Selasa, 03 Desember 2019
Malam ini, saat sedang chatingan dengan Anggara, aku sempat mengiriminya sebuah pesan suara yang isinya gaje banget lah :v
“Anggaraaa, eh batal”
“Apaan sih, lo gaje banget”
“Biarin”
“Yaudah, lo emang gaje”
“Emang kenapa kalau gue gaje?”
“Nggak kenapa-kenapa sih. Kadang gue jadi ketawa dan senyum tiap kali lo gaje”
“Kok bisa?”
“Mana gue tau”
“Apa mungkin lo suka sama gue? “
Entah kenapa saat mengirim pesan itu, aku seperti tidak berpikir panjang dan tidak memperdulikan apa yang akan Anggara pikirkan tentangku saat membaca pesan itu.
“Iya :v”
“Gue tau kok, lo suka karna sifat gue masih kayak bocah, polos dan rada bego :v”
“Ya nggak lah. Ada sesuatu :v”
“Au ah, gue bingung sama maksud lo :v”
“Yaudah, kita bahas yang lain aja”
“Eh gue pengen banget ngepoin lo, tapi lo harus jujur yah :v”
“Siaaap, silahkan kepoin gue “
“Ok, nanti kita gantian. Gue pengen ngasih lo pertanyaan yg ekstrim :v”
“Silahkan :v”
“ Siapa pacar pertama dan cinta pertama lo? Kalau belum ada, lo hebat banget. Tapi kan nggak mungkin kalau lo belum punya cinta pertama, apalagi lo udah SMA :v”
“Yaampun, ini pertanyaan atau apa?”
“Ya pertanyaan lah :v.
“Pacar, gue belum punya. Gue males ngurus yang gituan”
“Mantappu jiwaa :v”
“Hmmm, kalau cinta pertama…”
Beberapa abad kemudian ….. :v
“Gue nggak tau deh :v”
“Yaelah, masa lo nggak tau. Lo lama banget, fix gue anggap lo nggak normal :v”
“Ada sih”
“Ada? Tapi di masa lalu?kalau iya, berarti dinosaurus dong :v .Ah udah cukup, waktunya habis :v”
“Lo sabar dikit napa :v. Dia ada dimasa sekarang :v”
“Ooh I see :v.”
“Gue nggak tau pasti yang sekarang itu cinta pertama gue atau bukan :v”
“Lo gaje banget :v. Sekarang giliran lo kasih gue pertanyaan biar adil :v”
“Gue nggak tau mau nanya apa.”
“Yaelah”
“Gini aja, pertanyaan gue sama kayak pertanyaan lo tadi aja”
“Huuft, dasar lo nggak bermodal :v”
“Kalau gue, pacar pertama gue tuh Steven”
“Kalau cinta pertama gue tuh anu, namanya anu, gue lupa namanya :v”
“Oh “
“Buset dah, jutek banget :v. Bilang kek, ooh Steven toh, atau ooh ternyata dia yang pernah lo cerita, atau oooh ok deh, gitu kek biar nggak berkesan jutek :v”
KAMU SEDANG MEMBACA
Delha n Anggara
Fiksi RemajaCinta itu memang satu rasa yang sulit didefinisikan, sulit diprediksikan, dan sulit pula untuk diterka. Seperti layaknya manusia normal lainnya, kini aku terjebak dengan sebuah perasaan yang kian hari kian menggerogoti dadaku hingga terasa sesak. Ra...