjalan kearah walk in closet untuk memilih baju hari ini.

"Eunghh.." Irene merasakan tidak ada keberadaan Alexandria pun bangun.

"Kak Ria? Kakak dimana?!" Teriak Irene. Alexandria yang telah selesai memakai pakaiannya keluar dengan panik.

"Ada apa Ren? Mengapa kau teriak pagi pagi?" Tanya Alexandria. Jantung Irene hampir berhenti berdetak jika Alexandria tidak menjawab.

"Huftt.. Aku pikir kakak marah dan pergi meninggalkan ku." Jawab Irene sedih. Alexandria menghampiri Irene.

"Mengapa kau berkata seperti itu Ren?"

"Hiks hikss... Ren takut kak. Kak Calista sungguh jahat sama Ren. Hanya bang Xander dan mama yang baik sama Ren."

'Bajingan kau Calista! Lihat saja! Jika aku bertemu dirimu, maka kau tidak akan bisa melihat dunia ini!' batin Alexandria.

"Apakah papah baik ke Xander?"

"Hiks... Papah selalu bersikap lembut ke bang Xander, berbeda sekali jika kepada diriku kak, aku pernah dipukuli Papah."

"Apa ini karena ulah Calista?" Irene mengangguk kepala. Alexandria mengusap kepala Irene lembut.

"Tenanglah, jika papah kasar kepadamu, maka jangan ragu untuk bilang ke aku ya? Atau ke Xandra. Dia juga akan marah jika adik adiknya terluka." Irene tersenyum.

"Terimakasih kak, aku mencintaimu." Ucap Irene.

Cklekkk

Pintu dibuka oleh Alexander. "Pagi pagi sudah melow! Berisik tau gak sih?!" Omel Alexander. Irene menatap tajam kepada Xander karna menganggu momentnya.

"Bilang saja kau iri dengan ku kan?!" Tanya Irene dengan mata melotot.

"Idih, mengapa aku harus iri denganmu? Dia itu kakak sekaligus kembaranku." Jawab Alexander.

Alexandria menggelengkan kepala melihat kelakuan mereka pagi pagi. "Come here dude, jangan cemburu begitu. Aku sudah tau watakmu."

Alexander menatap tajam Alexandria. 'Bisa bisanya dia mempermalukan harga diriku didepan Irene!' Batin Alexander tak terima.

"Jika kalian masih berantem mending aku kekamar Xandra sa- eh?" Alexandria terkejut dengan pelukan erat dari Alexander.

"Aku sungguh merindukanmu, kak Ria." Kata Alexander.

"Jangan ke desa lagi, aku sungguh tidak punya teman." Lanjutnya dengan nada terisak. Alexandria membalas pelukan Alexander.

"Apakah dia makin keras kepadamu?" Alexander menganggukan kepala. Sungguh sekarang Alexandria makin membenci Calista.

"Tapi jika aku menikah, aku tidak bisa menjaga kalian."

Deg!

Alexander makin mengeratkan pelukannya, Irene segara memeluk Alexandria tak kalah erat dari Alexander.

"S-stop, k-kalian bisa membuatku mati!" Ucap Alexandria yang hampir kehilangan nafasnya.

"Maaf." Kata Alexander dan Irene. Alexandria menghirup udara sebanyak-banyaknya.

Can I Hold You World? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang