3. Menghindar

68 10 9
                                    

Mau bagaimanapun, aku masih punya rasa sayang.
____________________

"Eh gua ke kelas dulu, kalo mo beli pc." Rey langsung pergi ke kelas meninggalkan kantin. Rey pikir dengan cara ia kabur seperti itu ia akan terhindar dari guru bk yg memperhatikannya.

Rey takut orang tuanya dipanggil lagi untuk kedua kalinya. Jujur saja Rey tetap ingin membanggakan kedua orang tuanya, walaupun ia salah jalan.

Bel berbunyi menandakan istirahat selesai dan pelajaran akan segera dimulai.

Rey duduk bersama perempuan yang galak baginya, perempuan itu bernama Ditha. Ditha adalah ketua kelas di kelas Rey.

Rey selalu tidak fokus saat belajar, oleh karena itu walikelas Rey memindahkan Rey. Yang awalnya duduk bersama Malika, menjadi bersama Ditha. Bukan itu saja Rey juga duduk di bangku paling depan.

"Assalamualaikum, selamat siang anak anak" Ucap pak Deni guru matematika yang baru saja memasuki kelas dan langsung duduk di meja guru.

Anak anak kelas Rey langsung duduk di bangkunya masing masing.

"Waallaikumsalam, siang juga pak" jawab mereka serempak.

"Keluarkan pr kalian ya, taro diatas meja, nanti bapa keliling buat meriksa." Pa Deni mengambil buku absen lalu keliling untuk menilai hasil kerja muridnya.

Rey mengeluarkan bukunya. Pak Deni melewati meja Rey, tapi tidak melihat ke arah pr Rey sama sekali.

"Loh pak?, Kok punya saya gadiperiksa?." Rey menatap heran.

"Saya udah hafal pasti kamu ga ngerjain, palingan juga kalo ngerjain hasil nyontek" ucapnya tanpa melirik sama sekali.

Memang benar apa yang pa Deni ucapkan, Rey selalu tidak mengerjakan tugas. Tapi hari ini dia mengerjakan, itupun baru tadi pagi ia menyontek ke Malika.

"Tengillll tengill" cibir Rey.

"Bilang apa tadi kamu?" Pa Deni membalikan badannya.

"Ehh ini pak si Ditha tengil" Rey mencari alasan.

Guru siapasih anjing kesel bgt gue, kok ada guru tai kek gitu. Batin Rey.

Pak Deni menjelaskan tentang materi baru, tapi Rey tidak peduli, ia malah memainkan ponselnya di kolong meja.

Kringg kringg kringg

Bel istirahat ke dua berbunyi. Rey pergi ke kantin untuk menawarkan gelang terlebih dulu sebelum sholat.

Walau kelakuannya seperti itu, Rey tidak lupa dengan kewajibannya. Walau sesekali ia pernah melupakannya.

Ia kembali menawarkan gelang kepada teman temannya. Kali ini dia memberanikan diri untuk menawarkan kepada kakak kelasnya. Dan ternyata banyak yang tertarik.

Untungnya sial tidak menimpanya lagi.

Sepulang sekolah Rey pergi ke tempat biasa ia nongkrong. Disana sepi, hanya ada beberapa orang, tidak seperti biasanya.

Rey mulai mengeluarkan rokoknya dan menjepit dengan kedua bibirnya, lalu membakar ujungnya. Seperti nikmat sekali, tapi memang itu yang dirasak oleh seorang Rey Hellion.

Rey menyombongkan kepada teman sekolah dasarnya tentang hal yang dilakukannya itu.

__________
Ardy

Ayam haha

Anjing berani di dunia maya.

DUNIA NYATA SINI BANGSAT.

Eh takut ah babang jags

Elu ayam, ayam ngomong ayam.

__________

Rey sangat kesal, sangat amat kesal. Siapa yang tidak emosi jika di juluki ayam? Ayam adalah julukan untuk para pengecut. Dan sekarang Ardy menjadi incaran Rey.

Esok adalah hari yang Rey tunggu tunggu.

Rey ingin menjalankan aksi keduanya, selain menjual gelang. Bisa dibilang cukup gila.

____________________
-amandasepti-

Gimana? Lanjut?.
Jangan lupa vote yaa.

Jangan lupa juga baca cerita aku yang
HeArt , makasii!

B R A TTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang