Chapter 5...

12 2 0
                                    

" Semalam gue ketiduran, gue jadi lupa buat ngebaca cerita lo"

Pesan Anggara kepadaku saat aku membuka messenger pagi ini.

Cerita yang Anggara maksud adalah cerita yang baru-baru ini ku ketik. Sebenarnya aku belum siap bila Anggara harus membaca ceritaku sebelum saatnya tiba. Namun, aku juga tidak tega mengabaikan permohonannya itu. Dan, jujur saja, jantungku serasa ingin meledak. Kini laptopku ada pada Anggara, dan kini dia sedang membaca cerita buatanku. Rasanya aku ingin segera mengambil kembali laptopku, namun percuma saja.

" Berdasarkan hasil pengamatan gue tentang cerita yang lo buat, kayaknya ini dari kisah nyata deh :v"

"Iih sotoy banget sih lo, cerita itu hasil karangan gue, kalaupun ada yang dari kisah nyata ya paling juga cuma 2% :v"

" Yaudah deh , terserah lo aja. BTW, nanti sore gue ke situ buat balikin laptop lo"

"Iya"

"Lo mandi gih, jangan cariin gue yah :v"

"Ngapain juga gue nyari lo"

"Mana tau aja lo terus terbayang akan gue, dan jadi pengen ketemu sama gue :v"

"O to the gah banget gue nyariin lo :v. BTW, gue pengen nginfoin sesuatu nih"

"Apaan?"

"Gue lagi malas banget belajar biologi hari ini :v"

Anak IPS di sekolahku juga belajar mapel biologi sebagai mapel lintas peminatan, tapi tidak semua kelas IPS mendapatkan lintas peminatan biologi.

"Eh, lo nanti datang terlambat aja"

"Lo kesambet apaan? Biasanya juga lo yang nyuruh gue cepet-cepet biar nggak telat"

"Gue pengen liat lo terlambat saat kelas gue jam olahraga di lapangan nanti :v "

Oh iya, sekedar info, sudah beberapa kali aku datang terlambat dan itu tepat di hari rabu, hari saat kelas Anggara belajar penjas di lapangan, sehingga jika aku datang terlambat dan dihukum pasti Anggara selalu melihatku.

"Enak aja lo nyuruh gue terlambat :v"

"Kan lo bilang lo lagi malas belajar biologi di jam pertama, makanya lo datang telat aja :v"

"Loh? Kan lo yang biasa bilang kalau gue lagi malas, "nih anak apaansih, lo tuh nggak boleh malas-malasan'":v"

"Set dah :v lo kayaknya udah tau aja yang biasa gue bilang"

Akupun segera pergi mandi tanpa membalas pesan Anggara, lalu bersiap-siap untuk pergi sekolah.

***

Siang ini di kelas rasanya sangat membosankan. Tentu saja ini karena aku sedang belajar mapel sosiologi. Disaat-saat bosanku ini, entah mengapa aku kepikiran untuk membuka chat dari Anggara. Aku mengambil ponselku dari dalam tas dan melihat sebuah pesan dari balik buku ku. Itu adalah pesan baru dari Anggara yang belum sempat ku buka.

Aku membaca pesan itu sambil tersenyum

"Woooy, gue terlambat" kulihat pesan Anggara yang dikirimnya tepat pukul 07.00.

Akupun tertawa kecil saat membaca pesannya, karena dia tidak terlambat. Buktinya, tadi sebelum ke lab biologi jam pertama, aku melihatnya dan teman-temannya berjalan menuju lapangan.

"Mana ada lo telat :v" balasku singkat.

Untuk menghilangkan rasa bosanku, aku men-scrool kembali pesan-pesanku sebelumnya dengan Anggara, sembari mencari pesan yang belum sempat ku balas karena terlewatkan oleh pesan-pesan baru Anggara yang terlalu cepat masuk. setelah cukup lama memperhatikan tiap pesan dalam messenger itu, akhirnya aku pun menemukan sebuah pesan yang belum sempat ku balas. Aku segera menarik pesan itu kesamping lalu membalasnya.

Delha n AnggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang