3

263 30 3
                                    

"Ia masih lemas tergeletak dilantai dengan mata yang sembab dan terus menangis sampai akhirnya tertidur".
-
-

Tak terasa ia tertidur lama sekali bahkan sampai jimin pulang ke rumah sore hari, ia masih tertidur di kamar, seharian ia di kamar, kata bibi kepada jimin lantas jimin langsung menuju kamar tempat seulgi di kurung.

"Hey, hey bangun sialan!"

Plakkk!

Tak tahan akhirnya jimin menampar seulgi dengan begitu kerasnya sampai, di ujung bibir seulgi mengeluarkan setetes darah.

"Ayoo bunuh aku!! Bunuh aku Park Jimin ayoo!!! "

"Dasar kau!"

Bug!

Tendang jimin dengan begitu kerasanya sampai membuat seulgi meringis kesakitan.

"Jangan siksa aku, bunuh saja aku langsung, aku sudah tidak berguna" 

"Bagus kalau kau sadar, tapi setidaknya kau harus kusiksa terlebih dahulu, sebelum kau mati ditanganku"

"Ternyata yang dilihat orang tak lebih adalah topeng yang menutupi sifat IBLIS MU!!!"

Setelah seulgi berucap seperti itu, ia kaget jimin langsung menodongkan pisau ke kepalanya, lantas ia hanya diam membeku.

"Berani kau berbicara seperti itu lagi, peluru ini akan tembus ke kepalamu"

Seulgi pun hanya bisa pasrah sambil menunduk, ia tak bisa berkata-kata, apalagi ia mencengkeram bajunya sangat kuat membuat bajunya yang sebelah sobek dan menampilkan pundaknya yang mulus serta tampak bra berwarna hitam yang ia kenakan.

Lelah, yaa seulgi lelah setelah dari pagi menangisi ibunya yang sudah tiada dan ditambah dengan jimin, membuat Seulgi lelah pikirannya kacau serasa diaduk aduk.

Jimin melihat seulgi yang tertunduk, dengan kondisi baju yang sobek menampilkan aura seksi bagi jimin.

Maklum jimin sering clubbing namun jimin tidak pernah meniduri pelacur manapun, ia cuma membuat pelacur tersebut terangsang lalu meninggalnya.

Ia masih berpikiran positif, lalu meninggalkan seulgi yang tergeletak di lantai, sambil menutup pintu dengan kencang.

"Bajingan kau, membuat aku seperti ini"
Batin seulgi

Jimin meninggalkan seulgi dalam kondisi baju sudah sobek dan acak2 an , serta nampak bra walau hanya sebelah tapi itu cukup jelas.

Tak terasa waktu menunjukkan malam hari, sampai detik ini seulgi masih tergeletak di lantai.
Bibi lah yang memberitahu jimin bahwa ia dari tadi pagi tidak makan, sekalipun minum.
Ia hanya menangis, dan tak berbicara apa2 kepada pelayang yang membujuk untuk memberinya makan.

Jimin pun sudah habis kesabarannya lantas ia langsung menuju ke kamar tempat seulgi dikurung lalu,

"Kang Seulgi ishh.. sampai kapan kau merepotkan aku!!"

"Sampai aku mati disini, kenapa?"

Tak tahan dengan jawaban seulgi Jimin pun lantas mengangkat tubuh seulgi secara bridal lalu membantingnya ke atas kasur, dan jimin langsung melumat bibir kang seulgi secara kasar, seulgi pun kaget dan ia langsung mencoba untuk melepaskan diri tapi apa daya ia ditindih oleh jimin yang tenaga nya lebih besar darinya,

"Eumm....eumm.... Awhhh"

Disaat seulgi tengah meronta untuk melepaskan ciuman nya, ia meringis bibir bawahnya digigit oleh jimin hingga tampak mengeluarkan darah,

Di hisapnya darah yang keluar dari bibir, ciuman itu turun ke leher di cumbuinya leher seulgi hingga seulgi tak tahan, akhirnya ia mengeluarakan desahan

"Eummhhh...."

Jimin yang mendengar desahan itu langsung bergairah, kedua tangan jimin meremas dua buah gundukan yang tertutupi oleh kain, sambil tetap menciumi leher seulgi

Seulgi pun tampak sudah terbuai dengan permainan jimin, ia pun meremas rambut jimin sambil menahan desah tapi ia berkali kali kelepasan, lalu seulgi menarik kepala jimin

"Tidak tuan, jangan aku mohon..."

Mereka saling bertatap tatapan hingga beberapa detik, jimin akhirnya tersadar dan ia langsung melepaskan seulgi sambil mengontrol dirinya, dan ia pun langsung keluar meninggalkan seulgi.






*Jimin pov*

Di kamar mandi sambil ia membasuh wajahnya mencoba untuk mensadarkan diri 

Kau gila Jimin! Bagaimana bisa kau hilang kendali dengan gadis murahan itu! Ohh ya tuhan ada apa dengan mu jiminn!!! Sadarlahh!!! 

Jimin menyumpahi dirinya sendiri, atas apa yang dilakukannya tadi, entah setan apa yang tengah merasuki jimin.

Tapi hati berdetak dengan kencang mengingat kejadian yang baru saja ia lakukan, tidak pernah sekalipun ia seperti ini walaupun sering membuat pelacur2 orgasme tapi ia tidak mempunyai rasa apapun.

Beda dengan Kang Seulgi, entah rasa apa yang dimilikinya tapi seulgi tampak berbeda.

"Ada apa dengan ku ini, anehh? Sadarlah park jimin dia hanya anak dari pembunuh ibumu"


































Do Not Copy Please!















ESCLAVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang