Ini saja, sudah lebih dari cukup.
____________________Rey sedang mencontek PR di kelas. Walaupun hari ini tidak ada pelajaran pak Deni, tetap saja Rey mengerjakan PR. Walaupun disekolah.
"Reyy" teriak seseorang di pintu kelas Rey.
Rey menengok ke arahnya. "Sini" ucap Rey sembari menepuk kursi kosong di sebelahnya.
Aira masuk dengan gairah yang menggembirakan.
"Apaan dah? Seneng bgt lu perasaan" tanya Rey yang sedang fokus menyalin tugas.
"Lu ikut pemilihan anggota osis ga? Sumpah ya gua seneng bgt omaygat gua pasti ikut, dan gua tau lu pasti ikut karna lu pengen banget jadi osis kan OMAYYGAATT" ucapnya dengan logat alay.
"Gak"
"Kenapa anjirr, kan lu dari dulu pengen. Kita cuma disuruh bikin visi misi yang bagus nanti guru guru milih"
Rey menghadapkan badannya ke arah Aira. "Nih ya neng geulis, gua juga udah tau ada itu tapi gua kaga mau. Mending gua jadi lead of germs aja. Trus juga itu gacuma visi misi doang, sikap juga dinilai. Lu kan tau gua ngerjain tugas jarang, di sekolah mulu lagi sekalinya ngerjain. Udah gitu gua udah masuk bk 2 kali, mana bisa gua kepilih. Terkadang ya, lu sama gua pinteran gua" Rey membalikan badannya ke tempat semula lagi, lalu melanjutkan menyalin.
"Tapi apa salahnya lo nyoba?, Lu pasti berhasil Rey"
"Gua tanya nih ya. Cewe secantik lu, sepinter lu, sebaik lu. Tetep aja kan di tolak Ardy?, Gua ge gtu, blm tentu dapet apalagi bejat gini gua"
"Ko jadi bawa bawa Ardy sih, lagian gua kaga di tolak sama Ardy, cuma Ardy nya aja gasuka sama gua"
"Sama aja"
"Yaudah deh gua ke kelas dulu ya" Aira bangun dari duduknya.
Tapi Rey menarik tangan Aira. "Eh bentar dulu gua belom beres ngomong"
"Yaudah, apaan?"
"Gua mau nemuin Ardy besok. Mau nyampein apa?"
"SERIUS? IHHHH YAAMPUN GUA BOLEH IKUT GA? KAN GUA JUGA PENGEN KETEMU SAMA ARDYYY UWUWUWUUW" dengan logat alay nya lagi.
"Ga, lu gaboleh ikut."
"Ih, yaudah sampein aja gua kangen gitu ya. Yaudah ah gua mo ke kelas, babay"
Aira keluar dari kelas Rey. Untung saja Rey tidak mengatakan yang sebenarnya untuk menyerang Ardy, karna bisa berabe jika Aira tau. Dan pasti Aira akan datang dengan sendirinya, memang anak yang nekat.
•••
Sepulang sekolah Rey memakai hoodienya dan langsung pergi ke tempat yang sudah ia rencanakan.
Rey pergi bersama Malika dan Haikal.
Dan benar saja, orang yang Rey cari ada disana.
"Harus gua panggil apa keluar sendiri?!" Teriak Rey tak jauh dari tempat Ardy berada. Sedangkan Malika mengumpat di balik mobil yang terparkir.
Ardy keluar dari sebuah warung kopi kecil.
"Maksud lo? Gue?" Ardy kini berhadapan dengan Rey.
"Iya lo"
"Oh, mau ngapain?"
"Gausah sosoan gatau anjg"
"Gua gatau"
"Gatau kalo udah ngusik gua?"
"Gua kaga pernah ngusik lo"
"Gapernah lo bilang? Pertama lo ngatain gua ayam, ke dua lo juga bikin sakit hati sahabat gua"
"Gua gasuka sama dia juga punya alesan. Dan inget, gua memang GASUKA dan GAAKAN PERNAH SUKA. CAMKAN!"
"BACOT"
Tanpa aba aba Rey langsung menonjok kedua pipi Ardy, tapi Ardy hanya menangkisnya tidak membalasnya, sampai idungnya mengeluarkan darah Rey terus memukulinya.
Ardy mendorong Rey cukup kencang, sehingga Rey terlempar cukup jauh ke belakang, untung saja Haikal menahannya.
Rey terus memukuli Ardy sampai Ardy babak belur, bahkan sampai tidak bisa berdiri.
"Jadi, siapa yang ayam?" Tanya Rey, Rey bahkan tidak luka sama sekali.
"Ampun Rey, gua memang gabisa gelud begini. Kali ini lu boleh menang."
"Selamanya juga gua bakalan menang"
Rey membalikan badannya, dan ternyata ada Aira disamping Haikal, dan Malika sudah keluar dari tempatnya bersembunyi.
"Lu di sini dari kapan?" Tanya Rey kepada Aira. Rey takut Aira mendengar apa yang Ardy katakan tadi, Rey takut Aira akan terlelap dalam kesedihan cinta monyetnya.
"Gua disini sih baru, tapi dari tadi gua disana" Aira menunjuk ke arah belakang mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat Rey berkelahi dengan Ardy.
"Lu denger semuanya?"
"Iya denger, gapapa kok santay aja. Makasih ya Rey lu baik bgt sama gua, gakaya pengecut yg itu tuh" Aira menaikan sebelah alisnya dan bola matanya terturu pada Malika.
"Yeu anying dikatain pengecut" jawab Malika.
"Emang kali, lagian ngapain ngumpet HAHA"
"Hoaammm.... Pulang yu, dede udah ngantuk" ajak Haikal sembari menguap.
"Yuk" Jawab mereka kompak.
____________________
-amandasepti-
KAMU SEDANG MEMBACA
B R A T
عشوائيSemua anak pastinya memiliki cita cita saat menaiki tingkatan yang lebih tinggi. Itupun yang dirasakan oleh Rey Hellion. Anak yang rajin saat masa sekolah dasar, ia memiliki cita cita ingin menjadi anggota osis bahkan menjadi ketuanya. Tapi ternyata...