2. Koin Dua Sisi

34 16 8
                                    

Look at someone's world
That is exhausted with loneliness
-NCT U

"Siang itu, Mas Johan nganterin kue dari ibu buat bunda." Laras membuka suara. Yang semula saling diam, ketiganya menaruh perhatian terhadap Laras.

"Dia bilang ke bunda kalau mau beli kuota internet. Kebetulan punyaku juga lagi habis, jadi kita keluar sebentar." Ia menghela nafas, "Mampir bentar ke supermarket buat beli camilan, di sana kita ketemu Wanda. Dia nyamperin kita, terus liat aku bareng Mas Johan.. tatapannya udah kayak nggak suka. Aku tahu dia suka Mas Johan, ya semua juga tahu. Jelas banget kalau dia nggak malu nunjukin perasaannya secara terang-terangan di sekolah, di sosmed."

"Dia juga sempet neror beberapa kali, tapi aku nggak bales. Takut," Laras menunjukkan sebuah room chat dengan nomor tak dikenal yang berisi berbagai ancaman. "Yaudah, itu aja. Lanjutannya tadi..."

"Kok diam aja, Ras?"

"Mau diapain sih, Ngit?"

"Ya apa aja, ngelawan gitu." Ucap Danu sebelum melahap biskuit.

"Kayak bisa nolong aku kalau lagi kena masalah aja," Cibir Laras.

"Ya bisa lah, kan laki-laki," Danu memamerkan otot lengannya.

"Tapi nggak banyak yang tahu deh, kalau aku sama Mas Johan itu satu ayah," Laras menyingkap rambutnya, lehernya terlihat lebam.

"Gara-gara Ayah?" Kalyana memegang tangan Laras. Mengetahui apa yang disadari temannya, ia segera merapikan rambutnya.

"Nggak apa-apa," Laras tersenyum dan mengusap punggung telapak tangan Kalyana.

Andini Laras Karnaya. Teman dekat Kalyana yang selalu ada bersamanya. Cantik dan gemar berceloteh, inilah alasan Kalyana tak pernah merasa kesepian. Mudah tertawa, dan ramah ke semua orang. Ia dikenal sebagai pencair suasana. Atmosfer akan sedikit berbeda apabila Laras tidak masuk.

Ayahnya seorang Direktur Eksekutif sebuah perusahaan ternama. Beliau memiliki dua anak dari dua ibu yang berbeda. Pernikahan pertama beliau diberkahi satu buah hati bernama Johan Airlangga Karnaya, Laras memanggil istri pertama ayahnya dengan sebutan "ibu". Pernikahan yang kedua diberkahi seorang anak perempuan berupa dirinya, ia memanggil perempuan yang melahirkannya dengan sebutan "bunda".

Meski memiliki dua anak dari istri yang berbeda, Ayah Laras mencukupi kebutuhan dua buah hatinya. Bahkan bisa dibilang lebih dari cukup. Johan dan Laras tak pernah kekurangan dalam hal finansial. Pun kedua istrinya mendapatkan hak yang sama.Mereka mendapat hak sebuah rumah dengan fasilitas lengkap untuk ditinggali dengan anaknya. Jarak antar keduanya lumayan dekat, karena itu Johan maupun Laras saling mengunjungi ketika bosan.

Ayah mereka memiliki penampilan menarik, berkecukupan, dan dua orang istrinya tak pernah bertengkar. Karir dan rumah tangganya yang damai seolah menjadi impian bagi kebanyakan orang. Tapi bagi Johan dan Laras, semua hanya mitos dan omong kosong.

Nyatanya, ibu mereka adalah tempat ayah meluapkan kemarahannya. Keduanya silih berganti menerima cacian ketika ayahnya dalam pengaruh alkohol. Tak jarang beliau berbuat kasar pada ibu mereka.

Semasa kecil Johan akan bersembunyi di balik jajaran guci mewah di ruang tengah sembari ketakutan menyaksikan kedua orang tuanya. Sementara Laras akan membuat janji dengan bunda bahwa ia tidak akan keluar kamar hingga semua berakhir. Pandangan matanya memang terbatas untuk mengerti apa yang terjadi, tapi telinganya terasa nyeri tiap kali barang dilempar, tiap kali sebuah porselen pecah, pun tiap suara tamparan dan pukulan yang menyayat hati. Bagi Laras dan Johan adalah pemandangan memilukan melihat ibu mereka terluka karena bedebah seperti ayahnya.

Mengalir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang