"Taehyung?"
"Wae?"
"Eunji bersamamu?"
"Tadi iya,tapi sekarang tidak"
"Tadi?Eunji bersamamu tadi?"
"Iya,aku melihatnya berjalan tadi,katanya akan pergi ke bank"
"Lalu?"
"Aku mengantarnya,setelah sampai dia memintaku pulang,setelah itu sudah,kenapa memang?"
"Eum...Taehyung,Eunji....dia
"Kenapa denganmu?ada apa?Eunji belum pulang?"
"Seharusnya dia sudah pulang sari tadi,tapi sampai sekarang belum"
"Apa?!belum?"
"Iya,aku sudah menghubungi nya tapi tidak diangkat"
"Harusnya kau mengantarnya tadi!"
"A-aku...
Jimin menghela nafas berat,sebum meneruskan ucapannya
"...Chaeyong kembali,Tae"
"APA?!"
"Dia kembali dan beberapa hari ini menginap dirumahku,dan Eunji marah padaku"
"Bodoh!jelas saja dia marah,siapa yang mau melihat kekasihnya dengan wanita lain?!"
"Aku juga tidak mau,tapi eomma memaksaku dan mengancamku"
"Mengancam?"
"Aku tidak tau apa eomma tau hubunganku dengan Eunji,dia mengancamku akan memecat Eunji jika tidak mau menuruti perkataan nya"-Jelas Jimin
"Dan kau lebih rela melihat Eunji sakit hati saat kau bersama wanita itu?!dimana otakmu?!"
"Aku tidak mau kehilangannya,aku mencintainya"-lirih Jimin
"Aku akan kerumahmu,hubungi dulu Eunji"
"Baiklah"
Tut.
Apa Eunji benar-benar pergi darinya?
Jimin mencoba menghubungi Eunji lagi,namun kali ini dimatikan.
"Sudah terhubung,tapi kenapa dimatikan?"
"Sial!apa Jaemin menculiknya lagi?"Brakk
Taehyung membuka pintunya kasar.
"Bagaimana?"-tanya Taehyung
Jimin menggeleng
"Kemana kau tadi?saat Eunji pergi?"
"A-aku dirumah"
"Dirumah?!dan kau membiarkannya berjalan sendiri?!"
"Ada Chaeyong,Tae"
"Sialan!untuk apa wanita itu kembali?"
"Aku tidak tau,dia bilang meminta kesempatan lagi dariku"
"Dan kau-
"Aku mengusirnya,aku tidak menerimanya"
"Baguslah,lalu bagaimana Eunji?"
"Aku tidak tau,aku sudah menunggunya 2 jam sedari tadi"
"Jaemin?"
"Apa karna dia?"
"Kau sudah hubungi berapa kali?"
"Berkali-kali,namun tadi terhubung tapi dimatikan"
"Sudah terhubung!apa dia semarah itu padamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Majikan-Pjm✔[End]
FantasySaat Eunji merantau ke Seoul dan bekerja menggantikan sang Ibu menjadi pembantu rumah tangga. Tuan mudanya itu lelaki yang sombong dan menyebalkan. "Aku ini majikanmu!sopanlah padaku"-Jimin. -Pjm