Chapter 8

125 13 5
                                    

"Wah gue minta maaf yah kejadian di club itu Va." ujar Fifian setelah duduk disebalahku

Seminggu setelah insiden di Night club. Hari ini, aku bertemu kembali di kelas dengan Reina dan juga kedua sahabatnya. Sandra dan Fifian.

"Hummmm, kalian harusnya gak ngundang gue, gak tau betapa kesalnya gue malam itu." Jawabku santai meski memang kejadian malam itu menjengkelkan

"Sorry, im so sorry Canva, Forgive us." Begitu Sandra dan Fifian merajuk meminta pengertian dariku

"Yasudahlah gue juga udah lupain kok."

"Thankyou Va." Setelah menerima maaf dariku keduanya spontan memberi pelukan padaku. Meski sebenarnya risih aku terpaksa membalas pelukan itu

Begitulah seharusnya aku memang bukan sahabat mereka bertiga lalu untuk apa aku marah. Tidak ada alasan yang pasti untukku marah ataupun merasa kecewa.

Dan itu menurutku keuntungan dari aku yang tidak ingin memiliki sahabat.

*****

Beberapa hari setelah insiden Aku dan Regar berselisih paham, sejak itu aku sama sekali tidak mendapat kabar apapun lagi dari Regar.

Kalau biasanya aku akan mendapat sarapan pagi sekaligus semprotan bunda tentang Regar namun pagi ini sama sekali tidak ada.

Aku mencoba memerhatikan bunda namun tidak ada yang bisa aku perbuat.

Aku juga tidak mungkin spontan bertanya kenapa pagi ini bunda tidak membahas Regar padaku.

Dan dikampus. Aku juga sudah beberapa hari tidak bertemu dengannya. Padahal harusnya dia ontime menjemputku.

Ada apa dengan Regar. setelah insiden malam itu di club, apakah ada hubungannya.

"Ohh astaga aku sampe lupa janji besok untuk berkunjung ke rumah Regar untuk ikut makan malam bersama keluarga besarnya. Aku harus menelpon tante Jenni." Gumamku sembari melakukan panggilan

Dan disebrang sana dengan cepat tante Jenni menjawab telponku. Kami hanya berbicara beberapa menit. Lalu mengakhirinya. Dan aku sedikit bingung apa yang sedang terjadi. Kenapa mendadak dinner itu dibatalkan. Aku bahkan bertanya pada Bunda, namun sayang Bunda sendiri tidak tahu alasan pastinya. Bunda malah semakin khawatir kalo akhirnya perjodohan itu ikut batal.

Aku tidak bisa menenangkan bunda, bagaimana aku akan menenangkan bunda kalo kabar ini sebenarnya sudah lama aku inginkan.

Tapi dimana Regar, apa yang sudah ia katakan pada orangtuanya sampe dinner itu dibatalkan. Aku sangat penasaran. Dan harapan terbesarku adalah perjodohan ini segera dibatalkan jangan cuman ditunda. Bisikku dalam hati.

*****

Di Tempat lain, disebuah cafe, Reina dan kekasihnya sedang sarapan.

"Reina bagaimana kalau kita mengundang Canva untuk acara besok malam?"

"Kenapa Canva det ??" Tanya Reina begitu penasaran

"Yah, aku sepertinya merasa kalo dia sedang gunda." Jawab Kekasih Reina yakin

"Kamu tahu apa sekedar menebak det?" Reina menatap serius kekasihnya sampai matanya melotot

" ahh serius Re, Aku melihat raut wajahnya." Merasa risi kekasih Reina menutup kedua mata Reina dengan tangan kirinya

"Yah. Memang dia sedang gelisah dengan perjodohannya, apa kau sudah berubah jadi mba dukun sekarang?" Reina mulai Tertawa jail, sengaja menggoda kekasihnya

"Perjodohan ???" Tanya Kekasih Reina lagi dengan kening berkerut

"Iya, Canva dijodohkan dengan laki laki dimasa kecilnya." Kini Reina kembali serius dan menatap mata Kekasihnya senormal mungkin

"Kenapa perjodohan ditahun milenial. Aneh."

"Itulah det, aku merasa kasihan padanya."

"Yasudah ajak dia bersama kita." Kekasih Reina semakin yakin mengajak Canva sekarang

"Tapi apa dia mau ikut, nanti dia akan menolak" jawab Reina sedikit ragu

"Ajak Sandra dan Fifian juga. Kalo perlu kekasih mereka. Supaya dia tidak merasa risih. Bagaimana??"

"Baiklah, akan aku coba." Reina tersenyum melihat antusias kekaishnya itu

Acara yang dibahas oleh Reina dan kekasihnya adalah Acara khusus yang tiap tahun mereka rayakan. Namun kali ini sepertinya akan berubah menjadi acara besar, yang bukan cuman Dia dan kekasihnya namun ada orang lain. Reina sebenarnya merasa keberatan namun setelah mempertimbangkan keadaan Canva akhirnya ia menyetujui ide kekasihnya untuk mengajak beberapa temannya termasuk Canva.

To be Contiued

Love Take Away (On Going)Where stories live. Discover now