9.Cemburu?

64 16 1
                                    


Talia hari ini lebih cepat datang ke sekolah karna ia ingin mengembalikan hodie alvino yang ia kenakan kemarin.

Senyum talia tak berhenti mengembang di sepanjang jalan, diapun tidak tau mengapa hatinya terasa sangat bahagia.

Setelah sesampainya talia di depan kelas,talia melihat ada seorang cewe
yang sedang memberi sebuah kotak makan kepada cowo yang sedang duduk dibangkunya,cowo itupun terlihat bahagia.
Talia merasa tak asing terhadap cowo itu dan saat cowo itu melihat ke arah talia,talia sadar kalo itu alvino.

Entah kenapa ia merasa kesal melihat itu,tanpa basa-basi talia langsung berjalan ke arah alvino.

"Nih...punya lo",ucap talia sambil melempar hodie si cowo itu.

Cowo itu tak menjawab dan malah melanjutkan mengobrol dengan cewe yang ada didepanya itu.

Talia berfikir mengapa ia begitu kesal,apakah dia cemburu kepada cowo itu,ia langsung menepis pemikiran itu karna ia berfikir tidak mungkin ia menyukai cowo yang nyebelin seperti alvino.

Tidak lama kemudian datang utfi dan lala secara bersamaan,kedua sahabatnya itu langsung diam karna melihat ekspresi muka talia yang sangat kesal.

"Lia...lo kenapa,ko pagi-pagi udah murung kaya gini",ucap utfi.

"Gpp",ucap talia singkat.

"Kalo ada masalah,cerita aja ke kita",ucap lala yang mulai khawatir karna tidak biasanya talia sekesal ini.

Talia melirik sedikit alvino yang sedang melihat cewe itu ke luar kelas,di saat itu juga alvino melihat ke arah talia,dengan sepontan talia memalingkan wajahnya,setelah itu alvino pun langsung ke luar kelas,entah mau kemana.

"Utfi,lo tau gk sama cewe yang tadi ngobrol bareng alvino",ucap talia penasaran.

"Oh dia itu Elsa,anak kelas sebelah,dia sahabatnya alvino dari kecil",ucap utfi menjelaskan.

"Emang kenapa lo nanyain dia"sambung lala.

"Enggak,gw baru liat aja gitu",ucap talia,padahal dihatinya ada perasaan lega dan juga kesal.

Tidak lama kemudian bel masukpun berbunyi,yang menandakan kalo sebentar lagi pelajaran akan di mulai,tapi talia tidak melihat sosok cowo nyebelin itu.

SKIP~

Talia dan teman-temanya pergi ke kantin untuk mengisi perut,sesampainya di kantin ia melihat ada Alvino,alvin dan reyhan beserta cewe itu lagi.

Cewe itu terlihat sangat manja kepada alvino,tapi alvino tidak terlihat keberatan sama sekali.

talia memutuskan untuk tidak berfikir soal alvino lagi,lalu dia duduk di pinggir meja yang di tempati alvino,saat talia sedang makan bersama teman-temanya,ada cowo yang tiba-tiba duduk di sebelah talia,ia melihat ke arah cowo tersebut dan ternyata itu adalah kak Aldo.

"Eh... kak aldo ngapain disini?",ucap gw sambil tersenyum.

"Gpp,gw cuman mau makan bareng aja,boleh kan?,balas kak aldo.

"Tentu boleh dong kak",ucap lala, sedangkan utfi hanya fokus ke makananya itu.

Tanpa berbicara apapun lagi kita langsung melanjutkan makan,suasana sangat tenang sampai datang lah Reyahan ke meja kita.

"Hay...lala",ucap rey sambil tersenyum.

"Eh,iya kenapa"balas lala.

"Kamu tau gk bedanya kamu sama sambel itu",ucap rey sambil menunjuk sambel yang ada dihadapan lala,sedangkan gw dan yang lainya hanya menyimak.

"Gk tau,emang apa bedanya?",ucap lala dengan antusias.

"Kalo sambel itu bikin aku kepedesan sedangkan kamu bikin aku kekelepekan",ucap rey sambil nyengir.

Dan seketika semua yang ada disitu tertawa terbahak-bahak,sampai gw pun keselek.

"Uhuk...uhuk",tenggorokan gw kerasa sakit banget.

"Nihh,minum",ucap kak aldo sambil menyodorkan segelas air.

"Iya,makasih yah",balas gw.

"eh neng lia,kalo terharu sama gombalan abang rey,jangan sampe gitu dong",ucap reyhan dengan polosnya.

"Heh...siapa lagi yang terharu,gw gk bakal mempan sama gombalan kaya gitu,itu cuman mempanya sama lala",balas talia.

Setelah percakapan itu kami pun kembali ke kelas karna bel masuk sudah berbunyi.
Saat gw berjalan ke arah kelas,tiba-tiba aja perut gw sakit,lalu gw memutuskan untuk pergi ke kamar mandi.

"Eh,kalian duluan aja gw mau ke kamar mandi dulu",ucap lia sambil berlari.

Setelah cukup lama talia berada di kamar mandi,akhirnya urusanya selesai juga.
Talia lupa kalo sekarang pelajaran ibu Tarti,yang merupakan guru paling galak di sekolah ini,talia bingung harus berbuat apa,karna kalo dia ke kelas pasti hanya akan di hukum.

Dan tiba--tiba ada yang mencekal tanganya,ia kaget karna ia mengira kalo itu guru,tapi ternyata itu adalah alvino.

"Ngapain lo disini",ucap alvino.

"gw cuman dari kamar mandi",bales talia.

"Mending lo ikut gw,dari pada di sini lo pasti bakal di hukum",ajak alvino.

Tanpa berkata apapun mereka langsung pergi ke sebuah tempat, yaitu di taman belakang sekolah.

"Disini aman gk?",ucap talia.

"Biasanya sih aman",bales alvino.

"Em...gw boleh nanya?",lanjut alvino.

"Boleh,geratis ko",bales gw.

"Lo pacaran sama kak aldo",ucapnya singkat.

"Dih,so tau lo,gw aja baru kenal sama dia",balas talia.

"Oh,gitu",balas alvino.

"Iyah...lo kali yang pacaran sama elsa",saut gw.

"Dihh,elsa? gk mungkin lah,gw sama dia cuman sahabatan,gk ada perasaan lain",balas alvino.

"Tapi,menurut gw elsa nya enggak nganggep sebagai sahabat doang tuh",ucap gw.

"Ya itu sih bukan urusan gw,kenapa lo ngebahas elsa?,lo cemburu yah",tuduh alvino.

"Gw cemburu sama lo? Gk mungkin",balas gw dengan ketus.

"Huh padahal gw berharap lo cemburu",balas alvino.

"Lah kenapa?".

"Kan kalo lo cemburu sama gw berarti lo ada perasaan sama gw",ucap alvino dengan raut wajah kesal.

"Gw cemburu,tapi gw gk ada hak buat itu",ucap talia tanpa memikirkan egonya lagi.

"Lo bakal dapet hak itu",balas alvino.

"Maksud lo",ucap gw.

"Tar aja belum waktunya",balas alvino singkat.

Jangan lupa vote🌚

ALTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang