14

21.2K 508 3
                                    

Bella duduk dibangku dan tak berani keruangan Bara lagi takut dia akan membentakku lagi. Bella mengelap air matanya dengan tissue.

"Bel lo kenapa? Sama dia, ada yang nyakitin lo atau lo diapa-apain sama dia bilang Bel" Bella melihat kearahnya.

"Enggak gua gapapa cuman kelilipan doang" kataku sambil tersenyum tegar. Bella menghela nafas agar tidak menangis.

"Beneran? Ada yang mau gua omongin sama lo" Bella mengkerutkan kedua alisnya.

"Apaan?"

"Gak jadi deh besok aja" katanya. Bella dibuat bingung, ia penasaran apa yang ingin dibilang sama Farel.

"Beneran Rel jangan buat gua penasaran" Farel malah tersenyum.

"Gak ada apa-apa Bel" katanya. Bella memutar bola mata malas dibuatnya "tugas lo udah dikumpulin?" lanjutnya.

"Belum, gua males sama dosen Bara"

"Emang dosennya kenapa?"

"Bel, lo pacaran sama dosen Bara ya?" kata cewek yang tiba-tiba bilang kayak gitu. Bella mengkerutkan kedua alisku.

"Enggak, kenapa?"

"Oh enggak gapapa sih tapi kalo lo pacaran sama dosen Bara pasti rame apalagi saingannya sama Ratna ups.. Bye."

"Lo lagi ada masalah sama si Ratna?"

"Iya, gua kesel banget sama dia masa dia nuduh gua cewek gabener"

"Parah emang si Ratna padahal cowok kampus tau kalo Ratna yang gak bener padahal lo cewek baik malah gabener dimananya" Bella mengangguk dan memetik jarinya di depan wajah Farel. Tiba-tiba handphoneku berdering ada notif dari Bara.

Bara:)
Sayang, ke rngan ak
Ak mw ngmng
[Read]

Bella mematikan handphoneku dan mengatur nafasku karena bentakan Bara yang masih terngiang di kepalaku.

"Rel gua duluan ya mau ngumpulin tugas biar cepet skripsi" Bella langsung tos dengannya dan berjalan menuju ruangan Bara.

Didepan pintu ruangannya pun, ia menarik nafas dengan dalam dan mulai membuka pintu ruangannya. Bella masuk kedalam dan menutup pintunya lagi.

"Sayang, aku gak bermaksud bentak kamu tadi"

"Udah terlanjur Bar, aku cuman mau ngumpulin tugas" Bella menaruh tugasku di mejanya tanpa tersenyum.

"Maafin aku yang, aku gak bermaksud nyakitin kamu" katanya yang telah berdiri disebelahku. Bella menghela nafas.

"Gapapa Bar, tadi kalo kamu belum selesai marahnya. Marah aja sama aku gapapa kalo kamu mau bentak aku lagi gapapa"

"Enggak sayang, aku gamau bentak kamu maafin aku" Bella hanya menghela nafas.

"Gapapa Bar kamu mau bentak aku sepuas kamu, aku gapapa. Aku ga marah sama kamu, kamu mau teriak teriak di telinga aku di depan muka aku, aku gapapa" ujar Bella dengan mata yang berkaca-kaca dan memasang senyum tegar.

"Enggak yang, aku gamau bentak kamu tadi aku kelepasan"

"Gapapa Bar kamu mau teriak mau bentak aku, aku gapapa. Silahkan kamu bentak aku kalo itu yang ngebuat kamu lega" kataku sambil menunduk. Bella tak berani melihatnya apalagi matanya yang sudah ingin menumpahkan semuanya.

"Enggak yang enggak maafin aku, aku gak bermaksud ngebentak tadi. Aku yang minta maaf seharusnya aku gak emosi tadi" Bara langsung memeluk istrinya. Bella membalas pelukannya.

"Gapapa Bar hhh... Aku tau seharusnya tadi aku gak keluar ruangan kamu biar aku dengerin marah kamu, seharusnya aku bisa tahan ngedenger kamu ngebentak aku tadi hiks..." kataku dengan isakan yang sudah tidak bisa ditahan lagi.

"Enggak sayang aku yang minta maaf tadi aku gak ngebentak kamu, aku marah bukan ke kamu"

"Gapapa Bar, aku ngerti. Kamu bentak aku juga karena aku yang salah hiks.." kataku sambil masih terisak dan menenangkan diriku sendiri.

"Enggak kamu gak salah, maafin aku tadi aku emosi sama Ratna. Kamu gausah nangis yang, aku gasuka kamu nangis apalagi kamu nangis gara-gara aku" Bella menenangkan diriku dan melepaskan pelukannya.

"Maafin aku, aku salah" Bara mengelap air mata Bella dengan tangannya. Bella melihat manik matanya yang memang merasa bersalah "kamu jangan nangis nanti cantiknya luntur" lanjutnya.

Bella tersenyum dan Bara ikut tersenyum. Bella memang kesal dengan Ratna lebih tepatnya sangat kesal.

"Aku selalu jagain kamu" Bella memeluknya lagi dengan senyum yang merekah.

"Aku gamau kehilangan kamu, I Love you"

"I Love you more tapi ini bukan sogokan kan" Bara tersenyum miring. Bella mencubit pinggangnya.

"Dasar mesum"

"Gapapa lah sama istri sendiri juga, maafin aku tadi aku gak ngebela kamu"

"Gapapa kali, yang penting gak kebongkar aja sama yang lain" Bara duduk disebelah Bella.

"Kenapa sih yang status kita harus disembunyiin kayak gini" Bella melihat kearahnya dan berfikir.

"Karena aku tau di kampus ini ada peraturan kalau seorang dosen tidak boleh memiliki hubungan spesial dengan mahasiswanya" ujar Bella sambil tersenyum padahal aku ingin sekali Bara dipecat biar gak ada yang ngancem aku apalagi deketin Bara.

"Dosen senior tau kalo kita punya hubungan spesial" Bella langsung membelalakkan matanha dan menaikkan kedua alisnya.

"Tau gimana, tau kalo kita udah nikah? Terus kata mereka apa kamu dipecat?"

"Mereka gatau kalo kita udah nikah, mereka cuman tau kalo kita punya hubungan spesial dan aku udah bilang sama mereka buat ngerahasiain itu dari anak-anak"

"Terus diijinin?"

"Yaiyalah diijinin dan aku juga profesional kali"

"Profesional?" Bara malah mencubit pipi istrinya.

"Haha iya profesionalnya gini di kampus aku memperlakukan kamu sebagai mahasiswi aku, di rumah aku memperlakukan kamu sebagai istri aku, dan di rumah juga aku gak akan bantuin kamu sama sekali pas kamu lagi skripsi atau ngerjain tugas lain" Bella memutar bola mata malas.

"Hhh... Yaudah itu aku ngumpulin 2 tugas jadi tinggal satu kan" Bara mengambil tugasnya dan mengeceknya.

"Oke bagus tapi aku gak pernah liat kamu ngerjain tugas tuh"

"Yang penting selesai kan gausah komen deh"

"Iya sayang" Bella melihat kearahnya dan Bara yanh malah mengecup bibir tersebut. Bella menatapnya dengan tajam.

"Dasar cari kesempatan dalam kesempitan" Bella mengkerutkan kedua alisnya. Bara malah tersenyum miring. Tak lama ada yang mengetuk pintu, Bara duduk di depanku.

"Masuk"

"Maaf pak hari ini ada rapat ditunggu di ruangan" ujar dosen Galih. Selesai memberitahu, ia menutup pintunya lagi.

"Yaudah aku pulang duluan" Bara lagi-lagi berpindah duduk dan berdiri di samping Bella.

"Pulang kerumah" Bella menghela nafas dan mengangguk sambil tersenyum.

"Baik pak dah" ujar Bella lalu keluar ruangannya, ia berjalan menyusuri koridor mencari Sarah karena aku tau kalau aku mencari Farel pasti dia lagi sibuk pacaran.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Up dulu cuyy wkwk😊😊😊
Jangan lupa vote 🌟 biar aku cepet-cepet publis cerita lain😪

Dahlah intinya vote 🌟 follow akun gw. Aku publis 3 part hari ini tanpa pengumuman di bawahnya oke😇 soalnya aku bingung mau ngasih tau apaan lagi😜😁🤗☺

My teacher My husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang