Chapter 6

51 7 1
                                    

-Kamu Puja yang Aku Suka-

Puja, aku sangat merindukanmu, lagi dan lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Puja, aku sangat merindukanmu, lagi dan lagi.

Setengah tahun berlalu tanpa Edgar dan dua setengah tahun berlalu tanpa Deva. Terkadang aku mulai bertanya, Puja mana yang aku rindukan?

Hingga suatu sore aku berhasil menemukan sosoknya, aku menemukan Edgar, lagi-lagi di pukul setengah lima, dibalik meja pemesanan sebuah kedai kopi, dengan netra nya yang meredup, ia memunggungi ku, berkutat dengan mesin pembuat kopi dan juga serbuk creamer di celemek hitam yang ia kenakan.

Dan netra nya menemukanku, tapi kali ini, aku yang terlebih dahulu menemukannya.

Lalu aku menunggu shift kerja part timenya selesai, sembari menyesap cangkir cappuccino pahit yang sebelumnya aku pesan. Jujur aku tak tau cappuccino ternyata cukup pahit.

Malam itu Edgar mengantarku pulang setelah menyelesaikan shift nya. Dan di depan rumahku kami ditelan kecanggungan.

"Puja, aku kangen"

Netra nya bertemu dengan milikku, sedang ia tengah nyaman menduduki vespa hitamnya dengan helm bertengger di salah satu spion.

"Puja mana yang kamu kangenin?" Pertanyaan yang sampai detik ini masih tak bisa aku jawab.

Puja siapa yang aku cari? Puja siapa yang aku rindui? Puja siapa yang aku cintai?

"Edgar, aku ga percaya cinta" Bisik ku.

Aku menengadahkan kepala dan menerawang jauh kearah langit seraya kembali berkata "Karna Puja udah ga ada"

"Tapi kamu dateng, kamu nyata adanya. Dan awalnya aku rela nuker kamu sama Deva" Lanjut ku setelah kembali menatap netra nya, sedang ia menghela nafas kecil di hadapanku sembari memainkan jemarinya.

Lalu aku menyentuh jemari pemuda di hadapanku itu, membuat ia menatapku "Tapi engga, nyatanya bukan itu yang aku mau, Edgar"

"Aku mau kamu" Ucapku.

"Kamu Edgar, yang hadir waktu dunia aku lagi kacau, waktu aku lagi bener-bener butuh seorang Puja di samping aku"

"Kamu yang tiba-tiba dateng, kamu yang selalu berhasil nemuin aku, waktu aku lagi sedih, waktu aku lagi rapuh, anehnya kamu selalu ada di sana Gar"

"Kamu ada di sana, dihadapan aku, juga dipikiran aku"

Puja yang hilang, apa aku salah untuk mencintai Puja yang ada di hadapanku? Tapi tidak lagi, aku tidak bisa berpura-pura tak ada apa-apa padahal rasaku terus tumbuh. Kini cinta sekali lagi terpatri walau dalam hati yang telah usang.

Aku tak ingin kehilangan Puja sekali lagi.

"Edgar Puja Pangestu, aku suka sama kamu"

"Kamu Puja yang aku suka"

Edgar menatap manik ku dalam, membuatku terhipnotis netra hitamnya. Bibirnya perlahan terbuka hendak berbicara, "Senja, aku muak"

"Aku muak sama kehidupan, sama Deva, juga sama kamu" Ucapnya.

Apa cinta tengah membalas dendamnya padaku?

__________

V o t e + c o m m e n t j u s e y o
🖤

Edgar Puja Pangestu [MYG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang