Part || 04 ••

2.4K 54 6
                                    

Sampai dirumah sakit mereka berdua berlari-lari dari prakiran sampai lorong rumah sakit seperti orang gila. memasuki ke ruangan bagian IGD dimana tempat Cellin sedang meregang nyawa di sana dan Seorang wanita berambut blonde yang sudah tenggelam dengan isak tangisnya di kursi tunggu.

Samuel melihat istrinya sedang menangis. "Samatha!"teriak Samuel dengan keras bagaikan bertemu dengannya yang sudah ditinggalkan lama. Ada rasa campur aduk di sana antara khawatir atau merasa bersalah.

Samatha menoleh ke samping ia melihat Samuel dan Alexander berlari. Samuel langsung memeluk Samatha sangat erat.

"Mom, apa yang terjadi?"tanya Alexander, Samatha yang masih mendengar ia belum bisa menjelaskan masih tenggelam dari isak tangisnya di pelukkan Samuel.

Hening. Tidak ada suasana yang hidup. Tidak pembicaraan yang di mulai.

"Katakan padaku, bagian mana yang kau terluka?"tanya Samuel dengan lembut. Samatha hanya mengelengkan kepalanya. "Aku tidak terluka tapi Cellin yang terluka yang menyelamatkan diriku. Samuel"balas Samatha.

"Siapa yang menyelamatkan mom?" tanya Alexander. "Cellin son"lirih Samatha. Alexander yang mendengarnya bagaikan tersabar petir dan dunia Alexander seketika hancur mendengar ucapan dari Samatha. Ia merasa jiwanya sudah hilang sudah meninggalkan tubuhnya.

Bagaimana bisa? Siapa yang menembaknya. Alexander berjanji akan mencari orang yang sudah menembak orang yang lindungi Samatha.

"Lalu dimana Cellin sekarang, mom?"tanya Alexander. "Sedang di operasi"balas Samatha. Samatha memberikan tobag kepada Alexander yang tercecer darah Cellin di sana. Mungkin menurutnya itu milik Alexander.

Alexander membuka tobag yang berisi roti isi dan susu serta note yang di tulis oleh Cellin.

Dear Alexander seorang ceo miskin.
Jangan lupa makanan ku, aku tidak ada bahan makanan lagi tidak seperti di masion mu. Maaf aku hanya memberikan roti dan susu. Kau harus makan! Kalau tidak aku akan membunuh mu.

Salam Cellin Prameswari.

Alexander tersenyum kecut. Pasalnya ia membaca note Cellin bagai jarum beribu yang menusuknya. Wanita itu memang menyebalkan tapi tidak di bisa dipungkiri ia masih peduli dengan Alexander. Alexander membuka kotak makanannya. Ah roti ini sangat enak jika Cellin melihat Akexander yang memakannya tapi Cellin sedang diruang operasi.

"Mom dan Dad tunggu sini aku mau ke meja perawat"ujar Alexander. "Dad dan mom ikut son"balas Samuel. Alexander tidak bisa mengelak jika Samuel sudah bilang seperti itu.

Alexander bangkit dari tempat kursi penunggu pasien. Ia berjalan ke arah meja perawat.

"Dimana wanita yang bernama Cellin Prameswari?"tanya Alexander langsung kepada perawat. Perawat itu menantapnya sejenak.

"Maaf, tuan siapanya Ms. Prameswari?"tanya perawat itu. Alexander mendengarnya jadi kesal sekarang.

"Saya calon suami Ms. Cellin Prameswari"ucap Alexander dengan nada penekan.

Samatha yang mendengarnya kaget. Apa? Cellin calon istri Alexander? Ohtuhan apa yang di lakukan saat ini. Ia merasa sangat bersalah.

"Apa maksudmu?"tanya Samatha. "Mom, nanti ku jelaskan"balas Alexander.

"Saya Samuel Alexander Miller Hilton."ucap Alexander dengan yang aura dingin.

Perawat itu menatap Alexander bingung.

"Tetapi saya kira dia adalah anak perempuan dari Samatha Miller Hilton"jawab perawat itu yang membuat Alexander semakin gila dengan pembicara ini.

"Dimana calon istriku sekarang?"tanya Alexander yang tidak ada waktu pembicaraan yang di bahas. Alexander harus memastikan bahwa Cellin akan baik baik saja.

My Bastrad Boss [#1MillerHiltonSeries]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang