18.Rafa

41 9 1
                                    


"Rifaa..." lirih talia karna ia yakin pasti tadi hanya halusinasi dia.

"Gk usah ngomong,nih minum dulu" balas cowo itu.

Talia kaget dan dia langsung memeluk cowo di depanya itu dengan erat,ternyata ini bukan halusinasi ini beneran.

"Rifaa...talia kangen rifa,rifa kemana aja,talia cape disini nunggu rifa kembali,tapi talia yakin rifa bakal kembali dan itu benar...hiks...hiks...rifa kembali" lirih talia sambil menangis dan tidak melepaskan pelukanya seolah tidak ada hari esok.

Cowo di depanya terteguh,Talia apakah benar cewe ini yang sangat mencintai rifa.

"Udah lo tenang dulu talia" balas cowo itu lembut.

Talia sudah tak menangis dia malah tersenyum manis kepada cowo itu,cantik satu kata yang ada di benak cowo itu saat melihat talia.

"Ehem...kita harus perkenalan lagi nama gw RAFA SATYA WIJAYA,gw sudara kembar RIFA SATYA WIJAYA dan gw tau lo pasti TALIA PUTRI PERISYA pacar yang ditinggal kaka gw" balas rafa tegas.

Deg

Talia lupa kalo rifa punya saudara kembar,dia benar-benar malu karna tadi sudah menangis di depan rafa.

"Rafa yah,maaf gw lupa kalo rifa punya saudara kembar" balas talia menunduk,oh iya rafa itu beda sekolah yah sama rifa dulu,rifa sekolah di indonesia tapi kalo rafa sekolah di korea selatan,dia tinggal bersama tantenya disana.

"Iya gpp,lo harus tau yah rifa ya rifa,rafa ya rafa jadi jangan samain gw sama rifa" tegas rafa.

"Iya gw tau rifa,ya udah gw mau pulang dulu" ucap talia tak fokus karna masih merasa malu.

"Gw anter,gk ada penolakan karna ini udah malem" balas rafa sambil mengambil kunci motorny.

●●●●

Sesampainya di depan rumah talia,rafa langsung pamit pulang dan talia akan segera masuk ke rumahnya itu.

"Enak yahh,di anter sama cowo lain" ucap alvino yang sudah dari tadi ada di ruang tamu.

"Hah alvino ko lo di sini" balas talia karna takut bundanya tau.

"Emang kenapa,main kerumah pacar sendiri gk boleh?,apa takut ketauan kalo lo punya selingkuhan yang suka nganter lo pulang" mukanya dingin saat mengucapkan itu.

"Bukan gitu al,dia bukan selingkuhan gw,gw bisa jelasin" talia ingin menyakinkan alvino.

"Eh talia udah pulang? Ko tumben malem banget,padahal temen kamu udah nunggu dari tadi" ucap bundanya talia yang baru saja dari dapur.

"Iya tuh bunda masa alvino di suruh nunggu lama banget" balas alvino sambil senyum.

"Bunda?" Ucap talia meralat perkataan al.

"Iya bunda,ya bunda yah,masa ke calon mertua manggil tante kan gk sopan" balas alvino tegas.

"Aduuh iyadeh,tapi emang kamu mau sama anak bunda,dia jarang mandi loh" ucap bunda menggoda talia.

"Emang iya bunda?,ihh jorokk" balas alvino sambil berigidigan.

"Ihh enggak,bunda bohong,talia sering mandi ko" balas talia cemberut.

Talia tentu tau alvino hanya sedang menutupi kekesalan ya karna ia tak mau marah di depan bunda talia,itu terlihat di matanya walaupun bibir al
tersenyum tapi pasti hatinya sakit.
Gini-gini talia peka yahh.

"Ya udah talia sana ke kamar,mandi dulu,udah gitu kita makan bareng" bunda talia berbicara sambil narik tangan alvino ke meja makan.

Talia segera ke kamar untuk mandi,sedangkan alvino berbincang-bincang dengan bundanya talia,bundanya cerita kalo talia dulu sangat cengeng,dia pernah nangis saat lomba puisi di sd,dia pernah gk mau ke temu bundanya karna malu waktu kls satu smp ia pernah ngompol sekali,ia pernah ngambek satu minggu karna bola basket kesukaanya bolong terkena paku oleh abangnya,terus dia pernah bilang saat besar dia hanya akan berpacaran dengan cowo basket kalo tidak dia akan menagis,sampai katanya terakhir talia menagis dua tahun yang lalu saat rifa meninggal,setelah itu bundanya tidak pernah melihat talia menangis mungkin bundanya tidak tau kalo di luarran talia sering menangis apa lagi waktu alvino mengatakan cintanya,di dalam hati alvino mengucap janji kalo dia tak akan membuat talia menangis lagi kecuali tangis bahagia.

Jangan lupa vote🎶

ALTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang