Prolog

2.5K 189 10
                                    

Ada perjalanan panjang yang harus dilewati empat bersaudara ini hingga tiba pada keluarga yang nyaman dan aman. Tiga kali berpindah tempat tinggal hingga akhirnya hak asuh keempatnya jatuh pada sepasang suami istri, Kim Seokjin dan Kim Sowon.

Yeonjun yang kerap dipanggil si begal, serta adik kembarnya yang entah dimana sekarang. Lalu ada juga Beomgyu yang lebih sering disapa Bamkyut, yang akan berteriak kencang saat kakak pertamanya memanggil "cutie", katanya "jangan panggil gua kayak gitu, kak! Gua bukan kucing!"

Sementara Taehyun, si pintar dengan nilai raport sempurna, lebih sering dianggil Hyunie, satu-satunya yang tidak memiliki panggilan aneh. Kakak-kakaknya paham bahwa adik terakhir mereka tidak suka hal berbau tidak normal.

Ada juga Hueningkai, anak kandung dari Seokjin dan Sowon. Selalu dijahili dengan panggilan "Hening atau Ningning". Karakternya tidak jauh berbeda dengan tiga kakak angkatnya, tidak bisa diam, serta suka mengganggu kenyamanan orang lain.

Alasan sederhana kenapa Yeonjun dicap "begal" oleh orang rumah adalah karena remaja itu suka memalak uang jajan adik-adiknya hanya untuk membeli sesuatu yang tidak penting. Bahkan ketika dirinya memilih tinggal terpisah di sebuah apartemen dekat kampusnya, panggilan itu tak kunjung pergi dari dirinya. Yeonjun tidak mempermasalahkan.

Meski hidup Yeonjun telah berubah,tak lagi semenyenangkan dua tahun lalu, pemuda 19 tahun itu tidak pernah lupa bersyukur. Setidaknya masih banyak yang peduli terhadap dirinya.

Lalu apa yang terjadi jika tiba-tiba sesosok buntelan lemak berbentuk manusia balita mendatanginya, merengek dan meminta tinggal bersama-sama? Yeonjun tersenyum, sudah sejak lama menginginkan dikaruniai seorang adik lagi. Meski mungkin semua tidak akan berjalan lancar, banyak hambatan kedepannya. Yeonjun tetap akan merawat anak itu.

***

"Yeonjun... Bisa jelasin?" sorot mata Sowon tampak kecewa saat menemukan seorang balita bergelayut manja dalam gendongan sang anak. "Anak siapa yang kamu culik?" Yang ditanya menggeleng kuat, "Yeonjun gak nyulik ma.."

"Mama gak abis pikir Njun.... Apa kamu segitu frustasinya karena mama gak bisa penuhin keinginan kamu buat punya adik, atau karena frustasi ditinggal Soobin?" sekali lagi Yeonjun menggeleng, tidak peduli tatapan bersalah dari balita dalam gendongan nya.

"Terus apa? Gak mungkin ada orang yang ngasih kamu bayi buat diadopsi sementara kamu sendiri gak ada penghasilan."

Sosok itu tampak bungkam. Bagaimana harus menjelaskan jika otaknya saja susah mencerna apa yang telah terjadi hingga dirinya berdua dengan balita di apartemen ini. "Maafin aku ma..."

"Kita ke kantor polisi... Bisa aja orang tua anak ini sedang kalang kabut nyari anaknya"

Mendekap balita itu kuat-kuat, mata Yeonjun berkaca-kaca "tapi aku sayang Junghoon ma, aku gak mau dia diambil"

Lantas Sowon maju selangkah, matapa mata sang putra seraya membelai rambutnya lembut "tapi kamu gak ada hak atas dia nak. Dia pantas bahagia bareng orang tuanya."

Sowon tahu ini tidak mudah, apalagi melihat sang anak yang sudah terisak, ia tidak tega tapi ia harus. Akan ribet masalahnya jika Yeonjun bersikeras mempertahankan balita yang diberinya nama Junghoon itu.




****

Ini tuh penuh imajinasi ya😂 banyak hal-hal yang gak masuk akal bakal nongol di cerita ini. Fiksi banget lah gitu... Semoga aja ada yang suka🙏

Ma Little BroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang