7

319 29 4
                                    

Pada malam hari, seulgi yang sedang beristirahat ketika ia melihat jam, sudah menunjukkan pukul 11 malam.

Seulgi yang saat itu disibukkan merajut syal, dan rencana nya syal nya itu di berikan kepada bibi kim, yaa sebagai hadiah kecil walaupun ia sekarang tidak punya dan terkurung bersama orang jahat, tapi setidaknya seulgi masih bersyukur karena ada yang masih baik kepadanya.

Disaat tengah merajut ia tiba2 kehausan, ia ingin mengambil air pitih yang ada di kulkas, itu berarti ia harus turun kebawah menuju dapur.begitu mudah memang tapi tidak untuk kang seulgi ia berasa mencari maut untuk dirinya sendiri, bukan tanpa sebab jika tiba2 para pengawalnya melihat seulgi ia pasti akan melapor ke jimin, bisa di tebak siksaan seperti apa yang di terima seulgi.

Tapi ia manusia, tak bisa dijadikan seperti hewan, ia juga butuh minum.
Hanya minum saja sampek segitunya, ia pun akhirnya mencoba untuk membuka pintu dan mengecek keluar ada orang atau tidak.

Setelah ia keluar untuk mengecek keadaaan dan aman tidak ada siapa2 diluar, ia pun jalan perlahan-lahan menuju tangga, ia pun berjalan lambat karena ia tidak mau menimbulkan suara langkah sama sekali.

Ia pun akhirnya berhasil sampai di lantai 1 dengan aman, dan selanjutnya ia menuju kulkas yang ada di dapur. Ia masih aman, karena ia tidak menimbulkan suara sekecil apapun itu, ketika sudah sampai di depan kulkas ia pun segera mengambil botol air minum untuk diminumnya, tetapi ketika ia mengalihkan pandangan ke sebelahnya menampakkan jendela ruang dapur yang terbuka.

Aneh, karena semua jendela dirumah itu ia melihat tertutup rapat, tapi kenapa ada 1 yang terbuka?

Selepas dahaganya sudah terisi ia pun segera menuju jendela untuk memeriksa keadaan, kenapa jendela itu terbuka, tetapi ia tidak menemukan jawaban yang pasti kenapa hanya jendela itu yang terbuka bahkan ia mengecek apakah jendela itu rusak atau tidak tapi nyatanya jendela itu tidak rusak.

tiba-tiba entah ada bisikan darimana dirinya ketika melihat jendela tersebut terbuka lebar-lebar rasanya ia ingin pergi dari sini, kabur dengan secepatnya dan bisa kembali hidup normal. ia terus memandangi sambil perlahan-lahan melangkah menuju ke arah jendela.

Ketika sudah tiba di depan jendela persis, ia ragu dan sempat menoleh ke belakang untuk memastikan apakah ada orang atau tidak untungnya tidak ada seorang pun, hanya dia seorang.

Ia hanya menatap kosong ke arah jendela itu, entah kenapa tapi ia merasa takut karena ia tidak mempunyai siapa2 sekarang, kedua orang tuanya telah tiada, dan ia kini hanya sebatang kara.

Seulgi hanya terdiam di depan jendela yang terbuka lebar itu dengan mata yang tak kuasa menahan tangis atas kisah hidupnya sekarang.

Selang tak beberapa lama, tiba2 seulgi terperanjat kaget karena ada tangan yang tiba2 memeluk perutnya dari belakang, lantas ia menoleh ke belakang dan ternyata itu.....








PARK JIMIN!










Degup jantung seulgi yang tak karuan, rasa takut bercampur terkejut atas perlakuan jimin, ia hanya menatap jimin dan jimin pun juga menatap seulgi, mereka berdua saling bertatapan dan selang beberapa detik detik seulgi tersadar dan ia pun langsung menjauh dengan mendorong jimin.

"Tu-tuan ada apa? Kenapa kau memelukku?"

"Aku tidak memelukmu, aku hanya menenangkanmu, aku tau kau sesungguhnya ingin kabur dari sini lalu kau tiba2 teringat bahwa kau sudah tidak memiliki siapa2 lagi, iya kan?"

Bak, seperti penyihir yang bisa membaca pikiran orang lain, seulgi hanya bisa melongo dan badannya tiba2 terasa kaku.

"Hah... Aku mulai takut, apakah ia juga bisa membaca pikiran? Tapi ia seorang bajingan, aku sungguh tidak percaya ini semua" - Batin Seulgi

"Kenapa kau diam?" Heyyy!!!!
Bentak jimin

"Ooh...hah... Ani.... Oh ya tuhan,
Tuannnn ma-maafkan akuuu, sungguh aku tidak berpikir seperti ituu aku hanya meratapi akan nasibkuu, sungguh aku tidak berniat untuk ka-kabur"

Lirih seulgi yang langsung memohon maaf kepada jimin, karena ia sadar nanti mungkin tuannya akan marah besar dan membuat kekacauan lagi dirumah ini.

Jimin yang hanya melihat seulgi untuk meminta maaf hanya diam dan selang beberapa detik ia pun melangkah ke arah seulgi.

Dengan perlahan, sampai pada akhirnya ia sampai tepat di depannya, dan seulgi pun hanya menunduk tidak berani untuk menatap jimin.

"Cihh, memelas terhadap ku ya! Dengar baik2 jalang, kau adalah budak SIKSAAN DAN NAFSUKU, JIKA KAU BERBUAT MACAM2 ..... AKU TIDAK BISA MEMBAYANGKAN BAGAIMANA NANTINYA? OKE!"

Sambil menarik rambut seulgi ia pun menjawab dengan ancaman lalu meninggalkannya.

Seulgi sekarang takut, ia sudah ketahuan hendak kabur. Dengan terpaksa ia kembali lagi ke kamarnya dengan isak tangis, sungguh ia tidak bisa membayangkan hidupnya yang sekarang jadi seperti ini apalagi seorang budak seks.


















Maaf banget part yang ini pendek wkwkwk...😝
Next chapter nya bakal lebih greget lagiiii huhhhhh.... 💪🏻

Do not Copy Please!

ESCLAVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang