Semua terlihat seperti menuntutku, padahal aku hanya melakukan apa yang menurutku cocok untuk diriku sendiri. Tolong, ini pilihanku. Jangan ikut campur tentang apa yang aku pilih. Karna dimatamu hal itu sangat buruk tanpa ada 1% kebaikan dari hal itu.
____________________
Rey sudah bersekolah selama kurang lebih 3 bulan. Semenjak kejadian saat mpls Rey semakin sering nongkrong dan merokok. Mama Rey mulai pusing dengan kelakuan Rey yang mulai tidak masuk akal.
______________________________________
Bang-satP
P
PApaan?
Bsk jualin gelang disuruh alumni
Takut ketauan bang
Besok gua kasih tau caranya biar ga ketauan
Ok bang.
______________________________________
Esok harinya Rey mulai beraksi. Sebelum beraksi Rey menemui kakak kelasnya itu.
Rey diberitahu caranya agar tidak ketahuan. Rey hanya mengangguk yang berarti mengiyakan perkataan kakak kelas itu.
Rey mulai beraksi. Lebih mudah jika Rey menjualnya ke teman seangkatannya dan itulah yang Rey lakukan.
Hari pertama hasil penjualan Rey laku. Dan uang hasil penjualan itu di berikan kepada alumni saat Rey nongkrong sepulang sekolah.
Rey sudah biasa merokok sekarang. Tapi dia hanya berani saat bersama teman temannya, tidak dengan orang tuanya. Karna saat kejadian pertama kali itu ternyata ada yang melaporkan Rey ke bk (bimbingan konsleting eh konseling). Rey sangat polos, bahkan saat itu dia tidak mengetahui apa itu bk, dan mengapa ia dipanggil guru bk. Saat di introgasi oleh guru bk, Rey menjawannya dengan sangat jujur saking polosnya. Sampai akhirnya orang tua Rey dipanggil, dan saat itu orang tua Rey mengetahui Rey merokok dan memarahi Rey habis habisan, sehingga Rey meminta maaf dan berjanji tidak melakukannya lagi. Dan seperti yang kalian tau Rey tidak menepati janjinya. Mungkin Rey sudah mulai candu, dan tidak asing dengan rokok.
Rey ini cukup tampan, dan mempunyai tampang yang menyeramkan. Ia suka berolahraga, sehingga badannya pun berisi dan berotot, tidak kurus kerempeng. Wajar saja banyak yang menakutinya, ia juga jago berkelahi.
Bisa dibilang Rey anak nolep saat sekolah dasar. Tapi begitu ia masuk smp, semua berubah dan Rey menyukai itu. Bahkan lebih dari menyukai, melainkan membanggakan bagi dirinya sendiri.
Sebenarnya hal mustahil bagi Rey untuk beradaptasi seperti itu. Tapi nyatanya Rey sangat mudah beradaptasi di lingkungan barunya itu, walau buruk.
Rey mempunyai dua teman dari sekolah dasar yang sekarang satu sekolah lagi. Yaitu Aira dan Malika.
Malika selalu mengikuti kemanapun Rey akan pergi, seperti sekarang ini. Rey terjun di dunia yang buruk (menurut Aira) begitupun Malika.
Aira teman baik mereka berdua. Tapi Aira masih dalam jalan lurus dengan keinginannya, sama dengan Rey saat sd, menjadi anggota osis. Bagi Aira kakak kelas yg mengajak Rey saat itu tidak salah, tapi Aira juga tidak bisa mengekang, hanya berusaha mengeluarkannya dari zona nyaman itu. Rey punya pilihan, dan Aira mewajarkan hal itu. Mungkin saja Rey belum bisa berfikir jernih. Tapi seperti apa yg kita tahu, bahwa Rey menyukai hal itu karna Rey dapat beradaptasi dengan cepat.
Kembali ke cerita awal.
Sudah tiga hari Rey menjalankan aksinya menjual gelang. Gelang ini bukan gelang biasa, melainkan gelang ilegal, karna menyangkutkan nama sekolah tanpa izin dari sekolah.Saat Rey sedang beraksi di kantin, sial menimpanya.
"Dam, beli gelang dong. Gitu bgt lo sm gue, gue nawarin baik baik nih gapake kekerasan, kecuali kalo lo gabeli." Rey duduk di samping Adam, teman satu angkatannya.
"Yeu sama aja malak anjir, maksa" cibirnya.
"Maksud lo apa?!" Suara Rey meninggi. Dia memukul meja membuat seisi kantin memperhatikannya.
Rey panik saat matanya tertuju pada satu orang di pojok kantin yang melihat ke arahnya. Rey membayangkan sesuatu yang membuat Rey menenangkan diri.
____________________
-amandasepti-
KAMU SEDANG MEMBACA
B R A T
RandomSemua anak pastinya memiliki cita cita saat menaiki tingkatan yang lebih tinggi. Itupun yang dirasakan oleh Rey Hellion. Anak yang rajin saat masa sekolah dasar, ia memiliki cita cita ingin menjadi anggota osis bahkan menjadi ketuanya. Tapi ternyata...