Chapter 4

59 11 0
                                    

—Cinta tak lagi terpatri—

Puja, aku mohon jangan hilang lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Puja, aku mohon jangan hilang lagi.

Kini aku takut kehilangan Puja untuk kedua kalinya. Cukup sekali aku kehilangan, kumohon semesta jangan lagi mengambil Puja.

Hari itu untuk pertama kalinya aku menghentikan Edgar ketika hendak pergi setelah mengantarku pulang, aku menarik jaket denimnya hingga ia yang baru saja akan memakai helmnya terhenti dan menoleh padaku. Malam itu pertengahan bulan Mei dan konstelasi milikmu Puja, tengah bersinar sangat indah.

"Mau lihat bintang?"

Tanyaku, akhirnya malam itu aku dan Edgar menaiki atap rumahku, tepatnya setelah kami memasuki rumah lalu menaiki tangga kelantai dua dan menerobos jendela kamarku. Kami berbaring diatas kerasnya beton yang dijadikan penutup atap. Sembari menerka-nerka rasi apa yang terlihat sangat jelas diatas sana, sedang intensiku dirempas habis oleh suara jangkrik dan gesekan daun di rindangnya pohon.

"Konstelasi Lyra"

Kata Edgar sembari menunjukan bintang-bintang itu, sesaat ia mirip denganmu Ja. Itu sebabnya jantungku sedikit meringis.

"Senja"

Dia memanggilku tak kala kami terlarut dalam dinginnya malam, ia menoleh dan menemukanku lagi dan lagi. Sama seperti yang selalu ia lakukan, ia selalu berhasil menemukanku. Entah ketika aku bersembunyi di poliklinik karna sakit perut, juga ketika aku mengunci diri di toilet kampus karena serangan kepanikanku, lalu saat aku berharap seseorang manawari pundak tak kala takdir tengah memojokkanku, atau saat itu, saat Edgar menemukanku ketika duniaku tengah kacau, menemukanku ketika aku jatuh, memaksakan jemarinya memasuki celah jemariku.

"Yang pernah Deva bilang itu benar, bersamamu semua terasa baik-baik saja" Ucapnya.

"Aku menyukaimu, Senja"

Hatiku bergetar mendengar kalimat itu dari Edgar. Jantungku meringis sedang detaknya kacau tanpa irama. Nafasku tercekat untuk sepersekian detik membiarkan netranya memilikiku seutuhnya. Malam itu jemarinya mendekati jemariku perlahan mengaitkan satu persatu diantara mereka.

Tapi maafkan aku Edgar.

Cinta tak lagi terpatri di hatiku.

__________
Vo m e n t j u s e y o
Semoga suka yaa  🖤 Next?

Edgar Puja Pangestu [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang