Episode 9 - Tak Baik-Baik Saja

452 26 6
                                    

Dua orang ibu sedang berjalan beriringan. Masing-masingnya membawa jinjingan yang berisi sayur-mayur. "Oem-ma-ya! Jinjja?", ucap wanita disebelahnya tak percaya.

"Eoh! tutuplah pintumu rapat-rapat, baik itu pagi-siang-ataupun malam. Rumah Ibu Hong yang jadi korban kemarin!"

"Aigoo. Ayo bu kita harus lebih cepat sampai kerumah", ajaknya dengan bergegas.

***

Pintu kafe terbuka sehingga menimbulkan suara lonceng yang menggantung diatasnya. Seorang pria ber-tas masuk kedalam. "Aw", ia tak sengaja menggores jari nya ke paku. Satu tetes darah dari jarinya jatuh kelantai.

"Hei! Hei! Kenapa kesini?!", pemilik kafe-yang lebih mirip bar ini-menyambar kedatangannya.

"Kau sengaja menempelkan paku dipintu masuk?"

"Apa maksudmu?", ucap Woo-Jin, ia melihat jari telunjuk Kyungseok berdarah, ada bekas goretan.

"Jarimu kenapa?"

"Ini karna pintumu itu! Cabut pakunya. Membahayakan"

Lalu Kyungseok duduk dan menghempaskan tasnya dimeja. "Bir".

"Hei! Kau tahu kan sekarang pukul berapa? jangan-jangan kau masih belum bangun itu"

"Pasti ada sesuatu, ya?", tanya Woo-Jin monyong-monyong sambil menyodorkan satu gelas bir.

Kyungseok menyirup bir satu kali tegukan penuh.

"Kalau sudah mau cerita bilang yah? Aku mau kebelakang dulu. Aih ... lagian ngapain juga sih kau kesini jam segini"

Kyungseok termenung memperhatikan gelas bir.

Setelah selesai dengan urusan dibelakang, Woo-Jin duduk disamping Kyungseok. Menunggu sahabat menyebalkannya ini bercerita. Setelah hampir lima menit, Kyungseok akhirnya menceritakan apa yang terjadi padanya.

Woo-Jin tertegun, matanya melotot mendengarkan pembicaraan Kyungseok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Woo-Jin tertegun, matanya melotot mendengarkan pembicaraan Kyungseok.

***

"Tolong buat laporan hasil penelitian kalian selama di Seoul. Apa semua sudah membuat catatan kasarnya?", tanya dosen.

"Sudah, bu!", ucap mahasiswa serentak, tak terkecuali yang sebenarnya belum membuat catatan kasar.

"Ok. Kalau begitu saya akhiri perkuliahan hari ini. Selamat siang".

Mirae celingukan. Mau dicari berapa kalipun Kyungseok tidak ada dikelas. Hanya menatap pesan terakhir darinya: "Good morning, Baby".

"Mirae!!", teriak Jung-Boon

"Ada panggung kecil-kecilan di center, kau mau kesana?"

"Eoh?", tatapan Mirae tidak fokus.

My ID is Gangnam Beauty "Season 2"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang