Chapter 1...

43 5 0
                                    

Minggu, 02 Juni 2019

Di Minggu pagi yang terasa masih sunyi ini, aku terbangun dari tidurku sembari mengumpulkan seluruh nyawaku lalu memulai hariku dengan kegiatan awalku yaitu berdoa dan membaca Alkitab.

Aku melirik jendela kamarku yang nampaknya masih gelap, lalu aku kembali merebahkan badanku di kasur sejenak, meraih ponselku dan melihat jam.

" Astagaaaa!!! Udah jam tujuh lewat!"

Aku meloncat dari tempat tidur dan segera membuka tirai jendela kamarku

"Astagaa, pantesan aja kelihatannya masih gelap, ternyata ada seprai toh di jemur disini, huuft "

Ucapku saat melihat sebuah seprai dijenur di depan jendela kamarku.

Aku segera mengambil handuk ,mempersiapkan baju yang akan kukenakan , lalu bergegas menuju ke kamar mandi. Selesai mandi aku segera mengenakan dress- ku,lalu aku bergegas secepat mungkin agar tidak terlambat datang ke gereja.

***

Pagi ini aku sangat senang, karena hari ini aku dan teman-teman akan mengadakan acara Sekolah Injil Liburan (SIL) selama dua hari kedepan. Aku dan teman-teman di gereja merasa sangat bersemangat, bahkan kami pun sudah mempersiapkan barang-barang yang akan kami bawa untuk kegiatan ini.

"Jadi, kalian sudah tahu kan apa saja yang harus kalian bawa untuk kegiatan ini? Harap semuanya di persiapkan sebaik mungkin dan selengkap mungkin" ucap kak Irna, guru sekolah Minggu kelas remaja.

"Iya kak..." sahut kami bersamaan.

"Dan jangan lupa, nanti kita berkumpul lagi di gereja jam 14.00. Kita akan berangkat bersama ke tempat kegiatan SIL"

Setelah ibadah dan mendapatkan informasi mengenai kegiatan nanti, kami bergegas pulang ke rumah masing-masing untuk mengemas segala sesuatu yang akan di bawa. Aku mempersiapkan banyak sekali barang bawaan hingga tas ku pun tak sanggup menampung seluruh barang bawaanku.

"Hmm, kira-kira pakaian segini udah cukup deh. Tapi....,"

Tiba-tiba aku merasa jika ada baiknya aku membawa lagi satu celana untuk berjaga- jaga.

" Hmm, gue bawa satu lagi celana cadangan deh, kalau baju kayaknya udah cukup".

Aku bergegas mengemas barangku dan merapikannya ke dalam tas. Rasanya ini adalah salah satu pengalamanku yang sangat menyenangkan, karena ini pertama kalinya aku mengikuti SIL . Sebab beberapa kali aku tidak bisa mengikuti SIL karena ada kegiatan lain yang tidak bisa ku hindari.

Hari pertama dalam kegiatan SIL ini berjalan dengan lancar dan tentu saja menyenangkan. Hingga malam pun tiba. Setelah selesai beribadah dan makan malam bersama, aku dan teman-teman menikmati malam dengan bermain dan bercanda tawa bersama hingga akhirnya satu persatu dari kami pun tertidur.

***

Jam lima subuh, aku terbangun karena alarm ponselku berbunyi. Satu persatu dari kami bangun lalu merapikan tempat tidur masing-masing, mempersiapkan diri untuk memulai kegiatan baru hari ini.

Pagi ini, setelah melakukan ibadah bersama, kami bergegas mengantri di depan kamar mandi gereja untuk mengganti pakaian karena hari ini kami akan bermain lumpur. Tak lama setelah aku berganti pakaian, sesaat ketika aku hendak kembali kedalam gereja untuk menyimpan pakaian kotor ku, aku melihat Anggara yang sedang kebingungan.

"Lo kenapa"

"Gue lagi cari seseorang yang bisa gue pinjem celananya"

"Emang lo nggak bawa celana?"

"Ada sih, tapi gue bawanya Cuma celana jeans"

"Yaudah gih, lo pinjem celana gue aja, masih ada satu kok di tas"

"Wah, makasih ya"

Untungnya aku membawa celana lebih, jadi jika ada yang membutuhkan aku bisa meminjamkannya.

***

Permainan hari ini sangat menyenangkan , dimana dalam permainan yang kami mainkan secara berkelompok , kami harus merasakan basah kuyup dan kotor karena harus kena lumpur dari kepala hingga kaki. Tak jarang ada teman-teman yang harus merelakan wajahnya belepotan karena lumpur :v.

Saking serunya dan senang , tak terasa hari semakin panas dan terik. Setelah puas bermain dari pagi hingga siang, kami membersihkan diri ,mengganti baju, makan bersama lalu beristirahat. Sesaat ketika aku hendak beristirahat, ponselku berdering"

"Halo? Ada apa?" tanyaku kepada orang yang menelponku, dia adalah om ku.

"Kamu pulang kerumah dulu. Ada yang cariin" ujar omku dari seberang sana

"Ooh , iya."

Aku segera membereskan barang-barangku, membawanya pulang jika sewaktu-waktu aku tidak sempat untuk kembali lagi ketempat SIL

"Lo mau kemana?" tanya Gerald dan beberapa temanku yang lainnya

"Mau pulang bentar, ada urusan"

"Eh lo masih balik kan nanti?" tanya Obed

"Nggak tau juga nih, tapi nanti gue usahain buat balik deh"

"Yaah, kalau lo nggak balik lagi lo bakalan nyesel deh nggak ikut jalan ke objek wisata besok pagi" ujar Hery

"Iya, gue tau kok. Yaudah gih, lo bisa nggak anterin gue pulang? Lo kan bisa bawa motor. Pinjem motor bu guru aja"

"Yaudah , gue minta kunci motor dulu."

Dan akhirnya aku pun pulang ke rumah :"v. Sesampainya di rumah, aku melihat ada adikku yang datang dari Palopo dan dia ingin agar aku menemaninya jalan-jalan keliling kota. Alhasil aku tidak bisa kembali ke gereja sore ini. Aku pun memutuskan kembali ke gereja sekitar jam sembilan pagi esok, sesuai perkiraanku jika jam sembilan teman-temanku pasti sudah ada di gereja setelah pergi mengunjungi objek wisata patung Yesus di Burake.

***

Selasa, 04 Juni 2019

Pagi ini aku kembali ketempat SIL. Pukul sembilan pagi lewat beberapa menit aku tiba di gereja, dan dari luar aku melihat teman-temanku yang sedang berdoa bersama. Perlahan tapi pasti aku berjalan pelan dan bergabung bersama teman-teman yang sedang berdoa. Sesaat setelah selesai berdoa mereka heran melihatku yang tiba-tiba saja ada ditengah-tengah mereka :v.

"Eh kok lo baru datang? " tanya Monica yang ada disebelah ku.

"Iya nih, baru sempat. Kemarin ada urusan :v"

"Lo gak ikut kan ke Burake, padahal disana seru banget" ucap Juan

"Iya deh, gue nyesek karna nggak bisa ikut"

"Coba aja lo nunda urusan lo kemarin,kan lo bisa pergi tadi bareng kita" jelas Hery

"Yaelah, gue mah juga pengennya kayak gitu"

Selesai ibadah, kami makan siang bersama dan setelah itu aku harus pulang lebih awal lagi karena dari tempat SIL ini aku harus segera menuju ke sekolah untuk latihan persiapan pensi. Namun, sebelum pulang aku teringat akan Alkitab ku yang tertinggal. Alhasil aku harus tinggal sejenak mencari Alkitabku yang entah kini ada dimana.

Seluruh bagian gedung kuperiksa satu persatu, mulai dari dalam hingga ke bagian luar namun tetap saja aku tidak menemukan Alkitabku. Disaat aku sudah merasa kebingungan harus mencari kemana lagi, tiba-tiba saja salah seorang temanku datang menghampiriku dan memberikanku Alkitab yang sedari tadi aku cari.

"Nih, Alkitab lo ada di bawah kolong meja itu" kata Hery

"Wah, makasih ya. Gue tadi nggak kepikiran buat nyari disitu"

"Sama-sama"

Sesaat setelah mendapatkan Alkitabku, aku pun sempat teringat akan celanaku yang dipinjam oleh Anggara. Melihat waktu yang semakin mendesak, aku pun memutuskan untuk mengabaikan celana itu. Lagi pula, lelah rasanya bila harus mencari Anggara dikerumunan banyak orang.

"Yaudah deh, celananya biarin aja sama Anggara. Toh, dia bisa kok ngembaliin tuh celana di gereja atau paling nggak di sekolah." Pikirku.

***

Delha n AnggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang