Melihat Maya masuk ke dalam kantor Mas Tomi dengan segera aku menyusul beberapa saat karena takut ketahuan jika ikut masuk dengan jarak dekat. Aku melihat Maya begitu tampak terbiasa masuk ke dalam kantor Mas Tomi seakan sudah terbiasa.
Segera aku berlari ke resepsionis yang sudah mengetahui siapa aku.
"Selamat siang, Bu Liana. Ada yang bisa kami bantu?"
Aku tersenyum. "Siang, saya mau tanya. Itu perempuan yang tadi masuk itu siapa?"
"Oh itu Maya, sekertaris dua Pak Tomi."
Bagai tersambar petir aku diam memaku di tempat. Apa resepsionis bilang? Sekertaris? Sekertaris dua suamiku?
"Oh, baik terimakasih," ucapku langsung berlalu pergi menuju lift yang akan mengantarkan aku ke lantai tiga ruangan suamiku. Emosi, tentu. Aku sangat emosi sekarang, bisa-bisanya suamiku mengangkat Maya menjadi sekertaris duanya tanpa bertanya padaku terlebih dahulu.
Sesampainya di depan ruangan Mas Tomi aku berpapasan dengan Sari, asisten ke satu Mas Tomi sekaligus orang kepercayaanku.
"Bu Liana?"
Aku tersenyum.
"Ada yang bisa saya bantu, Bu?"
"Di dalam Pak Tomi sedang apa?" tanyaku.
"Pak Tomi sedang bersama Maya, Bu. Mungkin sedang menandatangani kontrak perjanjian kerja sama dengan perusahaan lain."
"Sejak kapan Maya menjadi sekertaris Pak Tomi? Lalu kenapa kamu tidak bilang pada Saya?"
"Maya baru beberapa hari yang lalu menjadi sekertaris Pak Tomi. Maaf Bu, saya pikir Ibu tahu."
"Ya sudah, kamu pergi saja ke tempatmu!" perintahku.
"Baik, Bu."
Sari langsung bergegas pergi. Aku terdiam di hadapan pintu bercorak dengan warna hitam, pintu ruangan suamiku.
Hatiku terasa semakin sakit mendengar fakta jika Maya menjadi sekertaris dua Mas Tomi. Itu berarti mereka akan sering berduaan, bukan sering lagi tapi pasti!
Ya Tuhan, kenapa semakin timbul rasa benciku pada pelakor itu. Muak, aku sangat muak.
Aku membuka pintu ruangan Mas Tomi dengan perlahan dan mulai mengintip di celahnya. Terlihat Maya sedang duduk berdua dengan Mas Tomi di sofa putih. Mas Tomi sedang sibuk berkutat dengan laptopnya sedangkan Maya sibuk memijat bahu suamiku.
Sebentar
Apa tadi?
Memijat?
"Sialan!" umpatku.
Emosiku sudah berada dipucuk. Segera aku membuka pintu dengan kasar.
BRAK!
"Liana?" Mas Tomi langsung berdiri terkejut melihat kehadiranku, begitupun dengan Maya.
"Ngapain kamu berduaan disini?" tanyaku sinis.
"Anu ... Anu, Ma-maya ...."
"Sekertaris kedua kamu?" potongku cepat.
"Kamu tahu dari mana?" tanya Mas Tomi menatapku.
"Itu gak penting yang sekarang paling penting itu jawaban kamu, ngapain kamu berduaan disini sambil pijet-pijetan? Bukan tugas sekertaris untuk memijat atasannya! Terkecuali ...."
"Terkecuali apa?" tanya Mas Tomi terlihat panik aku akan menduganya selingkuh. Tidak Mas, aku tidak bodoh untuk menyindir kamu secara frontal begitu saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/221291520-288-k193693.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Selingkuh Ya Main Cantik Versi 2
Ficción GeneralBerbeda dengan Lila istri si super jahil yang melawan Pelakornya. berbeda dengan Liana, dia begitu bermain cantik dan elegan. bahkan, ia bisa dikatakan membunuh secara perlahan. go! baca, jangan lupa vote! komen!