Sepuluh tahun berlalu. Aku tumbuh menjadi anak yang tinggi, tinggi ku bahkan sampai
170cm di Usia ku yang masih 15 tahun. Ya, bisa di bilang aku anak yang tampan. Rambut ku
lurus dan Halus, bahkan walau panjang rambut bagian atas ku sudah menyentuh telinga, guru-
guru membiarkan dan tidak memangkas nya, seolah mereka membiarkan aku selalu terlihat
tampan, kulit ku putih, alis tebal dan hidung ku mancung, bahkan karena tidak merokok seperti
temanku yang lain, aku memiliki bibir yang berwarna merah muda, tak lupa tubuh ku yang
atletis semakin membuat banyak wanita yang terpincut pada ku. Haha.
Saat di SMP, aku memiliki teman baik bernama Togar, ia bahkan bukan lagi ku anggap
teman, ia sudah seperti saudara ku sendiri. Ia berasal dari Medan, sudah 5 Tahun ia dan keluarga
nya menetap di Ibu Kota. Tubuh nya lebih pendek dariku, namun tubuh nya kuat dan terlihat
kekar, rambut nya selalu cepak karena ia bercita-cita menjadi Tentara. Kami benar-benar dekat,
aku sering menginap di rumah nya, dan sesekali ia menginap di rumah ku. Keluarga nya juga
sering mengajak aku pergi dan lIburan, memang benar-benar baik dan pengertian, mungkin
karena mereka tahu kalau Ayah ku tidak pernah mengajak aku untuk berlIbur, ia selalu saja
sIbuk dengan pekerjaan nya.
Sedangkan masa-masa aku di Sekolah Dasar biasa saja, tidak ada yang menarik.
Aku menjadi anak yang di jauhi saat SD, aku juga bingung mengapa. Bahkan aku sampao pindah ke
sekolah lain karena di SD ku yang sebelum nya, aku menjadi korban Bullying oleh mantan
teman ku sendiri.
Saat ia menemukan teman lain yang lebih asik dari pada aku, ia menjauhi ku
dan teman-teman yang lain ia provokasi untuk tidak menemani ku.
Sabtu, 22 Mei 2010. Hari ini adalah hari kelulusan ku dari jenjang Sekolah Menengah
Pertama, aku tak ingin sekolah di sekolah Favorit, di sekolah mana pun itu aku akan mendaftar
selagi memiliki jurusan Bahasa. Namun hanya satu sekolah di Daerah sini yang memiliki Jurusan
Bahasa. Ya, bisa di bilang jurusan ini sangat sepi peminat nya, sampai-sampai tak banyak
sekolah yang menyediakan Jurusan ini. Banyak dari teman-teman ku yang berpikiran bahwa
jurusan Bahasa hanya untuk pemalas, karena jurusan nya terlalu santai hanya mempelajari
beberapa Bahasa dan budaya, mereka pikir mempelajari Bahasa mudah? Haha.
Walaupun memang aku malas namun bukan berarti aku ingin masuk jurusan ini karena hal itu, aku memang menyukai karya-karya sastra, aku suka menulis, itu lah sebab nya aku ingin masuk jurusan ini.
Bahkan pernah ada Tes untuk melihat minat dan bakat di sekolah ku, dan benar saja, aku di
sarankan masuk jurusan Bahasa.
Saat itu acara perpisahan ku di adakan di Sekolah, ada panggung di lapangan dan
beberapa kursi untuk Orang Tua dan Murid. Namun aku tidak bisa berharap banyak, aku sudah meminta Ayah untuk hadir namun lagi-lagi ia tak bisa, saat aku minta kakak untuk datang ia juga
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Sejati
Teen FictionCinta sejati adalah ia yang akan selalu ada di pikiran mu, kapan pun, dimana pun dan bagaimana pun itu. Kamu akan siap menerima kekurangan nya, dan akan selalu mensyukuri kelebihan nya, tak akan ada celah sedikit pun di hati untuk membenci cinta s...