"BANCI!!" Damian berteriak tepat didepan wajah Romeo,dan dengan cepat mengambil langkah seribu untuk lari terbirit birit sebelum Romeo menggeplak kepalanya lagi.
"Sialan Damian!!"
Dan pada akhirnya mereka kejar kejaran layaknya anak kecil.•
•
•
Author's PovBel pulang yang sudah berbunyi sedaritadi tidak menyurutkan niat seorang gadis yang masih duduk di bangku kelasnya dengan pena yang ia gunakan untuk menyalin tugas yang diberikan guru sejarahnya saat dia tengah pergi ke toilet, dan yah.. kalian tau sendiri kalau gadis ini mengalami drama yang tidak bermutu didalam toilet yang menyebabkan dirinya tidak kembali ke kelas karna basah kuyub.
"Queen,lo tuh kemana aja sih? Kenapa habis dari toilet lo ga balik ke kelas? Ada masalah apa sampe lo bolos?" Mutmut yang sedaritadi menemani Queen menyalin tugas akhirnya bertanya.
"Panjang deh ceritanya, terlalu drama kalo gue ceritain" jawab Queen dengan tidak melepaskan pandangannya dari buku yang sedang ia tulis.
"Tapi kan gue kepo!"
"Besok deh besok! Males gue ceritainnya,lagian kalo gue cerita sekarang yang ada gue ga selesai-selesai nulis ini tugas,mana banyak banget lagi! Gue kan pengen cepet-cepet rebahan di kasur gue, Huh!" Keluh Queen.
"Beneran besok ya"
"He'em"
10 menit kemudian akhirnya Queen selesai menyalin tugasnya, Queen melirik kesampingnya dimana ada Mutmut yang tengah tertidur dengan kepalanya berada dimeja. Queen mengguncang-guncang tubuh sahabatnya yang tengah terlelap. Sebenarnya ia tidak tega,tapi mau bagaimana lagi,Masa dirinya tidak pulang?
"Eumm..." Mutmut melenguh. "Udah selesai Queen?" Tanya Mutmut sambil menguap lebar.
"Udah selesai,yuk pulang" ajak Queen.
"Aish! Gue masih ngantuk" ujar Mutmut setengah merengek.
"Terus lo mau disini gitu? Yaudah" Queen berjalan meninggalkan Mutmut yang masih menelungkupkan kepalanya di meja.
"Jahat banget sih Queen.. udah ditungguin juga" Mutmut mencebikkan bibirnya. "Ya makanya ayo pulang Mut,gue udah rindu kasur nih" Queen memutar bola matanya malas.
"Iya-iya!"
Usai sampai diparkiran Queen segera menaiki mobilnya setelah berpamitan pada Mutmut.
Queen membawa mobilnya dengan kecepatan sedang karna mengutamakan keselamatannya terlebih dahulu, yah walaupun ia teringin sekali untuk segera bergelung di kasurnya dan terlelap dalam mimpi indah.
Sesampainya di rumah Queen langsung masuk kekamarnya, lalu turun ke dapur setelah berganti baju,perutnya lapar sekali karna basah-basahan di sekolah tadi,saat ingin mengambil piring,mata gadis itu melihat kertas sticky notes yang menempel di pintu kulkas sebelah rak piring.
Queen, mommy,papa sama adek lagi kondangan di surabaya,anak temen papa nikah,dan kemungkinan pulangnya dua hari lagi,kamu baik-baik dirumah,uang jajan buat dua hari kedepan udah mommy taruh di meja belajar kamu, See you honey!, itu isi sticky notes yang ditempel oleh mommy nya.
"Lah emang What's up udah ga berfungsi yah? Pake segala sticky notes,tinggal ketik kan gampang" gumam Queen. "Tapi ga papa lah, dua hari ke depan gue bebas yeayy!" Senyum gembira terlukis di wajah cantik Queen.
Dengan segera ia mengambil nasi beserta lauk pauk untuk mengisi perutnya. Sambil bermain ponsel ia terjun ke aplikasi instagram,melihat lihat postingan orang sejagad yang menarik untuk dilihat. Usai makan Queen mencuci piringnya,lalu kembali ke kamar.
"Waktunya marathon drakor,hahaha.. ga bakal ada yang gangguin gue selama dua hari kedepan,senengnyaa" pancaran raut bahagia tidak pernah lepas dari wajah Queen.
•
•Sudah berjam jam semenjak drakor pertama dilihat Queen, matanya tidak beranjak dari layar laptop yang memperlihatkan ketampanan oppa oppa korea, jiwa K-Popers nya terpacu, Queen berteriak tidak jelas sedari tadi,tersenyum-senyum sendiri saat ke-uwu an tokoh utama menayangkan adegan romantis,marah-marah saat pemeran tokoh jahatnya mulai beraksi.
Selesai sudah marathonnya,waktu sudah menunjukkan jam 04.35 pagi, terkutuklah drakor sialan yang sialnya sangat disukai para kaum hawa termasuk Queen. Hilang sudah waktu istirahatnya, tapi ia puas karna telah menyelesaikan 35 episode dalam waktu satu malam.
Usai mematikan laptop nya, Queen masuk kamar mandi lalu ber-wudlu, berniat untuk sholat shubuh terlebih dahulu sebelum melanjutkan tidur yang tertunda,yah walaupun hanya sebentar karna ia harus sekolah.
Kriing.. kringg..kringg
Mata Queen yang semula terpejam langsung terbuka kala rungu nya mendengar suara nyaring dari alarm. Bangkit terseok-seok sembari tangannya menggaruk rambutnya yang terasa gatal,matanya pun masih terpejam,mulutnya menguap lebar,hidungnya kembang-kempis mencium aroma mulutnya yang bau tidak tertolong.
Berjalan menuju kamar mandi,kakinya tersandung tas mini nya yang entah kenapa bisa berada di lantai, Queen tersungkur dengan posisi yang tidak elit sama sekali.
"Sial banget gue" gumam Queen saat dia bangun dari rebahan tidak elitnya,matanya masih terpejam saat tiba tiba dahi nya terantuk tembok sebelah pintu kamar mandinya.
"Kesialan kedua,oke masih gue liatin,ntar apa lagi" gumam Queen.
Setelah mandi bebek,Queen mematut dirinya di cermin. "Kesialan ketiga,muka gue ancur bangsat!" Ujar Queen pada pantulan dirinya di cermin,mata panda terlihat menghitam dibawah mata Queen yang terlihat sayu,bibirnya kering,rambutnya berantakan.
"Sabar..ini cobaan Queen" gadis itu menghela napas lelah,sembari mengoles foundation pada wajahnya yang terlihat kusut seperti orang yang tidak tidur seminggu,bibirnya diolesi lipbalm pink agar terlihat hidup,rambutnya di kepang dua agar terlihat manis.
Tidak buruk. Tapi tetap buruk.
Aura ke-princess-annya seakan menguap karna penampilannya saat ini,meskipun tidak lebih baik saat sebelum berdandan.Queen turun kebawah,teringat kalau mommy nya sedang tidak dirumah,ia berinisiatif memasak sarapannya sendiri,tapi seolah dewi fortuna sedang memusuhinya,kesialan menimpa Queen lagi, LPG nya habis terpaksa Queen tidak sarapan.
"Sabar Queen masih kesialan yang ke empat kok" bibirnya menyunggingkan senyum tipis,tapi sorot mata nya tidak woles.
Queen berangkat menuju sekolah,kebut kebutan dijalan,mood nya hancur karna kesialan yang menimpanya.
Sesampainya diparkiran sekolah Queen belingsutan dengan sumpah serapah yang tidak berhenti keluar dari bibirnya.
"Woy Queen!"
Oh no, Please selamatkan Queen.
Tolong jangan Romeo yang pertama kali Queen liat."Anjirr" Romeo melihat Queen dari atas ke bawah,"Kesambet apa lo sampe berantakan begini"
Death glare Queen layangkan untuk Romeo.
"Wohoo.. Woles woles"ujar Romeo pada Queen.
"Minggir kalo ga mau gue tinju" ancam gadis itu.
"Ga mau,ini kan bukan jalan lo!" Balas Romeo.
"Please,gue ga mau berantem pagi pagi gini"
Seakan angin lalu,Romeo tidak mengindahkan permohonan Queen,cowok itu malah melihat kepangan rambut Queen yang tersampir pada kedua bahu gadis itu.
"Widih.. lucu banget kepangan lo"
Romeo menarik bergantian rambut Queen,hingga kepala gadis itu tertarik ke kanan dan kiri mengikuti gerakan tangan Romeo.
Runtuh sudah pertahanan Queen.
Kemarahan membumbung tinggi.Bugh!
Lepas sudah tinjuan Queen pada pipi Romeo. Kemarahan terpendamnya ia lampiaskan pada cowok di depannya.
Sedangkan Romeo hanya menatap tidak percaya pada aksi Queen padanya.•
•
•Vote and comment nya jan lupa!
KAMU SEDANG MEMBACA
Romeo
Teen FictionQueen menampilkan wajah kecewa karna kenikmatannya di renggut. Romeo terkekeh. "Lo mau gue lanjutin?" tanya Romeo. Queen menganggukkan kepalanya. "Lo mau gue ngerusak diri lo?" Romeo kembali bertanya seraya menaikkan sebelah alisnya. Queen tertegun...