16. The Six Moons

199 9 9
                                    

Nine berjalan tergesa-gesa menyusul Earth yang entah kemana. Dijalan ia bertemu ke 3 moons dan Nyonya Brasier.

"Nine, ada apa ? Kenapa phi Earth lari sambil menangis ?" tanya Dome yang melihat Nine juga sama tergesa-gesanya seperti Earth tadi.

"Kemana perginya phi Earth, phi ?" tanya Nine balik.

"Aku tidak tahu, mungkin ke parkiran." jawab Dome dan langsung saja Nine kembali berlari.

"Nine, jawab dulu ada apa !!" teriak Dome.

"Lebih baik kita susul mereka." saran Pavel. Joong dan Dome mengangguk.

"Kho thod khab, mae. Kami pergi dulu." pamit Dome.

Nyonya Brasier mengangguk. Wajahnya menyiratkan kekhawatiran.


"Apa yang sudah kau lakukan, Ben ?" gumamnya.

*

"Phi Earth ?" Nine langsung berlari begitu menemukan Earth yang duduk bersandar di samping mobil Dome dengan wajah yang ia benamkan diantara kedua lututnya. Ia masih menangis terisak.

"Phi Earth ..." Nine langsung memeluknya.

"Kenapa Nai ?? Kenapa hikss ??" tangis Earth semakin menjadi.

"Astaga phi Earth !!" Dome berseru saat menemukan keduanya tengah berpelukan.

"Ada apa ini sebenarnya ?" tanyanya frustasi.

"Lebih baik kita masuk dulu ke dalam mobil." saran Pavel dan langsung diangguki ketiganya.





Earth duduk diantara Nine dan Joong di kursi tengah. Sedangkan Pavel duduk di kursi pengemudi dan Dome duduk disebelahnya.

"Tenang saja phi, aku disini ... Aku disini ..." sejak tadi Nine berusaha menenangkan si mungil yang masih terisak di pelukannya itu.

Beberapa saat lalu, Nine menceritakan semua apa yang dia lihat. Terlihat Pavel yang mencoba menahan emosinya. Joong terus mengusap punggung kecil itu. Bagaimana pun selain Nine, Earth adalah yang paling dekat dengannya. Selama syuting dulu, dia sering satu scene bersama si mungil itu.

"Ben benar-benar kurang ajar !!" Pavel berteriak marah.

"Phoom tenang dulu." ucap Dome.

"Apa yang kurang Nai ?" suara Earth membuat semua perhatian ke 4 moons beralih padanya.

"Apa yang kurang ?? Aku sudah memberikan semua padanya hiksss ... Kenapa ? Kenapa Ben bisa sejahat itu hikss ?? Kalau memang dia tidak mencintai ku, dia bisa pergi, dia bisa menjauhi ku hiksss ..." Earth kembali terisak.

Keempatnya hanya bisa diam mendengarkan curahan hati Earth.

"Aku bahkan sudah menyerahkan tubuh ku padanya ..." lirih Earth, namun tak terlalu lirih karna Nine masih bisa mendengarnya.

"APA ??" Nine berteriak mendengar ucapan lirih Earth.

"Phi Earth, apa yang kau katakan barusan ?" Nine melepas pelukannya dan menatap tajam phi-nya. Earth terlihat gugup.

"Nai, akuuu .. a-kuu ..."

"Phi Earth !! Katakan yang sebenarnya pada ku !! Apa maksud perkataan mu barusan ?!" desak Nine. Ketiga lainnya terdiam sambil terus menatap kedua pemuda mungil itu.

"A-akuu ... aku dan Ben, kamii ... kami melakukannya ..." pengakuan Earth membuat ke 4 moons saling bertatapan.

"Earth, apa maksud mu ?" tanya Pavel lagi.

2moons2 "BenEarth" - Cinta Yang Rumit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang