10.Terjebak

48 16 1
                                    

Entah mengapa setelah kejadian kemarin gw sama alvino semakin lebih dekat,seperti saat ini gw sama dia lagi jalan berdua menuju kantin,ya walaupun kita masih sering berantem cuman gara-gara hal kecil,contohnya saat ini.

"Al...kata gw sih jawabanya yang A,bukan B",ucap gw sambil menunjuk tugas yang harus dikerjakan secara kelompok.

"Dih so tau lo,menurut perhitungan gw jawabanya itu B",balas alvino.

"Yang A,yang bener",balas gw.

"Yang B",ucap al.

"A".

"B"

"Yang A,alvino",ucap gw gk mau kalah.

"Coba kita buktiin yang mana yang bener,mumpung bu tika lewat tuh",ucap alvino sambil melihat ke arah bu tika yang sedang menuju kesini.

"Eh bu tika",ucap alvino.

"Iya kenapa alvino",balas bu tika.

"Ini bu saya sama talia mau nanya,soal ini jawabanya yang bener A atau B,bu?"ucap al langsung ke intinya.

"Oh soal ini,tadi ibu baru ngebahasnya di kelas sebelah,ternyata ibu baru tau kalo soal itu gk ada kunci jawabanya",ucap bu tika menjelaskan.

"Gk ada kunci jawabanya bu?",ucap mereka berdua dengan serempak.

"Iya,ya udah ibu pergi duluanyah",ucap bu tika sambil pergi.

Mereka berdua seketika tertawa terbahak-bahak karna mereka merasa konyol,memperdebatkan soal yang gk ada jawabanya.

"Ais bang al sama neng talia,makin deket aja nih",ucap reyhan yang datang bersama teman yang lainya.

"Dihh,kalian tumben bareng-bareng jalanya",ucap talia karna melihat dua temanya juga.

"Iya dong,masa gk boleh jalan bareng sama pacar sendiri",ucap rey memotong,sambil mencekal tangan lala dan lala hanya terlihat malu karna kelakuan reyhan.

"Kalian pacaran",ucap gw.

"Iya lah,kan gw mah gercep,kalo suka langsung tembak,gk kaya yang di pinggir lo tuh",balas rey sambil melihat ke arah alvino.

"Kenapa jadi bawa-bawa gw?",ucap alvino tak terima.

"Emang kenyataanya gitu",balas rey.

"Ya udah seterah lo,tapi sekarang lo harus neraktir kita di kantin",kata alvino sambil jalan menggandeng rey menuju ke kantin.

Sebelum gw ngikutin mereka ke kantin,sekilas gw ngeliat Elsa yang natap ke arah gw dengan ekspresi marah,gw gk peduli sih.

SKIP~~~

Kita semua di kelas sedang mengobrol dan bercanda karna kita jam kos,ini menyenangkan di tambah lagi dengan gombalan-gombalan yang dilontarkan rey kepada lala,yang menurut gw gk berpaedah.

"Lala...kamu tau gk bedanya kamu sama pak sule",ucap ray sambil menatap lala.

"Ya beda lah aku mah cewe,pak sule mah cowo",balas lala sambil nyengir.

"Ihh bukan,mau tau gk?",balas rey.

"Iyah...apa emang bedanya",balas lala sambil tersenyum.

"Kalo pak sule mengajarkan ku olahraga,tapi kalo kamu mengajarkan ku mencintai",ucap rey.

"Dih ga nyambung",balas utfi yang sedari tadi menyimak.

Karna gw bosen di kelas,gw memutuskan pergi ke kamar mandi.
Sesampainya di kamar mandi gw langsung mencuci muka,tidak lama kemudian,ada dua cewe di belakang gw,gw tidak terlalu memerhatikan mukanya tapi ada yang aneh,saat gw liat ke kaca,dua cewe itu makin mendekat ke arah gw,gw pikir mungkin mereka juga mau cuci muka,tapi dugaan gw salah kedua cewe itu menyiram gw dengan air yang berada di ember,air itu tercium sangat bau dan kontor saat mulai membasahi seluruh tubuh gw,lalu mereka langsung lari keluar.

"Ah sialan,mengapa mereka melakukan itu ke gw",ucap talia dengan kesal.
Talia berniat untuk pergi ke kelas dan pulang tapi ternyata pintunya di kunci dari luar.

"Woy buka,gw mau ke luar",ucap talia dengan keras.

Tapi yang talia dengar malah suara tertawa di luar sana.

"Hahaha...mangkanya gk usah so cantik lo jadi orang",ucap seseorang dari luar.

"Rasain...sekarang gk bakal ada yang nolongin lo",setelah perkataani itu mereka semua tidak terdengar lagi dan talia rasa mereka semua sudah pergi.

Talia merasa sangat takut dengan keaadaan ini,dia bingung mengapa ada orang yang jahat ke talia padahal talia tak pernah berbuat jahat ke siapapun.

"Tolong...tolong gw",ucap talia sambil menahan tangis,karna ia pernah mengalami hal serupa ini waktu masih smp,tapi saat smp dia di tolong oleh rifa,akankah saat ini dia datang untuk menolongnya lagi.

Saat talia mulai putus asa,dan tubuhnya mulai lemas,talia mendengar ada suara langkah kaki yang mendekat.

"Tolong...",ucap talia dan langsung tak sadarkan diri.

Talia mendengar ada seorang yang menyebut talia.

"Talia...lo kenapa,talia bangun",suara cowo,talia berfikir apakah itu rifa yang menolongnya persis seperti saat itu.

~Alvin pov~

Alvin mendengar ada suara cewe meminta tolong,suara cewe itu terasa familiar di dengarnya,dia mencoba mencari sumber suara itu sampai ia menemukanya di kamar mandi cewe.
Tanpa berfikir panjang alvin langsung mendobrak kamar mandi itu dan dia melihat ada talia yang tak sadarkan diri.

"Talia...lo kenapa,talia bangun".

~~~

Setelah itu alvin segera membawa talia ke uks,dia sangat khawatir terhadap cewe itu,dia takut cewe itu kenapa-napa.

"Talia bangun,plis jangan buat gw khawatir gini".

"Lia lo harus bangun,lo jangan sakit,disini yang sakit cukup gw aja,lo gk boleh sakit".

"Talia udah cukup gw memendam rasa khawatir dan cinta ini,karna gw harus bisa ngalah dari Alvino,tapi mulai sekarang gw gk bakal memendam perasaan ini lagi,gw gk bakal ngalah dari al lagi,gw bakal merebut lo dari alvino,tapi lo harus bangun karna gw bener-bener cinta sama lo".ucap alvin sambil menggengam tangan talia,entah mengapa sekarang dia mempunyai rasa ingin memiliki talia.
Karna memang alvin sudah mempunyai rasa pada talia,saat pertama kali dia bertemu denganya,yaitu saat dia membuat kesal talia karna terkena lemparan bola.

Tapi alvin tak menyadari kalo talia sudah sadar sedari tadi,talia hanya ingin mendengar semua yang alvin katakan.

"Hah Alvin punya perasaan ke gw,ko gw gk menyadarinya yah,terus maksud dia merebut gw dari Alvino apaan".batin talia.

Jangan lupa vote🎶

ALTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang