Bab 4

3.9K 203 16
                                    

Happy Reading

-----

Kediaman Dè Xante.

Dikamar, Alexandria memandangi wajah grandma dicermin. Dia tau grandma khawatir dengan keadaannya. Tetapi Alexandria lebih khawatir dengan keadaan grandma, grandpa, dan adik-adiknya lebih dari apapun.

"Grandma, apakah grandma baik-baik saja?" Tanya Alexandria khawatir.

Pecah sudah tangisan grandma. "Maafkan grandma Ria, grandma tidak bisa mencegah papahmu."

"Tenanglah grandma, grandma tidak perlu mengkhawatir dengan keadaanku. Aku akan baik-baik saja. Jika grandma bersedih maka aku akan menolak perjodohan ini."

Grandma menahan tangisnya. "Setelah acaramu selesai, papah menyuruh Ria dan yang lain untuk pergi kesekolah."

Alexandria menatap jam di dinding, jam 6 kurang lima belas menit. Pagi ini dia akan tunangan dengan seorang pria yang dia tidak kenal .

"Dari dulu papah memang seperti itu grandma, grandma tidak perlu cemas karna aku akan menjadi istri sekaligus gadis yang baik. Aku berjanji akan menjaga adik adiku." Alexandria memeluk Athena.

'Maaf jika suatu hari nanti aku berbohong dengan janjiku padamu grandma' batin Alexandria.

"Sudah sudah, mari kita kebawah. Tidak baik membuang waktu, Ria. Kau juga harus masuk sekolah bukan?" Alexandria mengangguk, dia menggandeng tangan Athena dan berjalan menuruni tangga.

-----

Alexandria duduk berdampingan dengan Morpheus dan memasangkan cincin di jari manis secara bergantian, raut wajah mereka sangat datar dan tidak mengeluarkan satu atau dua kata. Sedangkan kedua orangtua mereka berpelukan senang karna anak anak mereka akan segera menikah. Kecuali Kembar, Irene, Grandma, dan Grandpa.

Acara mereka hanya dihadiri oleh keluarga masing-masing dan para pelayan. Vergo dan Rakha berjabat tangan karna akan menjadi besanan.

"Selamat Alexandria, om senang karna nanti om akan menjadi mertuamu. Dan kamu Morpheus, papah harap kamu bisa memimpin rumah tangga dengan baik. Papah dan mamah akan pulang kerumah." Morpheus hanya duduk disofa dengan tatapan kosong.

Setelah kedua orang tua Morpheus pergi, Vergo kembali memasuki kamar untuk melakukan pekerjaan. Helen keluar untuk pergi belanja bulanan dan dengan didampingi oleh Athena. Grandpa menyuruh kembar dan Irene untuk mengganti baju memakai seragam. Dia sendiri yang akan mengantarkan mereka semua kesekolah.

"Ayo nak Morpheus, kau juga ikut berganti baju." Morpheus menganggukan kepala paham.

-----

Dua puluh menit berlalu, kini mereka semua keluar dari gerbang, kecuali Morpheus dan Alexander yang meminta grandpa untuk menurunkannya sebelum didepan gerbang.

"Kita sudah sampai cucu cucuku." Kata Grandpa. Irene dan kembar memeluk grandpa dan segera berpamitan kepada grandpa. Mereka bertiga keluar dari dalam mobil untuk menuju kantor kepala sekolah.

Banyak tatapan yang mengarah ke mereka membuat Irene menunduk karena merasa canggung. "Ada apa Iren? Sepertinya kau tidak suka?" Tanya Alexandra.

Irene membalas dengan suara berbisik. "Iren canggung kak, dulu Iren suka dibully disekolah lama Iren."

Si kembar menahan emosi, berani sekali mereka membully adiknya! Mereka berdua bersumpah akan membalas perbuatan yang membully Irene. "Tidak perlu takut, Kakak akan selalu bersamamu Iren."

Irene tersenyum dan menaikan kepala. "Terimakasih kak, aku bersyukur mempunyai kalian." Seseorang berdiri dihadapan mereka. "Apakah kalian murid baru?" Mereka bertiga mengangguk kepala.

Can I Hold You World? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang