18

20.9K 440 5
                                    

Aku pun bangun dan melihat Bella yang masih tidur mungkin dia kecapean banget. Aku pun membelai rambutnya yang menutupi wajah cantiknya lalu menngecup keningnya.

Aku pun memakai celanaku dan memungut pakaiannya Bella juga lagu aku menaruh baju kotornya di keranjang baju kotor.

Aku pun mengambil handphoneku dan duduk di sofa melihat laptopnya Bella yang benar saja dia lagi ngerjain tugas aku. Aku pun hanya tersenyum dan menutup laptopnya karena baterai laptopnya yang sudah lowbet.

Aku pun mengambil carger laptopnya dan mengisi baterai laptopnya. Aku kembali duduk di sofa dan mengecek handphoneku. Aku mencari kontak bunda dan menelfonnya kembali.

'Bara kemarin kamu kemana gak angkat telfon bunda'

"Maaf bun, katanya bunda mau cepet punya cucu ya proses lah bun"

'Iya iya tapi kamu jangan nyerang dia terus kali'

"Hehe, emang bunda mau ngomong apa sama Bara?"

'Kamu masih jadi dosen buat ngawasin istri kamu?'

"Iya"

'Oh bunda cuman mau bilang kamu urus perusahaan dong emang harus papah kamu terus yang ngurus'

"Iya bun tapi kalo aku ngurus perusahaan dan dosen aku bisa pusing bun jadi sekarang aku mau fokus dulu di kampus"

'Yaudah cuman itu yang bunda mau omongin dan buruan ya kasih bunda cucu'

Tut tut tut

Bunda pun malah mematikan telfonnya duluan. Aku pun menghela nafas kasar.

"Katanya mau cepet punya cucu giliran pas lagi bikin eh malah dibilang jangan nyerang terus, orang enak juga mana bisa kalo gak diserang" gumamku sambil terkekeh sendiri. Aku pun mematikan handphoneku dan melihat Bella yang masih tertidur.

Aku pun memilih untuk pergi mandi duluan. Selesai mandi aku memakai pakaianku dan melihat laptopku yang sedang merekap nilai mahasiswa. Aku menyiapkan laptopku untuk dibawa ke kampus.

Terlihat Bella yang belum juga bangun sepertinya memang dia itu kemarin udah ngantuk banget tapi aku malah hujam dia. Aku pun duduk disebelahnya dan menggoyangkan tubuhnya.

"Sayang bangung yang" kataku sambil menggoyangkan tubuhnya lagi dan mengelus kepalanya.

"Hhmpth.." katanya yang menggeliat dan malah berbalik badan sambil menarik selimutnya lagi.

"Sayang bangun kamu ke kampus kan" kataku sambil membelai rambutnya menyingkirkan dari wajah cantiknya.

"Hm.." katanya yang hanya menjawab dehaman.

"Ayo bangun udah siang yang" kataku sambil mengelus lengannya. Dia pun melihat kearahku dengan mata yang sedikit masih mengantuk.

"Iya iya" katanya yang mengkerutkan kedua alisku. Aku pun mengecup keningnya  sambil tersenyum.

"Yaudah kamu mandi dulu aku tunggu di meja makan" kataku. Dia pun mengangguk dan langsung masuk kedalam kamar mandi karena aku tau kalau aku langsung keluar kamar pasti dia tidur lagi. Aku pun keluar kamar.

Bellapov

Aku pun memasuki kamar mandi padahal aku masih ngantuk dan capek sih orang semalem Bara gak kira-kira. Selesai mandi aku memakai pakaianku dan melihat laptopku yang di cas mungkin habis.

Aku pun mengambil handphoneku dan keluar kamar. Aku turun dan menuju meja makan disana memang sudah ada Bara. Aku duduk dan mengambil roti daripada nasi.

"Susah banget yang dibangunin" katanya. Aku pun melihat kearahnya dan mengkerutkan kedua alisku.

"Gara-gara kamu orang aku udah ngantuk juga malah lagi jadi tidur malem kan" kataku sambil memutar bola mata malas dan mengerucutkan bibirku kedepan.

Dia pun malah tertawa dan aku meminum susu. Selesai makan dan Bara pun selesai, aku pun keluar rumah dan masuk kedalam mobil Bara.

Aku pun memakai selfbackku dan Bara melajukan mobilnya. Aku membuka handphoneku hanya untuk menscroll whatsapp, instagram, line, faceebook, dan aplikasi lainnya.

"Aku turun di depan Bar gausah di dalem" kataku sambil melihat kearahnya.

"Kenapa? Padahal gapapa di dalem aja" katanya. Aku pun menghela nafas dan menaikkan kedua alisku.

"Ada janjian sama Sarah lagian kelas kamu juga masih ada 30 menit buat masuk" kataku sambil menaikkan kedua alisku. Dia pun mengangguk mengerti.

Mobilnya pun berhenti sebelum gerbang kampus, aku pun membuka selfbackku dan mencium punggung tangan Bara lalu turun dari mobil.

Aku pun berjalan masuk kedalam kampus. Tiba-tiba ada yang menoel pundakku siapa lagi kalau bukan Sarah, aku pun melihat kearahnya dan melihat lagi kedepan.

"Lo kenapa Bel badmood gitu" katanya. Aku pun menghela nafas kasar.

"Gua ngantuk semalem tidurnya kemaleman" kayaku sambil melihat kearahnya. Dia pun malah tertawa, aku yang melihatnya heran.

"Bella! Bantuin gua dong" kata Farel yang mengagetkanku. Aku pun berhenti berjalan dan menatapnya dengan tajam.

"Lo bisa gak sih gausah ngagetin orang gua ngantuk, emang apaan yang mau dibantuin?" kataku sambil menaikkan kedua alisku.

"Bantuin gua nembak Dina" katanya. Aku pun membelalakkan mataku kaget.

"Astaga Farel lo belum nembak juga tiap hari lo berdua sama dia lo belum nembak juga?" kataku sambil menaikkan satu alisku tak percaya.

"Ya abis gua takut" katanya.

"Rel, lo itu cowok masa gitu doang gak berani payah lo" kataku sambil memutar bola mata malas.

"Kirain gua lo udah jadian sama dia" kata Ratna. Aku pun memetik jariku di depan wajahnya setuju.

"Yaudahlah gini aja lo mau bantuin gua atau enggak nih masalahnya gua takut ditolak" katanya. Aku pun mengkerutkan kedua alisku.

"Belum nembak udah takut ditolak aja lo cowok bukan" kataku sambil menaikkan satu alisku.

"Yeh masih mending ya gua mau nembak cewek lah elo pacar aja gak ada cantik sih cantik tapi sayang jomblo" katanya. Aku pun mengkerutkan kedua alisku kesal dan mencubit pinggangnya.

"E.. Gua duluan ya kelas gua udah mau dimulai" kata Ratna. Aku pun melihat kearahnya dan mengangguk.

"Sekali lagi lo ngatain gua jomblo gua pites lo lama-lama" kataku yang kesal. Aku pun berjalan menuju kelas karena sudah mau mulai kelasnya.

"Emang jomblo juga wlee.." katanya. Aku pun mencubiti lengannya kesal dan dia malah kabur masuk ke kelas. Aku pun masuk kedalam kelas dan duduk dibangkuku.

|Kelas

Aku pun duduk di bangkuku dan melihat kearah Farel dengan tatapan tajam, kesal, gak suka segala macem. Dia pun malah meledekku.

"Awas ya Rel sekali lagi lo bilang gua jomblo gua gak akan bantuin lo" kataku sambil menyilangkan kedua tanganku di depan dada.

"Ya..yah ambekan lo bantuin gua dong please... Gua minta bantuan sama siapa lagi, lo kan sahabat gua dan kenal juga sama Dina ya..ya please" katanya yang memohon-mohon sambil jongkok disebelahku.

"Bodo itu sih urusan lo bukan urusan gua" kataku sambil memuat bola mata malas.

"Bel bantuin gua dong ya lo mau gua traktir atau apa ngerjain tugas? Sini gua kerjain tapi lo harus bantuin gua ya" katanya yang masih memohon. Aku pun melihat kearahnya.

"Oke gua bantuin lo tapi lo harus kerjain tugas gua gimana deal?" kataku sambil menjulurkan tanganku kearahnya.

"Deal" katanya dan kita pun saling berjabat tangan. Aku pun tersenyum dan melepaskan jabatan tangannya dan...

Brakk..

My teacher My husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang