His Apartement

5.3K 481 56
                                    

Di tengah perjalanan menuju apartemen Jungkook, mereka mampir untuk drive thru dan membeli makanan di Mc Donalds. Sebenarnya ini belum jam biasa makan malam — hari masih petang, namun keduanya cukup lapar karena belum sempat makan apapun sejak jalan-jalan mereka di akuarium tadi. Mereka memakannya di dalam mobil yang diparkirkan Jungkook di area parkir Mc Donalds. Mobil Jungkook menggunakan lapisan kaca film yang gelap, sehingga tak akan ada orang lain yang bisa melihat ke dalam mobil.

Selesai makan, mereka melanjutkan perjalanan ke apartemen Jungkook. Sekitar 30 menit kemudian, Lisa dan Jungkook akhirnya tiba di apartemen milik Jungkook yang berada di wilayah Seongsu-dong.

Keduanya berdiri di depan pintu masuk ruang apartemen Jungkook dengan gugup seolah-olah mereka akan masuk ke dalam kamar hotel.

Lisa mempehatikan Jungkook yang sedang menekan beberapa digit angka yang menjadi password apartemennya.

"Aku memakai tanggal hari jadi kita untuk passwordnya," ujar Jungkook tiba-tiba. Ia menoleh pada Lisa dan Lisa sedikit tersentak kaget.

"Ne?" Lisa tidak tahu harus menanggapi seperti apa informasi itu karena ia super gugup sekarang. Jantungnya berdetak semakin kencang ketika pintu apartemen Jungkook terbuka dan pemuda itu menuntunnya masuk ke dalam.

"..jadi jika lain kali kau datang ke sini tanpaku, kau bisa langsung masuk, sayang.." lanjut Jungkook. Lisa hanya mengangguk-angguk dengan wajah semerah kepiting rebus.

"Duduklah. Aku akan mengambilkanmu minum," Jungkook mempersilahkan Lisa duduk di sofa ruang tengah. Lisa mengangguk dan tersenyum, dan Jungkook pun berlalu menuju ke dapur untuk mengambil minuman apapun yang bisa ditemukannya di kulkas.

Lisa mengedarkan pandangannya mengamati apartemen kekasihnya. Apartemen itu sangat luas dan mewah. Semua furnitur dan interiornya masih baru. Ruangannya terlihat tidak memiliki banyak barang, dan Lisa menebak Jungkook jarang menempatinya. Mungkin karena BANGTAN masih tinggal bersama di Dorm yang disediakan agensi, sehingga Jungkook hanya datang ke apartemennya pada waktu luangnya saja.

"Sayang,"

Lisa menoleh, mendapati Jungkook yang berjalan ke arahnya sambil memegang dua botol susu pisang.

"Maaf, hanya ada ini di kulkasku," Jungkook nyengir dan memberikan sebotol pada Lisa.

"It's okay, Kookie-ya," Lisa terkekeh, mengingat Jungkook dan obsesinya pada susu pisang, sampai-sampai ia hanya mengisi kulkasnya dengan itu.

Jungkook lalu duduk di samping Lisa. Keduanya diam sambil menyesap susu pisang. Sesekali Jungkook melirik pada Lisa dan menimbang apa yang harus mereka lakukan selanjutnya supaya suasana tidak begitu tegang.

Lisa sendiri juga sedang berpikir keras tentang apa yang sebaiknya ia katakan. Lisa hakikatnya adalah seseorang yang ceria dan happy virus, namun entah mengapa, berduaan saja dengan Jungkook di apartemen pemuda itu menimbulkan atmosfer canggung yang asing bagi Lisa. Lisa gugup sekaligus berdebar, memikirkan kemungkinan hal-hal yang menjurus pada sesuatu yang lebih intens diantara mereka.

Maksudku, mereka adalah sepasang kekasih yang telah menjalin hubungan selama berbulan-bulan, serta sudah memahami diri masing-masing satu sama lain. Mereka sudah berciuman, adalah hal yang wajar lagi bagi orang-orang di masa sekarang jika keduanya melakukan sesuatu yang lebih jauh dalam hubungan ini.

Lisa menepuk keningnya dan menggelengkan kepalanya, berusaha menghapus pikiran yang sedikit kotor dari kepalanya. Lisa pening, jangan-jangan ia sudah mulai tertular otak mesum kakak tertuanya, Kim Jisoo.

Mon Petit Cherié | LIZKOOK ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang