| PROLOG |

112 27 73
                                    

Penilaian orang itu subjektif. Kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk menilai kita baik maupun buruk. Karena, sekali lagi penilaian itu subjektif. Apapun yang mereka pikirkan, itu terserah mereka.

"Be yourself. Jika kamu adalah orang brengsek, tunjukanlah. Karena itu adalah dirimu apa adanya. Setidaknya itu lebih baik daripada berpura-pura menjadi orang yang paling baik, namun justru di balik layar ia tak lebih dari pengecut yang bersembunyi di balik topeng. Padahal hatinya lebih buruk daripada sepuluh orang brengsek sekalipun," ucap lelaki itu sambil menatapku nanar.

"Tapi, bukankah sejak kecil kita diajarkan sopan santun oleh orangtua? Lalu kenapa, kamu melanggar hal itu?!" Ucapku dengan nada meninggi.

Kali ini aku tidak bisa mengontrol emosiku, lelaki ini benar-benar telah membuat darahku mendidih.

"Selama aku berpikir di jalan yang benar, mengapa harus mengalah?"

Huh, jalan yang benar katanya?

"Kamu keliru. Masalah tidak akan selesai, jika kamu selalu mementingkan egomu sendiri."

Aku hendak berbalik untuk meninggalkan lelaki itu, tetapi tangannya menghentikanku. Dia mencengkram lenganku kuat, membuatku meringis kesakitan. Lelaki ini benar-benar sudah gila, aku tak menyangka jika orang yang dahulu menyandungkan lagu romantis kini telah berubah menjadi sangat liar dan berbahaya.

Aku mencoba melepaskan cekalan tangannya, namun sia-sia. Bagaikan kelinci yang berada di genggaman serigala, dan siap menyantapnya kapan saja. Aku menatapnya nyalang, berusaha tidak terlihat lemah di depannya. Tidak, lelaki ini bukanlah orang yang selama ini ku kenal.

Dia adalah orang berbeda.

A/n
Hai semuanya!
Cerita ini akan di publish selama bulan Ramadhan. Stay tuned y guys😉

Aku sangat mengharapkan kritik dan saran yang banyak dari kalian.

Soalnya sudah lama aku gak nulis lagi, jadi maafkan kalo pembawaannya agak freak atau kaku hehe.

So, jangan lupa berikan kritik dan saran terbaikmu.

Serta ajak teman kalian untuk bisa ikut meramaikan lapak ini. Aku sangat antusias soalnya hehe.

Thank you for your attention,
See you.

Victqueen

A Troublemaker's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang